Perencanaan dan penjadwalan dalam manajemen proyek merupakan tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan sebuah proyek. Perencanaan dan penjadwalan dengan metode lama seperti Critical Path Methode (CPM) dinilai kurang efektif sehingga pada penilitian ini dilakukan untuk menerapkan metode Critical Chain Project Management (CCPM) dalam pelaksanaan proyek reparasi Kapal BG. KFT 8005. Metode ini ditempuh dengan cara mengurangi durasi dengan CPM, menghilangkan multitasking serta memberi buffer di waktu persimpangan menuju rantai kritis dan di waktu akhir proyek. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan waktu dan biaya tenaga kerja langsung pada metode CCPM tersebut dengan metode CCPM. Pada metode CPM menghasilkan durasi pengerjaan proyek selama 76 hari dengan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 86.670.000,-. Pada metode CCPM menghasilkan durasi pengerjaan proyek selama 61 hari dengan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 69,078,000,-. Apabila buffer time digunakan sepenuhnya maka durasi pengerjaan proyek menjadi 68 hari dengan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 79,089,166.67,-. Dengan adanya metode CCPM terjadi selisih waktu pengerjaan lebih cepat 15 hari atau 19,74% dengan biaya tenaga kerja langsung lebih rendah Rp. 17,592,000,- atau 20,3% (tanpa buffer time) dan selisih waktu pengerjaan lebih cepat 8 hari atau 10,53% dengan biaya tenaga kerja langsung lebih rendah Rp. 7,580,833.33,- atau 8,75% (dengan buffer time).