Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN METODE RAINWATER HARVESTING PADA KAWASAN PERUMAHAN G-LAND PADALARANG UNTUK MENJAGA KETERSEDIAAN AIR TANAH Pratiwi, Vitta; Permana, Endang
CANTILEVER Vol 6, No 2 (2017): Cantilever
Publisher : Jurusan Teknik Sipil & Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.133 KB)

Abstract

Increasing demand of housing facilities has an impact on the change of land function of an area that originally forest or garden turned into a residential area. Unbalanced water surface and ground surface are the effect of the unbalanced hydrologic cycle. Volume increased and runoff, infiltration capability and groundwater decreased levels are due to hydrological cycle imbalances. That is why water management is needed in order to create a balance of water resources. One way to realize the idea is to apply rainwater harvesting methods to a residential area that is a method of collecting rainwater that is stored in a storage tank for then the water that has been collected can be reused as an alternative source of clean water. The purpose of this research is to aims the potential of rainwater that can be harvested in G-Land Padalarang Housing area, so it can be used as a source of clean water as well as efforts to maintain groundwater availability and balance of hydrological cycle. The method is by using rational method. The data used are primary data and secondary data which then analyzed based on hydrologic and hydraulics analysis. From the analysis result, by applying rainwater harvesting method in G-Land Padalarang Housing area, the volume of water that can be harvested with rainfall 2,929 mm / year and the catchment area of 66 m2 is 173,983 liter / year and can save ground water usage of 52 % of total needs.
KAJIAN MODEL FISIK RAMBATAN BANJIR DI SEKITAR BANGUNAN AKIBAT DAMBREAK KONFIGURASI 4 BANGUNAN DAN BANGUNAN MIRING Vitta Pratiwi
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol 12 No 1 (2014): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1691.533 KB)

Abstract

Model fisik mengenai rambatan banjir disekitar bangunan akibat dam-break merupakan hal yang menarik untuk dikaji, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh dam-break berhubungan dengan hilangnya nyawa manusia dan kerusakan infrastruktur yang mendukung kehidupan manusia. Pembuatan model fisik di laboratorium diharapkan dapat memberikan gambaran langsung mengenai rambatan banjir di sekitar bangunan akibat dam-break. Model fisik rambatan banjir ini akan sangat berguna untuk menilai layak atau tidaknya situ/embung dengan bangunan yang padat di sekitarnya. Penilaian ini dapat digunakan se-bagai pertimbangan untuk merancang ulang situ/embung sebagai bagian dari mitigasi bencana.Eksperimen yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa model fisik ramba-tan banjir akibat dam-break di sekitar bangunan. Untuk mendapatkan simulasi dam-break, digunakan pintu (gate) yang dibuka tiba-tiba, sedangkan model ban-gunan disimulasikan dengan balok kayu yang ditempatkan 3 m di depan pintu. Simulasi dilakukan dengan dua konfigurasi bangunan yaitu: 4 bangunan perse-gi sejajar dengan posisi tegak dan 1 bangunan persegi panjang dengan posisi miring, yang semuanya di running dengan menggunakan debit tetap.
Perencanaan Prasarana Dan Sarana Sistem Pengendalian Banjir Kota Administrasi Jakarta Pusat Vitta Pratiwi; Tri Rahajoeningroem
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol 1 No 1 (2020): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1296.128 KB) | DOI: 10.34010/icomse.v1i1.2794

Abstract

ABSTRACT The effort to countermeasure flood and puddle in DKI Jakarta is one of the priority programs implemented by the Government in order to create Jakarta as the capital of the Republic of Indonesia that is comfortable to carry out social, cultural and economic activities, thus giving a positive impact to the economy of DKI Jakarta and Indonesia. In the effort to handle the puddle and flood problems above the need of infrastructure planning and flood control means especially in central Jakarta, so as to reduce the points of the puddle and flooding and the impact caused. With this activity is expected to produce a design of infrastructure development and a means of quality flood control that means that the development can be felt by all components of the community. This activity is conducted in two areas namely Petamburan (Jati Pinggir) and Kalibaru Timur. This methodology of implementation of activities consist of preparation and preliminary stages, field survey and data analysis as well as the formulation of channel design concept as well as simulated of drainage system and flood control modeling. The analysis of precipitation frequencies of the plan uses a 5-year anniversary with the Gumbell type 1 method. The problems in the Petamburan region are the basic elevation of the irregular channels, the number of basins in the middle of the channel, the capacity of channels that have been unable to receive debit plans and elevation of the land is generally lower than the elevation of the disposal channel Broad catchment area of 21.50 Ha, assuming the flow coefficient of 0.85 and the rainfall intensity is used at 5 years of 225.7 mm, resulting in flood discharge calculation of Q = 5.73 m3/second and plus existing pump 0.75 m3/sec. Handling of normalization with base tilt to 0.0028. Redimensioning is changed to uniform i.e. B = 1.20 m; H = 1.20 m. As for East Kalibaru region the thing that concern is the narrowing of the channel in the downstream. The Tc value is 121.26 minutes, I of 38.67 mm/h and Q = 8.47 m3/sec. Specification of the pump used is a submersible type axial flow with a capacity of 2 m3/sec. Key words: Flood, rainfall, discharge, intensity, pump ABSTRAK Upaya penanggulangan banjir dan genangan di wilayah DKI Jakarta merupakan salah satu program prioritas yang dilaksanakan pemerintah dalam rangka menciptakan Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia yang nyaman untuk melaksanakan kegiatan sosial, budaya maupun ekonomi, sehingga memberi dampak yang positif bagi perekonomian Provinsi DKI Jakarta maupun Indonesia. Dalam upaya penanganan permasalahan genangan dan banjir di atas dibutuhkan perencanaan prasarana dan sarana pengendali banjir khususnya di Jakarta Pusat, sehingga dapat mengurangi titik-titik genangan dan banjir serta dampak yang ditimbulkan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu desain pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir yang berkualitas yaitu yang bermakna bahwa pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat. Pada kegiatan ini dilakukan di dua wilayah yaitu Petamburan (Jati Pinggir) dan Kalibaru Timur. Metodologi pelaksanaan kegiatan ini terdiri atas tahap persiapan dan pendahuluan, survey lapangan dan analisis data serta penyusunan konsep desain saluran serta simulasi pemodelan sistem drainase dan pengendalian banjir. Analisis frekuensi curah hujan rencana menggunakan kala ulang 5 tahun dengan metode Gumbell tipe 1. Permasalahan di wilayah Petamburan adalah elevasi dasar saluran tidak beraturan, banyaknya cekungan di tengah saluran, kapasitas saluran yang sudah tidak mampu menerima debit rencana dan elevasi lahan umumnya lebih rendah daripada elevasi saluran pembuang. Luas catchment area seluas 21.50 Ha, dengan asumsi koefisien pengaliran sebesar 0.85 dan intensitas curah hujan digunakan kala ulang 5 tahun sebesar 225.7 mm, sehingga didapat perhitungan debit banjir sebesar Q = 5.73 m3/detik dan ditambah pompa eksisting 0.75 m3/detik. Dilakukan penanganan normalisasi dengan kemiringan dasar menjadi 0.0028. Redimensi diubah menjadi seragam yaitu B = 1.20 m; H = 1.20 m. Sedangkan untuk wilayah Kalibaru Timur hal yang menjadi perhatian adalah penyempitan saluran di hilir. Nilai Tc adalah 121.26 menit, I sebesar 38.67 mm/jam dan Q = 8.47 m3/detik. Spesifikasi pompa yang dipergunakan merupakan tipe submersible axial flow dengan kapasitas 2 m3/detik. Kata kunci: Banjir, curah hujan, debit, intensitas, pompa
The Effect of Socialization on the Implementation of the MBKM Curriculum Policy for Civil Engineering Students at Universitas Komputer Indonesia VItta Pratiwi
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 3 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i3.3270

Abstract

The goal of this study was to see how socialization affected the implementation of the "Merdeka Belajar Kampus Merdeka" (MBKM, Independent Campus Free to Learn) policy for students in the Engineering Department at Universitas Komputer Indonesia. The data from the SPADA DIKTI questionnaire results were mapped using quantitative methods and SWOT analysis with survey respondents from the Civil Engineering Department at Universitas Komputer Indonesia. The study's findings should provide an overview of the effect of socialization on student interest in participating in the MBKM Program. The MBKM questionnaire results show that respondents see a positive improvement in the MBKM policy, but the policy's weakness is the dissemination of MBKM information, which is still very limited. Poor socialization indicates that students' interest in participating is very low, as evidenced by the questionnaire results, which show that there is a small relationship between MBKM knowledge (63 percent) and student interest in the mediocre MBKM program (71.2 percent ). Although students are aware that MBKM provides benefits for increasing competence, soft skills, and benefits for the post-graduate period, threats such as funding concerns cause students to decline participation in the MBKM Program. Effective socialization is critical; socialization of MBKM implementation should use student-favored social media channels, because social media channels can influence the current generation more than information on the official website or channel of Higher Education.
EVALUASI KAPASITAS RUMAH POMPA HAILAI MARINA DALAM MENANGGULANGI BANJIR JAKARTA UTARA Aulia Aji Laksana; Vitta Pratiwi
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1351.864 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4183

Abstract

Karena adanya dampak pemanasan global (global warming), maka meningkatnya suhu rata-rata atsmosfir, laut, dan daratan bumi. Maka mencairkan lapisan es Antartika dan menghangatkan lautan sehingga meningkatnya muka air pada lautan dan mengakibatkan tinggi muka air lebih tinggi dibandingkan permukaan daratan Jakarta Utara yang mengakibatkan banjir dan genangan di kawasan ini, maka dari itu studi yang saya lakukan untuk menanggulangi banjir dengan menggunakan sistem pompa agar air yang ada di kawasan tampungan tidak melimpas pada tanggul dan diturunkan tinggi muka airnya. Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan program sofware HEC-RAS 4.1.0.
EVALUASI KAPASITAS WADUK SETIABUDI BARAT DALAM PENANGGULANGAN BANJIR JAKARTA SELATAN DENGAN PEMODELAN HEC-RAS 4.1.0 Farah Akbar; Vitta Pratiwi
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2099.051 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4184

Abstract

Waduk Setiabudi Barat terletak di pusat kota Jakarta dengan luas waduk 4 ha dan luas daerah layanan ±170 ha. Waduk Setiabudi Barat ini termasuk dalam jenis waduk banjir, yang pengoperasiannya mengunakan pompa, atau lebih dikenal dengan waduk sistem polder. Fungsi dari suatu waduk banjir adalah menampung sebagian aliran banjir dan memperkecil puncak banjir pada suatu wilayah agar tidak terjadi genangan/banjir. Selain itu juga Waduk Setiabudi Barat ini berfungsi menampung air dari perumahan dan perkantoran untuk memindahkan air ke banjir kanal. Waduk Setiabudi Barat ini telah dibangun sejak tahun 1982, tetapi setelah 23 tahun waduk ini melayani daerah yang berkembang dengan banyaknya gedung-gedung perkantoran, pusat bisnis, perdagangan, dan hotel, maka dari itu diperlukan suatu perhitungan ulang kembali volume Waduk Setiabudi Barat ini. Setiabudi Barat yang dihitung berdasarkan periode ulang tertentu. Waduk ini mengunakan 7 pompa dalam pengoperasiannya, terdiri dari 5 pompa dengan kapasitas masing-masing 1.1 m³/det dan 2 pompa dengan kapasitas masing-masing 1.7 m³/det yang baru dioperasikan pada tahun 2005 ini. Data yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah data curah hujan dari BMG, data komponen waduk, data denah lokasi. Tujuan dari pemodelan ini adalah untuk mendapatkan gambaran pendekatan kondisi eksisting dan mengetahui kondisi tampungan waduk apakah melebihi kapasitas ataupun mencukupi kapasitas dengan bantuan sebuah program komputer. Dengan pemodelan ini diharapkan agar mengetahui kondisi waduk ketika terjadi banjir maka akan dilakukan pemodelan ulang untuk alternatif penanggulangannya. Program komputer yang nantinya akan digunakan untuk pendekatan model hidrodinamik adalah aplikasi HEC-RAS 4.1.0.
ANALISIS PENENTUAN TATA LETAK BREAK WATER DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SMS (SURFACE-WATER MODELING SYSTEM) DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU Nurqolis Nurqolis; Vitta Pratiwi
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1335.647 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4187

Abstract

Di daerah pulau tidung terdapat area gosong (suatu bentuk daratan yang terkurung atau menjorok pada suatu daerah perairan yang terbentuk dari pasir, membentuk penghalang pantai). Untuk itu perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi abrasi yang mengakibatkan terkikisnya daerah pantai, untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk menciptakan kondisi yang aman di daerah pantai maka diperlukan sebuah fasilitas pendukung pantai. Salah satu fasilitas pendukung tersebut berupa bangunan Break Water, yang digunakan sebagai pemecah gelombang dan juga dimanfaatkan sebagai fasilitas pengaman pantai dari gelombang laut. Penentuan tata letak break water sangat berpengaruh terhadap gelombang laut yang dominan dari arah atau sudut yang berbeda-beda di setiap berbeda lokasi. Dalam membangun Break Water diperlukan suatu layout atau penempatan Break Water yang efektif untuk mengurangi gelombang laut, studi ini dilakukan untuk mengetahui layout yang efektif dalam penempatan Break Water. Data yang digunakan untuk menentukan layout Break Water adalah data sekunder dari Dinas Pekerjaan Umum Povinsi DKI Jakarta tahun 2011, data tersebut berupa data angin, data geomerti lokasi dan datapasang surut lokasi studi. Selain itu menggunaan software SMS (Surface-water Modeling System) untuk membantu dalam penentuan layout Break Water dimana hasil output yang didapatkan langsung menggambarkan kondisi gelombang yang terjadi. Sehingga dapat langsung mengenali jenis gelombang yang terjadi dan menentukan langsung layout Break Water.
Evaluasi Kapasitas Kolam Retensi Cieunteung Sebagai Upaya Mereduksi Banjir Baleendah, Kabupaten Bandung Asri Annisa Fitriani; Vitta Pratiwi
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 2 No 2 (2021): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.682 KB) | DOI: 10.34010/crane.v2i2.5013

Abstract

Banjir di Baleendah, Kabupaten Bandung disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya daerah yang berada di topografi cekung, curah hujan tinggi dan penyempitan badan sungai, sehingga dibutuhkan upaya pengendalian. Kolam retensi Cieunteung sebagai bangunan pengendali banjir dengan volume sebesar 235.092,04 m³ berfungsi sebagai tampungan sementara untuk mengurangi debit banjir di kawasan ini nyatanya masih belum berfungsi secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting di lokasi penelitian dalam hal ini sungai-sungai yang berpengaruh di sekitar lokasi penelitian dan efektivitas kolam retensi Cieunteung sebagai bangunan pengendali banjir. Pada penelitian, analisis hidrologi menggunakan data curah hujan periode 15 tahun, guna mendapatkan debit banjir rencana dengan berbagai periode ulang. Analisis debit banjir rencana menggunakan metode HSS Nakayasu, Snyder dan SCS-USA. Analisis hidrolika menggunakan software HEC-RAS 5.0.7 untuk memodelkan berbagai skenario alternatif penanganan banjir. Berdasarkan hasil analisis, efektivitas kolam retensi Cieunteung sebesar 30,18% dan mampu mereduksi banjir 11,89%. Direkomendasikan alternatif penanganan banjir yaitu Skenario 2 (kolam retensi tambahan dan normalisasi dasar sungai) untuk Sungai Cigado dengan % reduksi 62,62%. Skenario 3 (normalisasi dasar sungai, tanggul sungai dan kolam retensi baru) untuk Sungai Cisangkuy dengan % reduksi 19,51%. Skenario 2 (normalisasi dasar dan tanggul sungai) untuk Sungai Citarum dengan % reduksi 0,0012%.
STUDI PERBANDINGAN ANALISIS FEM 2D DAN 3D PADA STABILITAS SHEET PILE LONG STORAGE KOTA JAKARTA Serli Yulianti Kustiwa; Muhammad Riza; Vitta Pratiwi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v6i2.22574

Abstract

Long storage dengan konstruksi sheet pile merupakan salah satu penanganan banjir di Ibu Kota Indonesia yakni Jakarta. Tujuan penelitian adalah melakukan analisis stabilitas sheet pile pada kasus long storage Kota Jakarta dengan metode finite element 2D dan 3D untuk mengetahui nilai faktor keamanan, deformasi, bending moment, dan penurunan di belakang dinding. Studi perbandingan ini dilakukan karena pada FEM 2D analisis dilakukan dengan kondisi plain-strain dimana hanya terdapat dua sumbu yakni x dan y, sedangkan pada analisis FEM 3D dilakukan dengan kondisi axisymmetric dimana pemodelan terbagi tiga sumbu yakni x, y, dan z yang dinilai dapat memodelkan geometri secara aktual. Pendekatan parameter efektif dan pemodelan tanah Hardening Soil digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai deformasi, bending moment, dan penurunan tanah di belakang dinding sheet pile pada 2D memiliki nilai yang lebih besar dan cenderung overestimate dibandingkan dengan hasil analisis 3D, sedangkan untuk nilai faktor keamanan pada analiais 3D memiliki nilai yang lebih besar.
PENDEKATAN METODE BROMS TERHADAP METODE P-Y CURVE PADA ANALISIS KAPASITAS DUKUNG LATERAL PONDASI TIANG Zaid Kurnia; Muhammad Riza; Vitta Pratiwi
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 3 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v17i3.7703

Abstract

Pondasi tiang didesain agar mampu menahan beban aksial dan beban lateral. Beban lateral disebabkan oleh tekanan tanah lateral, beban gempa dan gaya-gaya yang bergerak/terjadi pada arah lateral. Dalam menganalisis kapasitas dukung lateral, umumnya dilakukan menggunakan Metode Broms dan p-y curve menggunakan software LPILE. Namun berdasarkan beberapa penelitian, hasil dari Metode Broms sangat konservatif dan jika pada tanah berlapis tidak bisa digunakan. Oleh karena itu dalam penelitian ini Metode Broms digunakan bertujuan untuk menentukan pendekatan dengan kondisi tanah 1 lapis (lempung saja atau pasir saja) terhadap metode p-y curve pada tanah berlapis (lempung-pasir), selanjutnya diverifikasi dengan hasil pengujian lateral di lapangan. Dalam menganalisis kapasitas dukung lateral menggunakan Metode Broms dan p-y curve perlu adanya pembatasan agar sesuai kriteria yang diinginkan yaitu pembatasan dalam pembebanan sesuai dengan pengujian lateral di lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa defleksi Metode Broms lebih besar (konservatif) daripada Metode p-y curve dan pengujian lateral di lapangan. Pada tanah pasir, defleksi Metode Broms mendekati hasil dari Metode p-y curve dan pengujian lateral, berdasarkan hal tersebut analisis Metode Broms dengan asumsi 1 lapis (tanah pasir) bisa dijadikan pendekatan untuk menghitung kapasitas dukung lateral pada kondisi tanah berlapis (lempung-pasir).