Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora
Muhammad Miftahuddin
UIN Sunan Kalijaga
Religion Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
Reasoning Moderation of Actual Al-Qur'an Interpretation KH. Mustin Syafi'i on the Website www. bangsaonline.com Muhammad Miftahuddin; Afrokuhul Banat
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.567 KB)

Abstract

Arus informasi keislaman di zaman sekarang mengalir begitu deras dan sangat cepat sehingga seringkali tidak dapat dipilah dan diproses terlebih dahulu. Hal ini tentunya disebabkan oleh semakin majunya teknologi informasi yang ada. Secara umum ada dua arus pemahaman keagamaan yang saling berkontestasi, yakni pemahaman kagamaan yang ekstrem dan moderat. Ancaman arus informasi pemahaman keagamaan yang ekstrem perlu untuk ditangkal dengan pemahaman keagamaan yang moderat, khususnya di dunia online. Pada posisi ini, pemaknaan terhadap Al-Qur’an berada di posisi yang penting sebagai kitab suci yang menjadi pegangan umat muslim. Telaah dalam tulisan ini membidik mengenai tafsir Al-Qur’an yang ditulis secara daring dalam situs www.bangsaonline.com oleh KH. Mustain Syafi’i dengan rubrik Tafsir Al-Qur’an Aktual. Tafsir ini menjadi daya tarik tersendiri dikarenakan, pertama, penulisan secara berkala dan membuatnya dapat mengikuti konteks terkini. Kedua, haluan tafsir sosial yang digunakan menjadikannya sangat kontekstual. Adapun fokus yang dibahas adalah nalar moderat dalam hubungan antar umat beragama yang terkandung dalam tafsir-tafsir yang ditulis oleh KH. Mustain Syafi’i. Beberapa temuan dalam penelitian ini ialah bahwa Tafsir Al-Qur’an Aktual memuat nilai-nilai moderat dalam kaitannya dengan hubungan antar agama. Nilai-nilai tersebut ialah toleransi dan batasan-batasannya, penggunaan logika dalam menentukan sikap, dan sikap saling menghormati antar umat beragama
Moderasi Beragama dalam Situs tafsiralquran.id Muhammad Miftahuddin; Fatikhatul Faizah; Arif Kurniawan
Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora Vol 6 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUAH) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.629 KB) | DOI: 10.35719/islamikainside.v6i2.106

Abstract

Abstract: The case of intolerance between religious communities is still a sexy thing to study, considering that there are still many cases of intolerance between religious communities in Indonesia. One of the causes is the understanding of religious exclusivity and the lack of moderation of thought - especially in understanding the holy texts - in society. So here it becomes important to put forward the reasoning of moderation in viewing the verses of the holy book, in order to create good relations between religious communities. In the current era, online media has become a key media for spreading thoughts on understanding religiousness. This paper will discuss how the moderation makes sense regarding the relationship between religious communities in one of the most influential interpretation sites, namely tafsiralquran.id. The selection of the site was due, first, to the emphasis on the contextuality aspect of the tafsiralquran.id site content. So that it always follows developing issues, especially in Indonesia. Second, tafsiralquran.id is one of the websites that focuses its content on the activities of interpreting the al-Qur'an, which is rarely found in other websites which mostly discuss the interpretation of the al-Qur'an only on a particular theme or topic. The results of this study conclude that the inter-religious conception of moderation is described in seven dimensions of religious moderation which are equipped with indicators, namely; moderation in the aspects of theology, worship, muamalah, law, creation of man and the universe, government and culinary. The seven dimensions of moderation are highly relevant to the context of Indonesian society which is plural, heterogeneous and multiethnic.
Co-Authors Afrokuhul Banat Arif Kurniawan Fatikhatul Faizah