Muhammad Adriani
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

VARIASI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK NUGGET BELUT (Monopterus Albus) Siti Aisyah; Findya Puspitasari; Rabiatul Adawyah; El Redha El Redha; Muhammad Adriani; Tri Dekayanti
Fish Scientiae Vol 11 No 2 (2021): Issue December-Fish Scientiae Journal
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Resources of Lambung Mangkurat University-South Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.274 KB) | DOI: 10.20527/fishscientiae.v11i2.182

Abstract

Ikan Belut (Monopterus albus) secara maksimal dirubah bentuknya sehingga disukai menjadi bentuk olahan nugget. Nugget merupakan makanan siap saji yang sudah merakyat dan berupa olahan berbahan baku daging dan dilapisi dengan tepung dalam bentuk potongan-potongan kecil berwarna kuning keemasan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ikan belut menjadi bahan olahan, secara maksimal merubah bentuk tubuh belut yang kurang disukai menjadi olahan yang disukai, mendapatkan karakteristik nugget yang baik dan nilai kadar air sesuai SNI. Kesimpulan penelitian nugget belut berdasarkan keempat parameter dalam uji organoleptik dengan menggunakan 20 orang panelis tak terlatih yang menujukkan kualitas optimal adalah pada perlakuan B dengan penambahan tepung tapioka 10%, tepung terigu 10% dan kandungan kadar air, yaitu 48.32%. Eel (Monopterus albus) is maximally transformed so that it is preferred to be a processed nugget. Nugget is a fast food that is populist and consists of processed ingredients made from meat and contains flour in the form of small pieces of golden yellow. This study aims to utilize eels into processed materials, maximally change the body shape of the eels that are less preferred to processed high protein, get good nugget characteristics and water content values according to SNI. The conclusion of the study of eel nuggets based on the fourth parameter in the organoleptic test using 20 untrained panelists who showed optimal quality was in treatment B with the addition of 10% tapioca flour, 10% wheat flour and water content, which was 48.32%.
PENGOLAHAN NUGGET DENGAN VARIASI PERBANDINGAN DAGING IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DAN KENTANG (Solanum tuberomus) YANG BERBEDA TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK Rabiatul Adawyah; Siti Aisyah; Fakhrezha Farrazky; El-Redha El-Redha; Muhammad Adriani
Fish Scientiae Vol 12 No 1 (2022): Issue June-Fish Scientiae Journal
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Resources of Lambung Mangkurat University-South Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/fishscientiae.v12i1.188

Abstract

Ikan toman memang dikenal sebagai ikan yang mirip dengan gabus/ haruan. Ikan toman juga kurang diminati masyarakat karena rasa dagingnya yang kurang gurih dibandingkan ikan yang sejenisnya seperti gabus/haruan. Mengatasi hal ini maka dilakukan pengolahan produk ikan toman yaitu Nugget. Daging ikan toman ditambahkan pada pengolahan Nugget yang umumnya hanya dari daging giling dan daging ayam. Pada umumnya ikan toman hanya sebagai ikan konsumsi. Kemudian, dilkakukan pengolahan nugget ikan toman. Umumnya pengolahan nugget dengan penambahan tepung tapioka sebagai pengikat daging ikan dan bumbu, tetapi tekstur kurang disukai karena sangat alot, maka pada penelitian diganti dengan penambahan tepung terigu yang disubtitusikan dengan kentang. Perlakuan yang terbaik untuk organoleptic adalah pengolahan nugget dengan perbandingan ikan toman dan kentang berbanding 1:4. Kadar air nugget ikan dengan penambahan kentang memenuhi standard, karena berdasarkan SNI 7758 :2013 pesyaratan mutu nugget ikan untuk kadar air yang dikandung maksimal 60%. Red snakehead is known as a fish similar to cork / haruan. Red snakehead is also less popular with the public because of the taste of the meat that is less savory than fish of the like such as cork / haruan. Overcoming this, the processing of toman fish products is Nugget. Toman fish meat is added to nugget processing which is generally only from ground meat and chicken meat. In general toman fish only as fish consumption. Then, the processing of red snakehead nuggets. Generally processing nuggets with the addition of tapioca flour as a binder of fish meat and seasoning, but the texture is less preferred because it is very tough, so in the study replaced with the addition of wheat flour substituted with potatoes. The best treatment for organoleptics is the processing of nuggets with a ratio of red snakeheadtoman and potatoes versus 1:4. The moisture content of fish nuggets with the addition of potatoes meets the standard, because based on SNI 7758: 2013 the quality requirements of fish nuggets for the maximum water content contained are 60%
ANALISIS TINGKAT KESUKAAN BAKSO IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DENGAN PENAMBAHAN WORTEL (Daucus carrota) Rabiatul Adawyah; Iin Khusnul Khotimah; Raudatul Jannah; Juhana Suhanda; Tri Dekayanti; Muhammad Adriani; Maria Ulfah Riani; El Redha
Fish Scientiae Vol 13 No 1 (2023): Issue June-Fish Scientiae Journal
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Resources of Lambung Mangkurat University-South Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/fishscientiae.v13i1.208

Abstract

Ikan toman, Channa micropeltes adalah ikan asli Kalimantan yang menghuni sungai dan rawa. Ikan toman adalah ikan asli Asia dan banyak ditemukan di sungai, perairan tenang, rawa, sawah, dan danau. Ikan Toman berdaging putih, mudah dipisahkan dari kuli dan tulangnya, berdaging tebal, kandungan proteinnya tinggi, selalu tersedia dan harganya murah sehingga dapat diolah menjadi beragam i0ahan diantaranya adalah bakso. Bakso ikan toman yang tinggi kandungan proteinnya dicoba ditambahkan wortel yang kaya akanprovitamin A yang baik untuk Kesehatan mata. Hasil dari penelitian imenunjukkan penambahan wortel pada bakso ikan toman yang terbaik terhadap kualitas bakso ikan toman (Channa micropeltes) berdasarkan hasil uji organoleptik yaitu perlakuan B dengan penambahan wortel sebanyak 10%, hasil uji hedonik spesifikasi kenampakan diperoleh nilai 7.1 (suka), spesifikasi bau diperoleh nilai 6.7 (agak suka), pada spesifikasi rasa diperoleh nilai 7.15 (suka), spesifikasi tekstur diperoleh nilai 7.2 (suka) dan pada spesifikasi warna diperoleh nilai 7.45 (suka), maka dapat diambil kesimpulan bahwa produk bakso ikan toman (Channa micropeltes) dengan penambahan wortel (Daucus carrota) dapat diterima oleh panelis Toman fish, Channa micropeltes is a fish native to Borneo that inhabits rivers and swamps. Toman fish is native to Asia and is widely found in rivers, calm waters, swamps, rice fields, and lakes. Toman fish is white-fleshed, easily separated from coolies and bones, thick fleshy, high protein content, always available and cheap so that it can be processed into a variety of meatballs. Toman fish meatballs that are high in protein content are tried to add carrots which are rich in provitamin A which is good for eye health. The results of the study showed that the addition of carrots to toman fish balls was the best for the quality of toman fish balls (Channa micropeltes) based on organoleptic test results, namely treatment B with the addition of carrots as much as 10%, The results of the hedonic test of the appearance specification obtained a value of 7.1 (like), the smell specification obtained a value of 6.7 (somewhat like), the taste specification obtained a value of 7.15 (like), the texture specification obtained a value of 7.2 (like) and the color specification obtained a value of 7.45 (like), it can be concluded that the toman fish meatball product (Channa micropeltes) with the addition of carrots (Daucus carrota) can be accepted by the panelists.Keywords: Toman Fish, Carrot, Meatballs, Protein Organoleptic