UKM ini bergerak di bidang tata boga pembuatan roti dengan varian rasa. pada UKM Cocola Bakery sering kali jumlah produksi melebihi jumlah permintaan. Ini dikarenakan bahan baku produksi dipesan melebihi permintaan yang akan menimbulkan pemborosan biaya produksi serta pemilik masih menggunakan metode perkiraan belum menggunakan metode yang ilmiah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah perencanaan persediaan bahan baku. dengan menggunakan metode peramalan terbaik pada UKM dan mengetahui jumlah persediaan bahan baku produk roti. untuk mencari perbandingan Total Inventory Cost (TIC) paling optimal pada produk roti dengan Lot Sizing yang telah ditentukan yaitu metode Period Order Quantity (POQ) untuk meminimumkan biaya persediaan. Hasil analisa menggunakan metode Moving Average dan Exponential Smoothing, didapatkan peramalan terbaik yaitu metode Moving Average 2 bulanan dengan tingkat error terkecil. Roti rasa cokelat memiliki nilai terkecil dengan nilai MAD 27.300, MSE 1.279.250.000 dan MAPE 21%. Kemudian roti rasa kelapa memiliki nilai terkecil dengan nilai MAD 14.200, MSE 294.450.000 dan MAPE 12%. serta roti rasa susu memiliki nilai terkecil pada dengan nilai MAD 14.500, MSE 419.650.000 dan MAPE 12%. dan Hasil perbandingan Total Inventory Cost (TIC) UKM sebesar Total Inventory Cost (TIC) UKM sebesar Rp. 1.249.264.938 /tahun dan Total Inventory Cost (TIC) metode Period Order Quantity (POQ) sebesar 29.244.922 /tahun. Jadi Total Inventory Cost (TIC) yang paling optimal menggunakan metode Period Order Quantity (POQ). Kata Kunci : Lot Sizing, Period Order Quantity (POQ), Total Inventory Cost (TIC).