Kartika Dian Listyaningsih
STIKes Kusuma Husada Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KONSUMSI SUSU JAGUNG DAN SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH DAN KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA Kartika Dian Listyaningsih; Hutari Puji Astuti; Ika Budi Wijayanti
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 9 No. 1, Januari 2018
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.704 KB) | DOI: 10.34035/jk.v9i1.268

Abstract

Jagung merupakan bahan makanan yang mempunyai kandungan gizi terdiri dari karbohidrat dan lemak. Karbohidrat jagung terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan. Pati jagung terdiri dari amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak jagung sebagian besar terdapat pada bagian lembaganya. Jumlah kandungan protein dan lemak jagung ini bervariasi tergantung dari umur dan varietasnya. Kandungan lemak dan protein jagung muda lebih rendah dibandingkan dengan jagung tua. Di Thailand, jagung manis banyak diolah menjadi corn milk (susu jagung) karena susu jagung menyegarkan dan menyehatkan tubuh karena tidak mengandung kolesterol. Kolesterol merupakan salah satu manifestasi dari masalah gizi lebih. Kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu problema yang sangat serius karena merupakan salah satu factor yang paling utama untuk terjadinya penyakit jantung pada seseorng ,masalah lainnya ialah pada seseorang yang bertekanan darah tinggi dan perokok. Macam-macam masalah kesehatan tersebut yang sering menimpa lansia. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olah raga pada usia lanjut dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh konsumsi susu jagung dan senam lansia terhadap tekanan darah dan kadar kolesterol pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode quasy experiment (eksperimen semu) dengan rancangan one group pretest-postest design. Dilakukan Posyandu Lansia RW 06 Kelurahan Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan Agustus 2017. Subyek penelitian yaitu Lansia berjumlah 34 orang. Hasil yang didapatkan dari 34 sampel adalah bahwa p-value uji wilcoxon tersebut lebih kecil α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan pengaruh pemberian susu jagung dan pelaksanaan senam lansia sebelum (pre test) dan setelah (post test). Corn is the foodstuffs which have nutrient content consists of carbohydrates and fats. Corn starch is composed of carbohydrates, sugar, coarse fibers and pentosan. Corn starch consists of amylopectin and amylose ,while the sugar in the form of sucrose. Fat corn mostly contained on the part of the institution. The amount of protein and fat in corn varies depending on the age and varietasnya. Fat and proteincontent of young corn is lower compared to the old corn. In Thailand, many sweet corn processed into corn (the corn milk) milk because milk corn refreshing and invigorating the body because it contains no cholesterol. Cholesterol is one manifestation of a more nutritional problems high cholesterol levels is one of the very serious problems because it is one of the most important factors for the onset of heart disease in seseorng, other problems is someone that high blood pressure and smokers (Anwar Bahri, 2003). All kinds of health problems that often afflicts the elderly. The existing evidence suggests that exercise and sports on the elderly can prevent or delay the loss of functional.The purpose of the study is to know the influence of maize and milk consumption gymnastics elderly against blood pressure and cholesterol levels in the elderly. This research method using quasy experiment (experiment of the artificial) with one group pretest-postest design. Do Elderly Posyandu RW 06 Kelurahan Gonilan Kartasura Subdistrict Sukoharjo Regency. Time research was done starting in July up to August 2017. The subject of research, namely the elderly amounted to 34 people.The results obtained from 34 sample is that the p-value smaller the wilcoxon test α(0.05) so that it can be concluded that there is a change of the influence the granting of maize and milk the implementation elderly gymnastics before (pre test) and after (post test).
EFEKTIVITAS METODE BOM TERHADAP PRODUKSI ASI Tresia Umarianti; Kartika Dian Listyaningsih; Rahajeng Putriningrum
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 9 No. 1, Januari 2018
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.117 KB) | DOI: 10.34035/jk.v9i1.269

Abstract

Permasalahan mayoritas yang dialami ibu adalah tidak keluarnya ASI pada hari pertama sampai hari ketiga post partum. Akibatnya, bayi baru lahir yang seharusnya mendapatkan ASI dini akan tertunda dan sebagai alternatifnya diberikan susu formulaKelancaran proses laktasi atau produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh perawatan payudara, frekuensi penyusuan, kejiwaan ibu, kesehatan ibu, dan kontrasepsi, begitu juga untuk produksi ASI sangat dipengaruhi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial. Usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin dapat dilakukan dengan perawatan atau pemijatan payudara, pijat oksitosin, membersihkan puting, menyusui dini dan teratur serta teknik marmet atau teknik memerah dan memijat. Metode “BOM” (Breastcare, Oxytocin Massage, and Marmet Technique) yaitu stimulasi untuk membantu produksi dan pengeluaran ASI melalui breastcare (pemijatan payudara), oxytocin massage (pijatan atau rangsangan pada tulang belakang) dan marmet technique (kombinasi antara memerah ASI dan memijat payudara). Ibu nifas di PKD Shifa secara studi pendahuluan dari 5 (lima) ibu nifas, belum mengetahui bagaimana cara agar produksi ASI banyak dengan menggunakan “BOM” melalui wawancara terstruktur. Tujuan penelitian adalah mengkaji efektivitas metode BOM (Breastcare, Oxytocin, and Marmet Teachnique) terhadap produksi ASI. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Dilaksanakan di PKD Syifa Cemani dengan jumlah sampel 30 orang dan menggunakan analisa Mann Whitney U Test. Hasil yang didapatkan dari 30 sampel adalah nilai p value sebesar 0,000< 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna antara dua kelompok, dimana metode BOM (Breastcare, Oxytocin, and Marmet Teachnique) sangat efektif terhadap Produksi ASI. The problem of the majority experienced by postpartum mother is not the release of milk on the first day until the third day postpartum. As a result, newborns who should be breastfeeding early will be delayed and alternatively given formula milk. Efforts to stimulate the hormone prolactin and oxytocin can be done with breast care or massage, oxytocin massage, nipple cleaning, early and regular breastfeeding and marble techniques or techniques of flushing and massaging. The method of ”BOM” (Breastcare, Oxytocin Massage, and Marmet Technique) is stimulation to assist breast milk production and expenditure through breastcare, oxytocin massage (massage or stimulation of the spine) and marmet technique (combination of milking and breast massage). PKD Syifa based on preliminary study through interviews of 5 postpartum women found overall postpartum in postpartum days one until seven have less milk production based on the frequency of breastfeeding babies. The objective of the study was to assess the effectiveness of BOM (Breastcare, Oxytocin, and Marmet Teachnique) methods against breastmilk production. This study uses quasi-experimental method. Performed at PKD Shifa from July to September 2017 with a sample size of 30 people and using Mann Whitney U Test analysis. The results obtained from 30 samples are p value of 0.000 <0,05 so it can be concluded that there are significant differences between the two groups, where the method of BOM (Breastcare, Oxytocin, and Marmet Teachnique) is very effective against breastmilk Production.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN PREFARAT Fe DAN VITAMIN C TERHADAP PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWA POST MENSTRUASI Dheny Rohmatika; Kartika Dian Listyaningsih
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 10 No. 1, Januari 2019
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.006 KB) | DOI: 10.34035/jk.v10i1.329

Abstract

Anemia banyak diderita oleh wanita, karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi sehingga pengeluaran zat besi juga harus diimbangi dengan asupan gizi, penyebab anemia yaitu deÞsiensi zat besi di mana seorang wanita mengalami kekurangan nutrisi. Sekitar 30% wanita di dunia mengalami anemia, yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Volume darah yang keluar setiap bulan nya berkisar 30-50 cc perbulan. Hal ini yang mengakibatkan wanita kehilangan zat besi sebanyak 12-15 mg perbulan atau 0,4-0,5 mg perhari selama 28 hari sampai 30 hari. Pada saat menstruasi wanita juga tidak hanya mengalami kehilangan zat besi tetapi juga mengalami kehilangan basal, jadi bila ditotal wanita perhari mengalami kehilangan zat besi sebanyak 1,25 mg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh pemberian suplemen prefarat Fe dan Vitamin C terhadap perubahan kadar hemoglobin mahasiswa post menstruasi. Metode Penelitian ini adalah metode quasy experiment dengan rancangan one group pretest-postest design, Pengambilan sampel dengan purposive sampling diperoleh 50 respoden. Hasil penelitian dengan analisa data menggunakan Uji paired sample t-test didapatkan nilai Sig 0,000 (p<0.05) yang bearti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian suplemen prefarat Fe dan Vitamin C terhadap perubahan kadar hemoglobin mahasiswa post mentruasi. niali Sig 0,585 (p>0.05) yang bearti tidak ada pengaruh pemberian suplemen prefarat Fe terhadap perubahan kadar hemoglobin mahasiswa post menstruasi. Nilai sig p: 0.005 (p<0.05) maka artinya ada perbedaan rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok I dengan 2. Anemia is suffered by many women, because women biologically menstruate every month so that the distribution of iron must also be balanced with nutritional intake, the cause of anemia is iron deÞciency in which a woman experiences nutritional deficiencies. About 30% of women worldwide experience anemia, which is caused by iron deÞ ciency. The volume of blood that comes out every month ranges from 30-50 cc per month. This results in women losing iron as much as 12-15 mg per month or 0.4-0.5 mg per day for 28 days to 30 days. During menstruation women also not only experience iron loss but also experience basal loss, so if a total of women per day experience iron loss of 1.25 mg. The purpose of this study was to determine the effect of giving pre-Fe and Vitamin C supplements to changes in hemoglobin levels of post-menstrual students. This research method is a quasy experiment method with the design of one group pretest-posttest design, taking a purposive sampling obtained by 50 respondents. The results of the study with data analysis using paired sample t-test test obtained Sig 0,000 (p<0.05) which means that it can be concluded that there is an effect of supplementation of pre-Fe and Vitamin C supplements on changes in hemoglobin levels of post-menstruation students. the value was Sig 0.585 (p>0.05) which means that there was no effect of pre-Fe supplementation supplementation on changes in hemoglobin levels of students post menstruation. Sig value p: 0.005 (p<0.05), meaning that there is a difference in the average hemoglobin level in group I with 2.