Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KEGIATAN SHOW ROOM DAN BENGKEL TOYOTA AUTO 2000 TSO LENTENG AGUNG Arief Mudianto; Heny Purwanti; Adenan Muhudi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.453 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v13i1.1042

Abstract

Kegiatan show room pada bengkel Toyota AUTO 2000 TSO - Lenteng Agung merupakan suatu kegiatan yang dapat berpotensi memberikan dampak terhadap gangguan pelayanan dan kelancaran lalu lintas jalan khususnya pada ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya) yang menuju ke arah Depok dan sekitarnya. Berdasarkan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 99 Ayat (1) mengatakan bahwa “setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas”. Oleh karena itu, maka dilakukan kajian dan analisis terhadap dampak lalu lintas kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO - Lenteng Agung sekaligus menjadi saran dan masukan bagi pihak Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung selaku pemrakarsa kegiatan show room dan bengkel tersebut. Berdasar hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Februari 2011 menunjukkan bahwa bangkitan dan tarikan perjalanan akibat kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung yang diproyeksikan sebesar 113 kendaraan/hari tidak akan menurunkan tingkat pelayanan ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya). Hal ini didasarkan dari hasil kajian dan analisis yang menunjukkan bahwa volume lalu lintas pada jalan tersebut diperoleh sebesar 1.046 smp/jam dengan kapasitas sebesar 3.094 smp/jam. Dengan demikian sehingga dapat diketahui tingkat pelayanan jalan ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya) diperoleh sebesar 0,34 dengan tingkat pelayanan A. Hasil proyeksi volume lalu lintas sampai dengan tahun 2015 dan 2020 pada periode jam puncak pagi, menunjukan tingkat pelayanan pada ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya) masih berada pada Tingkat Pelayanan A. Tingkat pelayanan akan terkoreksi pada tahun 2025, sehingga tingkat pelayanan jalan diperkirakan menurun menjadi Tingkat Pelayanan B. Pada kondisi ini sudah cukup banyak pengembangan yang terjadi pada koridor Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya). Pada periode jam puncak sore, telah terjadi penurunan tingkat pelayanan pada tahun 2020, sehingga tingkat pelayanan jalan menjadi Tingkat Pelayanan D.
KAJIAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK KEBISINGAN KEGIATAN SHOW ROOM DAN BENGKEL TOYOTA AUTO 2000 TSO LENTENG AGUNG Arief Mudianto; Heny Purwanti; Adenan Muhudi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 13, No 2 (2012): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.44 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v13i2.1043

Abstract

Kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung merupakan suatu kegiatan yang dapat berpotensi memberikan dampak terhadap lingkungan hidup. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pemerintah Kota Administratif Jakarta Selatan menetapkan kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung ini sebagai jenis usaha dan/atau kegiatan yang tidak memiliki dampak penting atau tidak termasuk dalam kriteria wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Berdasarkan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pasal 34 ayat (1) mengatakan bahwa “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL-UPL”. Salah satu jenis dampak lingkungan dapat ditimbulkan oleh kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung ini dapat berupa dampak kebisingan yang wajib dilakukan pengelolaan oleh pihak Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung selaku pemrakarsa kegiatan. Oleh karena itu, maka dilakukan kajian terhadap upaya pengelolaan dan upaya pemantauan dampak kebisingan kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung. Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan diperoleh 3 (tiga) lokasi di lingkungan kerja Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng yang berpotensi menimbulkan dampak kebisingan, antara lain : (1) Lokasi halaman parkir bagian depan Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung, dihasilkan tingkat kebisingan (Leq) sebesar 68,8 dBA; (2) Lokasi ruang bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung, dihasilkan tingkat kebisingan (Leq) sebesar 64,4 dBA; dan (3) Lokasi halaman parkir bagian belakang Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung, dihasilkan tingkat kebisingan (Leq) sebesar 66,5 dBA. Apabila ketiga lokasi tersebut diasumsikan sebagai kebisingan tidak bergerak atau tetap (point source), dapat diketahui besarnya potensi tingkat kebisingan yang diberikan terhadap lokasi disekitarnya, meliputi : (1) Kompleks perdagangan dan jasa Tanjung Mas Raya, sebesar 24,3 dBA; (2) Kompleks pendidikan STIA Yappan, sebesar 28,8 dBA; (3) Kawasan permukiman penduduk RT 004/RW 01 Kelurahan Tanjung Barat di bagian Timur, sebesar 21,8 dBA; dan (4) Kawasan permukiman penduduk RT 004/RW 01 Kelurahan Tanjung Barat di bagian Selatan, sebesar 15,5 dBA.
KONSERVASI DALAM USAHA MELESTARIKAN DAN MENYELAMATKAN SUMBER DAYA AIR DENGAN SUMUR RESAPAN Heny Purwanti; Arief Mudianto
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 1 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.334 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v14i1.1044

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara umum telah menjadi penyebab meningkatnya kebutuhan penyediaan air. Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan air perlu pemeliharaan lokasi sumber air baik air permukaan dan air tanah secara terpadu. Berdasar penelitian untuk wilyah Babakan Madang, Cisarua, dan Megamendung yang dilakukan selama 3 periode (1 periode = 10 tahun) dimulai tahun 1981 sampai dengan tahun 2010., melalui peritungan diperoleh prosentase imbuhan air tanah terhadap luas atap sebesar 0,151 %, sedangkan untuk masing-masing periode yaitu periode 1 yaitu 0,091 %, periode 2 yaitu 0,131 %, periode 3 yaitu 0,232 %. Nilai indek peresapan air untuk kawasan Bogor kini telah jauh mengalami penurunan, hal tersebut diperkirakan disebabkan oleh banyaknya kawasan lindung berubah peruntukkannya, sebagai contoh adalah wilayah Puncak, wilayah ini masuk zona B3 yakni pertanian tinggi dan hunian rendah. Akan tetapi kini, kawasn tersebut telah berubah fungsi menjadi perumahan, vila, hotel serta bangunan lain.
RENCANA TEKNIS JALAN (RTJ) KAWASAN PEMUKIMAN TRANSMIGRASI Arief Mudianto; Heny Purwanti; Agung Prima Sadeli
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 10, No 2 (2009): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.983 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v10i2.1040

Abstract

Kehadiran jaringan jalan sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi khususnya terkait dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi. Tujuan perencanaan jalan khususnya di kawasan pemukiman transmigrasi adalah untuk membuka akses jalan penghubung dan memberikan aksesbilitas sarana perhubungan.Survei kondisi lapangan  trase jalan rencana, yang dilakukan diantaranya : survei pendahuluan untuk pemasangan patok atau tanda lokasi rencana, topografi dengan pengukuran route yang dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran kondisi hidrologi dan data curah hujan dan untuk dipergunakan perencanaan drainase, survei geoteknik dan penyeledikan tanah dilakukan untuk memperoleh informasi nilai CBR tanah dasar, dan survei lalu lintas.Dari hasil kajian diperoleh jarak pandang henti (Jh) yaitu 75 m dan jarak pandang mendahului (Jd) 350 m. Untuk tikungan yang direncanakan sepanjang 4,656 KM ada 9 tikungan. Sedangkan untuk lapis perkerasan setelah dianalisis didapat ketebalan masing – masing lapisan adalah lapis pondasi Bawah = 15 cm dan lapisan pondasi Atas = 15 cm, sehingga total tebal lapis perkerasan adalah 30 cm.
UPDATING DATABASE JEMBATAN LOKAL, KOLEKTOR DAN EVALUASI KONDISINYA JAKARTA SELATAN Arief Mudianto; Andi Chairunnas; Heny Purwanti
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 11, No 2 (2010): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.772 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v11i2.1041

Abstract

Suku Dinas Pekerjaan umum jalan kota administrasi Jakarta Selatan sebagai salah satu unit pelaksana teknis pemerintah daerah ibu kota Jakarta bermaksud merumuskan development sistem database jembatan di Wilayah Jakarta Selatan, menggunakan perangkat lunak dengan tahapan implementasi untuk database Microsoft Access 2007 dan Visual Basic 6.0,  dengan Map Object dan Arcview serta Kristal Report yang digunakan untuk interface (tampilan antar muka), kode program (coding) dijalankan dengan program Visual Basic Beberapa kebutuhan data jembatan yang perlu dimasukkan ke dalam database jembatan diantaranya : dimensi, teknis struktur, lokasi, kondisi eksisting, pemanfaatan. Berdasar hasil pengamatan dan survey di lapangan  maka jumlah jembatan yang ada di Jakarta Selatan mencapai 214 jembatan. Dengan membuat sistem yang terkomputerisasi maka data/informasi mengenai Jembatan dapat diberikan setiap saat dengan sajian yang sesuai dengan kebutuhan.