W Wijayanti
Universitas Kusuma Husada Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) BERDASARKAN KARAKTERISTIK SISWI KELAS XII DI PONDOK PESANTREN SUKOHARJO W Wijayanti; Tri Sunarsih; Farida Kartini; Dheny Rohmatika
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.282 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i1.812

Abstract

Premenstrual Syndrome (PMS) adalah gejala fisik, psikologis dan emosi yang terjadi sebelum menstruasi. Dampak yang timbul adalah dapat menganggu aktivitas seorang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian premenstrual syndrome (PMS) berdasarkan karakteristik siswi kelas XII di Pondok Pesantren Sukoharjo. Metode penelitian diskriptif dengan analisa kuantitatif, rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah siswi kelas XII dengan PMS di Pondok Pesantren Sukoharjo yang diambil secara total sampling. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa di Pondok Pesantren Sukoharjo dengan responden sebanyak 34 siswi kelas XII dengan PMS, didapatkan hasil yaitu mayoritas umur responden yaitu 17 tahun (70,6%), usia menarche 13-15 tahun (52,9%), lama menstruasi ≥ 7 hari (76,5%), siklus menstruasi 28 hari (76,5%), ganti pembalut ≥ 3 kali perhari (85,3%) dan IMT dengan berat badan ideal (82,4%). Premenstrual Syndrome (PMS) is a physical, psychological and emotional symptom that occurs before menstruation. The impact that arises is that it can disrupt a woman's activities. This study aims to determine the incidence of premenstrual syndrome (PMS) based on the characteristics of class XII students at the Boarding School Sukoharjo. Descriptive research method with quantitative analysis, cross sectional design. The subjects of the study were students of class XII with PMS at Boarding School Sukoharjo taken in total sampling. The results of the research that has been done is that at the Boarding School Sukoharjo with 34 respondents in class XII with PMS, the results obtained are the majority of respondents' age is 17 years (70.6%), menarche age 13-15 years (52, 9%), menstruation duration ≥ 7 days (76.5%), menstrual cycle 28 days (76.5%), dressing pads ≥ 3 times per day (85.3%) and BMI with ideal body weight (82.4% ).
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN DENGAN MEDIA MODUL DAN VIDEO ANIMASI TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI ABUNG SEMULI W Wijayanti; Retno Wulandari; Fitrya Pakpahan
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 14 No. 1, Januari 2023
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v14i1.948

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan salah satu atau kedua belah pihak, dan masih tergolong anak-anak atau remaja dibawah 19 tahun. Pengetahuan dan sikap tentang pernikahan usia dini sangat di butuhkan oleh remaja putri. Penyuluhan kesehatan bisa efektif apabila didkung dengan media yang mempermudah untuk memahami materi yang disampaikan. Salah satu media penyuluhan kesehatan adalah dengan modul dan video animasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian penyuluhan dengan media modul dan video animasi tentang pernikahan usia dini derhadap tingkat pengetahuan dan sikap putri di Abung Semuli. Metode penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dan dengan rancangan pretest-posttest with group design. Sampel sejumlah 64 responden. Teknik yang digunakan dari Analisa ini adalah univariat dan bivariat. Hasil adalah berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon dan disimpulkan terdapat pengaruh tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah pelakuan (p-value 0,000 <0,05). Terdapat pengaruh pemberian penyuluhan dengan media modul tentang pernikahan usia dini terhadap sikap remaja putri di Abung Semuli. Early marriage is the marriage of one or both parties, and is still classified as a child or teenager under 19 years. Knowledge and attitudes about early marriage are needed by young women. Health education can be effective if it is supported by media that makes it easier to understand the material presented. One of the health education media is with modules and animated videos. The purpose of this study was to determine whether there was an effect of providing counseling with media modules and animated videos about early marriage on the level of knowledge and attitudes of girls in Abung Semuli. This research method is a quasi-experimental research and with a pretest-posttest with group design. The population in this study were 175 female students with 64 respondents. The technique used in this analysis is univariate and bivariate. The results are based on the results of the Wilcoxon test analysis and it is concluded that there is an effect of the level of knowledge and attitudes before and after the treatment (p-value 0.000 <0.05). There is an effect of providing counseling with media modules about early marriage on the attitudes of young women in Abung Semuli.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDAN JARAH (WEDANG JAHE MERAH) TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA PUTRI MAN 1 SURAKARTA W Wijayanti; Icha Meilani Ikhsaputri; Deny Eka Widyastuti
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 14 No. 2, Juli 2023
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v14i2.1003

Abstract

Nyeri menstruasi atau dismenore merupakan masalah umum yang sering dikeluhkan oleh remaja putri yang mengalami menstruasi berupa nyeri pada perut bagian bawah. Bagi remaja usia sekolah, permasalahan nyeri menstruasi ini dapat berdampak buruk baik secara fisik maupun psikologi seperti sulit berkonsentrasi saat belajar bahkan ada yang mengalami pingsan. Salah satu penatalaksanaan terapi non farmakologi untuk penurunan nyeri menstruasi yaitu dengan pemberian edan jarah (wedang jahe merah) yang mengandung oleoresin berupa gingerol dan shogaol yang berfungsi sebagai anti peradangan yang dapat memblokir prostaglandin sehingga menurunkan intensitas nyeri menstruasi dan menimbulkan rasa nyaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian edan jarah (wedang jahe merah) terhadap penurunan nyeri menstruasi pada remaja putri di asrama putri MAN 1 Surakarta. Metode penelitian quasi experiment dengan rancangan pre test - post test with control. Pemilihan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 siswi asrama putri MAN 1 Surakarta dengan pembagian kelompok dua intervensi. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa pemberian edan jarah (wedang jahe merah) efektif terhadap penurunan nyeri menstruasi pada remaja putri di asrama putri MAN 1 Surakarta. Kesimpulan penelitian ini yaitu edan jarah (wedang jahe merah) dapat menurunkan nyeri menstruasi pada remaja putri. Penanganan dengan edan jarah (wedang jahe merah) pada saat nyeri menstruasi atau dismenore dapat dijadikan intervensi yang digunakan dalam pengobatan secara non farmakologi. Menstrual pain or dysmenorrhea is a common problem that is often complained by young women who experience menstruation in the form of pain in the lower abdomen. For school-age teenagers, this menstrual pain problem can have a bad impact both physically and psychologically, such as difficulty concentrating while studying and some even experience fainting. One of the non-pharmacological therapeutic management for reducing menstrual pain is by giving edan jarah (wedang jahe merah) which contains oleoresin in the form of gingerol and shogaol which functions as an anti-inflammatory which can block prostaglandins thereby reducing the intensity of menstrual pain and causing a sense of comfort. The purpose of this study was to determine the effectiveness of giving edan jarah (wedang jahe merah) to reduce menstrual pain in adolescent girls in the female dormitory of MAN 1 Surakarta. The research method is quasi experiment with pre test - post test with control. The sample selection used simple random sampling with a total sample of 38 female dormitory students of MAN 1 Surakarta with two intervention groups divided. Analysis of the data in this study using the Wilcoxon. The results of the study obtained p value of 0.000 < 0.05 then Ha was accepted and it can be concluded that the provision of edan jarah (wedang jahe merah) is effective against reducing menstrual pain in young women in the female dormitory of MAN 1 Surakarta. The conclusion of this study is that edan jarah (wedang jahe merah) can reduce menstrual pain in young women. Treatment with edan jarah (wedang jahe merah) during menstrual pain or dysmenorrhea can be used as an intervention used in non-pharmacological treatment.