Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN PERBANDINGAN PERFORMANCE ENERGI TURBIN ANGIN MODEL DUCTED DENGAN UN-DUCTED Wulfilla Maxmilian Rumaherang; Billi Laconawa; Nicolas Titahelu; Jandri Louhenapessy
Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.891 KB) | DOI: 10.30598/metiks.2022.2.1.56-64

Abstract

Abstrak. Pengurangan emisi karbon dioxida secara signifikan sampai dengan 28% pada tahun 2030 menjadi isu penting sehingga diperlukan inovasi dan pemanfaatan energi angin sebagai salah sumber energi baru terbarukan hijau. Ada dua jenis tipe turbin angin dengan selubung (ducted) dan turbin angin aliran bebas (un-ducted). Aplikasi kedua turbin ini pada PLTB akan memberikan performance yang berbeda. Berapa perbedaan nilai parameter-parameter energi pada kedua turbin ini menjadi masih menjadi permasalahan dan fokus penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan perbandingan performance energi dari kedua model turbin tersebut dengan diameter impeller DM= 1 meter dengan menggunakan profil blade NACA 63-412. Penelitian ini dilakukan melalui pengujian di laboratorium pada variasi kecepatan angin 2 – 8 m/s. Nilai momen diperoleh melalui pembebanan bertahap pada prony break sampai putaran mencapai nilai yang telah ditentukan atau dihitung sebelumnya. Hasil penelitian parameter-paremeter energi menujukan bahwa peformance pada turbin angin dengan selubung (ducted wind turbine) lebih tinggi dari turbin angin tanpa selubung (un-ducted wind turbine). Nilai kenaikan daya turbin dengan selubung (ducted wind turbine) untuk kecepatan 2 – 8 m/s berkisar pada nilai Pducted = (0 – 2.5)Pun-ducted, Sehingga dari aspek konversi energy direkomendakian penggunaan turbin angin ducted.
UJI EKSPERIMENTAL MODUL SURYA 130 WP UNTUK SUPLAI LISTRIK LEMARI PENDINGIN VAKSIN DI DAERAH TERPENCIL Akmal Akmal; Antoni Simanjuntak; Jandri Louhenapessy; Isak Aponno
Jurnal ISOMETRI Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Jurusan Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4567.631 KB) | DOI: 10.30598/isometri.2022.1.1.16-22

Abstract

Menurut Depkes RI dan WHO, bahwa sebagian besar vaksin harus didinginkan pada temperatur 2oC – 8°C. Penyimpanan vaksin pada umumnya menggunakan lemari pendingin dengan kompresor bertenaga listrik, sehingga tidak dapat dilakukan di daerah terpencil yang belum mendapat akses listrik. Dari potensi energi surya di kawasan Timur Indonesia sekitar 5,1 kWh/m2/hari, maka penggunaan modul surya untuk suplai listrik lemari pendingin vaksin perlu dipertimbangkan. Penelitian ini merupakan pengujian eksperimental terhadap modul surya monocrystalline 130 Wp dan lemari pendingin daya 74 watt. Permasalahannya adalah berapa energi listrik yang dihasilkan photovoltaic 130 Wp dan durasi waktu maksimum pengoperasian lemari pendingin vaksin. Penelitian bertujuan untuk menentukan energi listrik yang dihasilkan dan durasi waktu maksimum pengoperasian lemari pendingin vaksin. Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu eksperimen dan perhitungan. Eksperimen dilakukan untuk mengukur intensitas matahari (E), tegangan open circuit (VOC) dan arus short circuit (ISC) panel surya, sedangkan perhitungan dilakukan untuk menentukan energi listrik yang dihasilkan panel surya (Wh), konsumsi energi listrik lemari pendingin vaksin (Wh) dan durasi waktu maksimum pengoperasian lemari pendingin vaksin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan photovoltaic 130 Wp dengan rata – rata intensitas matahari sebesar 4.971,14 Wh/m2/hari, dapat menghasilkan energi listrik sebesar 1.061 Wh/hari dan durasi waktu pengoperasian lemari pendingin vaksin maksimum selama 12,5 jam