Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komunikasi Kebijakan Publik dalam Implementasi Program e-Parking di Kota Medan Zoraya Alfathin Rangkuti; M. Ridwan Rangkuti
Kalijaga Journal of Communication Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Communication and Islamic Broadcasting Study Program, Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.32.04.2021

Abstract

Penerapan tentang program E-Parking sejatinya dibentuk untuk menangani ketidakstabilan keamanan juru parkir di Kota Medan. Namun pada pelaksanaannya ditemukan adanya permasalahan terkait komunikasi yang terjalin antar stakeholders. Penelitian ini berujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi yang terjalin antar stakeholders dalam implementasi kebijakan program E-Parking di Kota Medan, adapun fenomena yang akan diteliti yaitu komunikasi yang dilakukan stakeholders dan implementasi program E-Parking di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik penentuan informan purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukan komunikasi yang dilakukan Pemerintah Kota Medan berupa Sosialisasi Perencanaan E-Parking yang diikuti oleh perwakilan seluruh juru parkir di Kota Medan, workshop dan FGD, sedangkan para calon juru parking elektronik melakukan komunikasi dengan cara komunikasi secara langsung dan dalam bentuk diskusi tentang pelaksanaan penggunakan teknologi di Kota Medan. Kemudian komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan adalah dengan menawarkan program E-Parking dengan cara door to door kepada juru parkir jalanandan rapat koordinasi yang di hadiri oleh beberapa warga dan tokoh masyarakat. Namun pada pelaksanaannya terdapat beberapa kendala diantaranya: ketidakjelasan komunikasi yang dilakukan oleh salah satu stakeholders dalam mengkomunikasikan pelaksanaan program E-Parking yang menimbulkan mis-interpretasi, kemudian terdapat ketidaksinambungan antara pihak pemerintah dengan juru parkir lama. Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah: perlu adanya peningkatan kesadaran antar stakeholders dalam melakukan kerjasama diperlukan komunikasi yang intensif antar stakeholders agar meminimalisir perbedaan pemahaman dalam komunikasi yang dilakukan oleh para juru parkir dengan Pemerintah Kota Medan.
Analysis of Increasing the Productivity of Quail Egg Farming in BUMDES Desa Kota Datar Zoraya Alfathin Rangkuti; Mohammad Ridwan Rangkuti
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2022): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.561 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v7i1.6915

Abstract

Bumdes as one of the vehicles for accelerating the acceleration of economic growth in rural communities is a close part of agricultural development that supports the provision of nutritious and highly competitive food from livestock, as well as creating jobs in the livestock agribusiness sector. The development of the main livestock population and their production is an illustration of the level of availability of national protein sources. Quail eggs are one of the livestock commodities from the type of egg production that has a fairly high demand and has advantages as a provider of protein for the community. Its nutritional content is able to compete with popular poultry, such as native chickens, broilers, and ducks. The amount of consumption of quail eggs and the nutritional value and benefits contained in quail eggs indicate a fairly large business potential and show a contribution to the sufficiency of national protein intake and the development of Indonesian human quality. This study aims to identify internal and external factors that affect the increase in productivity of Quail Eggs in Kota Datar Village, Hamparan Perak Subdistrict, Deli Serdang Regency, which are included in the scope of Bumdes Kota Datar as a business forum and recommend alternative strategies to overcome the problems faced by the community. rural economy. The study was conducted from July to August 2021. The conclusion of this study is that the presence of Bumdes in increasing livestock productivity can be seen from the running of the marketing system, livestock and physical quality and quail meat which has an effect on increasing egg yields.
Strengthening the Capacity of Water-Using Farmers Associations in Desa Kota Datar Mohammad Ridwan Rangkuti; Zoraya Alfathin Rangkuti
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2022): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1389.059 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v7i1.6916

Abstract

Water as a natural resource that is vital for human life, is increasingly scarce and its availability for agriculture is increasingly limited. For businesses in the agricultural sector, the availability of irrigation water and dams is one of the factors that determine the level of rice field productivity, but the use of water in Kota Datar Village is uneven and inefficient, reflected in the low intensity of food crops (rice and secondary crops). The regulation of irrigation water for lowland rice plants tends to be conventional, wasteful and does not consider cropping patterns in a year. As a result, when there is a long dry season, the stock of water in reservoirs or dams is not sufficient to irrigate rice crops. When the rainy season arrives the water is very abundant, even causing floods, the water is not evenly distributed throughout the irrigation network, so the next planting season will be delayed. Research on strengthening the capacity of the Water User Farmers Association (P3A) is able to answer questions related to reality, especially in Kota Datar Village, which shows that water sources and irrigation networks and dams are not properly maintained and managed. The research objectives are (1) to analyze the characteristics of Gapoktan members/communities, institutional support, and capacity building of WUA members; (2) to analyze capacity strengthening in water management for paddy fields, and its relation to the characteristics of Gapoktan factors, institutional support and capacity building of WUA members; (3) to analyze the level of empowerment in irrigation water management and its correlation with capacity building and institutional strengthening of the P3A Gapoktan; and (4) to formulate a strategy for strengthening capacity in water use towards WUA empowerment in water management for rice fields.
Policy in The Implementation of Elementary and Junior High School Education Service in Medan Zoraya Alfathin Rangkuti; M. Ridwan Rangkuti
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 7, No 1 (2023): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v7i1.7636

Abstract

This article explains the importance of policy in public services in the city of Medan. The research method used is a descriptive qualitative approach with a case study approach. The politics of policy in the context of services in the field of education can be seen from the political processes, regulations, and education service systems that run from the process of admitting new students to the teaching and learning process. Education policy is the backbone of accelerating the improvement of human resources, especially in Medan City. In the context of education services, extortion in the administrative education process occurs extortion because of the inconsistency of existing regulations (regulations) and implemented (bureaucracy). This is evidenced by the practice of money administration at every level of student equipment at the elementary and middle school level. Policy politics related to education services encourage bureaucracy which has been rigid and corrupt so far to be dissolved in their existence in an adaptive public service administration system that is sustainable between government administrators and the community. Therefore, service-oriented policy politics in the education sector is an absolute and realistic policy for investing in quality human resources in the city of Medan as a manifestation of the constitutional mandate.
Koordinasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Dan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Dalam Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kota Medan Agita Syahfitri; Zoraya Alfathin Rangkuti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10509

Abstract

Dalam melaksanakan koordinasi lintas sektor peneliti memfokuskan pada instansi Kecamatan Medan Johor meliputi enam kelurahannya. Namun, koordinasi penanganan kekerasan ini hasilnya belum dilakukan secara maksimal membuat KDRT masih ada hingga saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa koordinasi dalam penanganan KDRT di Kota Medan belum berjalan dengan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya, dalam segi komunikasi sudah dilakukan komunikasi dua arah namun belum maksimal dilakukan dan masih ditemui kesenjangan dalam melakukan kegiatan baik rapat dan sosialisasi yang tidak merata sehingga program threeends belum dijalankan dengan baik. Berbeda dengan indikator sebelumnya, dari segi pembagian kerja setiap petugas penanganan saling berkesinambungan satu sama lain. Terakhir ialah dari segi disiplin, dalam melaksanakan penanganan korban kekerasan, perlu dilakukan kegiatan controlling dan pemantauan korban, agar sesuai dengan standar operasional layanan bagi perempuan dan anak.