Didin Komarudin
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Islamic Culture of “Wetu Telu Islam” Affecting Social Religion in Lombok Muliadi Muliadi; Didin Komarudin
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 22, No 1 (2020): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.768 KB) | DOI: 10.18860/el.v22i1.7384

Abstract

This writing is motivated by a very abundant religious culture in Indonesia, including the phenomenon found in Lombok, West Nusa Tenggara which is famous for “Wetu Telu Islam”. It contains the religious system filled with ceremonies and rituals which are accompanied by special symbols that have certain meanings. The method used in this paper is historical descriptive, by systematically explaining the history of the people of Lombok, the cultural patterns of “Wetu Telu Islam”, including its historical figures, doctrine, development, and existence. Then the writer uses structural semiology in analyzing the meaning of symbol elements found in the religious rituals of “Wetu Telu Islam” in Lombok. “Wetu Telu Islam” according to the people of Lombok is a very perfect Islam as it is built from two solid dimensions, namely dzohir and ihsan. For that reason, “Wetu Telu Islam” for them is the teachings of Sufism which emphasize the spirit, and soul. It is the spirit of holistic Islamic teachings, namely: shari’a, thoriqot, haqiqot, and ma‘rifat. Everything is building up, mutually reinforcing, and inseparable.Tulisan ini bermuara dari budaya agama yang sangat berlimpah di Indonesia, termasuk fenomena yang ditemukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang terkenal dengan “Islam Wetu Telu”. Sistem keagamaan yang terkandung di dalamnya sarat upacara dan ritual yang disertai simbol-simbol khusus bermakna tertentu. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah deskriptif historis, yaitu secara sistematis menjelaskan sejarah masyarakat Lombok, pola-pola budaya “Islam Wetu Telu”, termasuk tokoh sejarah, doktrin, perkembangan dan keberadaannya. Kemudian penulis menggunakan semiologi struktural dalam menganalisis makna elemen simbol yang ditemukan dalam ritual keagamaan “Islam Wetu Telu”di Lombok. “Islam Wetu Telu” menurut masyarakat Lombok adalah Islam yang sangat sempurna karena dibangun dari dua dimensi yang kuat, yaitu dzohir dan ihsan. Karena itu, “Islam Wetu Telu” bagi mereka adalah ajaran tasawuf yang menekankan hati dan jiwa. Ini adalah semangat ajaran Islam holistik, yaitu: syariah, thoriqot, haqiqot, dan ma’rifat. Semuanya membangun, saling menguatkan, dan tak terpisahkan.
Bisnis Orang Sunda: Studi Teologi dalam Etika Bisnis Orang Sunda Didin Komarudin
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 18, No 1 (2016): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.085 KB) | DOI: 10.18860/el.v18i1.3501

Abstract

Business activities constitute modern management-oriented professional enterpreneurship act. This research gives evidence that business ethics is needed as guiding frame of every business policy. Morever, the theological factor plays an important role in encouraging man to be successful in business. CV. Batu Gunung Padakasih (BGP) located in Cikancung Bandung, Tapin District, has represented the findings concerning relation between ethics and social business theology in the policy that may be regarded as causal relation in business success. The theological aspects come to the surface, but still needed depth tracking, aspecially on God’s power before men. The efforts of praying and asking for blessing remain part of theological aspect integral to human performance. As for social theology emerged in the form of profit-sharing as much as 2.5% for the construction of social and religious institutions. Kegiatan bisnis merupakan manajemen modern yang berorientasi profesional kewirausahaan tindakan. Penelitian ini memberikan bukti bahwa etika bisnis diperlukan sebagai pedoman kerangka setiap kebijakan bisnis. Terlebih lagi, faktor teologis memainkan peran penting dalam mendorong manusia untuk menjadi sukses dalam bisnis. CV. Batu Gunung Padakasih (BGP) yang terletak di Cikancung Bandung, Kabupaten Tapin, telah menunjukkan temuan yang signifikan mengenai hubungan antara etika dan teologi bisnis sosial dalam kebijakan yang dapat dianggap sebagai hubungan kausal dalam keberhasilan bisnis. Aspek teologis muncul ke permukaan, namun masih diperlukan pelacakan mendalam, terutama aspek kekuasaan Tuhan terhadap manusia. Upaya doa dan meminta berkah kepada alim ulama tetap menjadi bagian teologi yang tidak terpisahkan dengan kinerja manusia. Adapun teologi sosial muncul dalam bentuk pembagian keuntungan perusahaan sebanyak 2,5 % untuk kepentingan pembangunan lembaga keagamaan dan lembaga sosial.
Community Thought about The Existence of Jiwa Temple Didin Komarudin
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 21, No 1 (2019): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.531 KB) | DOI: 10.18860/el.v21i1.5845

Abstract

Many relics from the results of historical civilization are evidence of the existence of life in ancient times. Segaran village has Jiwa temple of the Tarumanagara royal civilization which is still Hindu-Buddhist. This article is to find out the existence of this temple to the surrounding community and the Muslim community around it and interpret it as a result of the relics of the Hindu-Buddhist kingdom. The study used a descriptive method by describing and systematically explaining the fact of the existence of the temple and the meaning of the views of the Muslim community around it. The finding shows that the existence of this temple has a significant influence on the surrounding community, especially in the economic field, while the meanings and views of the Muslim community around it are different, some consider it sacred and vice versa. Jiwa temple has an enormous influence on the lives of the surrounding communities in the form of economic factors in particular, social and religious. The local community interpreted and also viewed the temple as a cultural monument, a historical heritage that must be protected and preserved.  Banyak peninggalan dari hasil peradaban historis menjadi bukti keberadaan kehidupan di zaman kuno. Desa Segaran memiliki Jiwa temple dari peradaban kerajaan Tarumanagara yang masih beragama Hindu-Budha. Artikel ini mengulas keberadaan Jiwa temple bagi masyarakat dan komunitas Muslim di sekitarnya dan menafsirkannya sebagai hasil peninggalan kerajaan Hindu-Budha. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggambarkan dan secara sistematis menjelaskan fakta keberadaan candi dan makna pandangan komunitas Muslim di sekitarnya. Temuan menunjukkan bahwa keberadaan candi ini memiliki pengaruh besar pada masyarakat sekitarnya, terutama di bidang ekonomi, sementara makna dan pandangan komunitas Muslim di sekitarnya berbeda, beberapa menganggapnya suci dan sebaliknya. Jiwa temple memiliki pengaruh besar pada kehidupan masyarakat dalam bentuk faktor ekonomi khususnya, sosial dan keagamaan. Masyarakat setempat menafsirkan dan juga memandang candi sebagai monumen budaya, warisan sejarah yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Agama Djawa Sunda Religious Movement Didin Komarudin
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 19, No 1 (2017): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.355 KB) | DOI: 10.18860/el.v19i1.3683

Abstract

The study explains that the principles and purposes of the Agama Djawa Sunda - ADS is to serve by the Lord’s command and humanity. ADS believers view religion is not just as a belief, but rather as a measure of life. They also interpret religion as humans rule (rule of man in the act). They call the Lord the Lord as the Gusti Pengeran Si Kang Sawiji-wiji (the One and Only God), the way they pray to their God is not bound by time and place, it can be done anytime and anywhere because the important point is always rembering God. ADS has titis tulis verse called as “pikukuh tilu” (three powers) that becomes a guideline in everyday life, in relation with God and others. Penelitian memberikan penjelasan bahwa asas dan tujuan Agama Djawa Sunda adalah mengabdi kepada perintah Tuhan dan kepada perikemanusiaan. Penganut ADS memandang agama bukan hanya sebagai kepercayaan saja, melainkan lebih sebagai ukuran hidup, mereka juga memaknai agama sebagai aturan gawe manusai (aturan manusia dalam berperilaku). Mereka menyebut Tuhannya dengan sebutan Gusti Pengeran Si Kang Sawiji-wiji, cara mereka menyembah Tuhannya tidak terikat oleh waktu dan tempat, bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun karena yang penting adalah intinya yaitu selalu mengingat Tuhan. ADS memiliki ayat titis tulis yang disebut pikukuh tilu yang menjadi pedoman dan penduan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berketuhanan dan bereperikemanusiaan.
Bisnis Orang Sunda: Studi Teologi dalam Etika Bisnis Orang Sunda Didin Komarudin
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 18, No 1 (2016): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/el.v18i1.3501

Abstract

Business activities constitute modern management-oriented professional enterpreneurship act. This research gives evidence that business ethics is needed as guiding frame of every business policy. Morever, the theological factor plays an important role in encouraging man to be successful in business. CV. Batu Gunung Padakasih (BGP) located in Cikancung Bandung, Tapin District, has represented the findings concerning relation between ethics and social business theology in the policy that may be regarded as causal relation in business success. The theological aspects come to the surface, but still needed depth tracking, aspecially on God’s power before men. The efforts of praying and asking for blessing remain part of theological aspect integral to human performance. As for social theology emerged in the form of profit-sharing as much as 2.5% for the construction of social and religious institutions. Kegiatan bisnis merupakan manajemen modern yang berorientasi profesional kewirausahaan tindakan. Penelitian ini memberikan bukti bahwa etika bisnis diperlukan sebagai pedoman kerangka setiap kebijakan bisnis. Terlebih lagi, faktor teologis memainkan peran penting dalam mendorong manusia untuk menjadi sukses dalam bisnis. CV. Batu Gunung Padakasih (BGP) yang terletak di Cikancung Bandung, Kabupaten Tapin, telah menunjukkan temuan yang signifikan mengenai hubungan antara etika dan teologi bisnis sosial dalam kebijakan yang dapat dianggap sebagai hubungan kausal dalam keberhasilan bisnis. Aspek teologis muncul ke permukaan, namun masih diperlukan pelacakan mendalam, terutama aspek kekuasaan Tuhan terhadap manusia. Upaya doa dan meminta berkah kepada alim ulama tetap menjadi bagian teologi yang tidak terpisahkan dengan kinerja manusia. Adapun teologi sosial muncul dalam bentuk pembagian keuntungan perusahaan sebanyak 2,5 % untuk kepentingan pembangunan lembaga keagamaan dan lembaga sosial.