Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI STANDAR MUTU SIFAT FISIK SABUN PADAT TRANSPARAN MINYAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus L.) DARI VCO (Virgin Coconut Oil) Betna Dewi; Gina Lestari
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v5i1.64

Abstract

Sabun merupakan sediaan yang paling banyak digunakan yang bersifat sebagai pembersih dan anti bakteri bagi tubuh. Penggunaan VCO sebagai basis sabun padat transparan karena VCO karena kandungan asam lemak yang  menguntungkan  kulit Proses pembuatan sabun dengan metode panas, dengan basis VCO yang dibuat metode penggaraman. Evalusi standar mutu meliputi uji organoleptis, uji tinggi busa dan stabilitas busa Hasil uji standar mutu sifat fisik yaitu uji organoleptik, uji tinggi busa dan stabilitas busa memenuhi standar mutu sediaan sabun yang beredar dipasaran, tidak terjadi perbedaan mutu fisik yang bermakna antara sabun padat transparan minyak sereh wangi yang diformulasi dengan sabun padat transparan yang beredar.
UJI STANDAR MUTU SIFAT FISIK SABUN PADAT TRANSPARAN MINYAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus L.) DARI VCO (Virgin Coconut Oil) Betna Dewi; Gina Lestari
Oceana Biomedicina Journal Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v5i1.64

Abstract

Sabun merupakan sediaan yang paling banyak digunakan yang bersifat sebagai pembersih dan anti bakteri bagi tubuh. Penggunaan VCO sebagai basis sabun padat transparan karena VCO karena kandungan asam lemak yang  menguntungkan  kulit Proses pembuatan sabun dengan metode panas, dengan basis VCO yang dibuat metode penggaraman. Evalusi standar mutu meliputi uji organoleptis, uji tinggi busa dan stabilitas busa Hasil uji standar mutu sifat fisik yaitu uji organoleptik, uji tinggi busa dan stabilitas busa memenuhi standar mutu sediaan sabun yang beredar dipasaran, tidak terjadi perbedaan mutu fisik yang bermakna antara sabun padat transparan minyak sereh wangi yang diformulasi dengan sabun padat transparan yang beredar.
FORMULASI SEDIAN SALEP EKSTRAK DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus mauritiana Lam) SEBAGAI OBAT LUKA SAYAT PADA KULIT KELINCI PUTIH JANTAN (Oryctolagus cuniculus) Gina Lestari; Luky Dharmayanti; Agung Giri Samudera; Yosa Hadjiansyah; Eti Lestari
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 4 No. 01 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v4i01.686

Abstract

Bidara Arab (Zizizphus mauritiana Lam) merupakan salah satu tanaman yang memiliki khasiat yang banyak dan sudah digunakan sebagai obat herbal, tanaman bidara arab sudah diteliti secara klinis mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid,dan pada daunya memiliki aktifitas sebagai anti inflamasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pada tingkat konsentrasi berapa salep ekstrak daun bidara paling efektif dalam penyembuhan luka sayat pada kelinci (Oryctolagus curiculus). Penelitian ini dilakukan pada hewan uji berupa 5 kelinci yang terdiri 6 kelompok luka, dan bahan yang digunakan adalah salep ekstrak daun bidara arab dengan variasi dosis 5%, 10%, 15%. Hasil analisis One Way Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara konsentrasi 15%, 10% dan 5% dengan (p>0,05) yang bahwa konsentrasi salep mempengaruhi penyembuhan luka sayat sedangkan hasil penelitian menunjukkan salep ekstrak daun bidara arab 15% paling efektif menyembuhkan luka sayat. Hal ini ditunjukkan dengan waktu penyembuhan yang lebih cepat. Dengan demikian, maka pemberian salep ekstrak daun bidara arab efektif dalam penyembuhan luka sayat
UJI EFEKTIVITAS KRIM TIPE A/M EKSTRAK DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus mauritian L) TERHADAP LUKA SAYAT PADA KELINCI (Oryctolagus Cuniculus) Gina Lestari
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 1 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v1i1.19865

Abstract

Tanaman bidara arab adalah obat tradisional yang biasa digunakan untuk berbagai macam penyakit, daun bidara arab mengandung berbagai metabolit sekunder seperti alkoloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan lipid yang berpotensi sebagai penyembuh luka. Penelitian ini akan dibuat sediaan krim dengan tipe A/M dengan ekstrak daun bidara arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji efektivitas krim Bidara Arab (Zizphinus mauritian L) dapat menyembuhkan luka sayat pada kelici (Oryctolagus Cuniculus).Sediaan krim dibuat sebanyak 4 formula, F0 dengan konsentrsi ekstrak daun bidara arab 0%, F1 dengan konsetrasi ekstrak daun bidara arab 5%, F2 dengan konsentrasi ekstrak daun bidara arab 10%, F3 dengan konsetrasi ekstrak 15%. Kemudian dilakukan uji fisik sediaan krim yaitu uji pH,  uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji homogenitas. Setiap hewan uji dikelompokkan menjadi 6 perlakuan yaitu Kontrol positif (K+) betadin krim, kontrol negatif (K-)  tanpa perlakuan, krim tanpa ekstrak daun bidara arab (F0), ekstrak daun bidara arab 5% (F1), ekstrak daun bidara arab 10% (F2), dan ekstrak daun bidara arab 15% (F3). Penyembuhan luka sayat diukur panjang luka sayat menggunakan jangka sorong selama 7 hari.Hasil uji fisik sediaan krim F0, F1, F2, dan F3 memenuhi persayaratan uji fisik krim yaitu uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji homogenitas. Persentase penyembuhan luka sayat pada K(+) 92%, K (-) 64%, F0 76%, F1 82%, F2 84%, F3 90%. Secara statistik krim  ekstrak daun bidara arab menyembuhkan luka sayat secara signifikan. Yang paling efektif dalam penyembuhan luka sayat yaitu pada krim ekstrak daun bidara arab dengan dosis 15% (F3) dibanding dengan krim ekstrak daun bidara arab dengan dosis 10% (F2) dan dosis 5% (F1).