Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Effect of Adaptive Exercise on Body Temperature in Children with Motoric Disorder Soffil Yudha Mulyadi; Purwo Sri Rejeki; Darmayanti Tinduh; Gadis Meinar Sari; Rizka Eka Prasetya
Folia Medica Indonesiana Vol. 56 No. 2 (2020): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.447 KB) | DOI: 10.20473/fmi.v56i2.21232

Abstract

Motoric disorder in child increased every year, especially cerebral palsy. Children with motoric disorder which is majority experiencing long immobilization results in their general condition declining. One of this declining appears on body temperature in child, even lead to hypothermia. A simple exercise which applicatively performed at home can be a simple solution to maintain general condition, especially body temperature. The purpose of this study was to determine effect of adaptive exercise on body temperature change in children with motoric disorder. This study was an experimental study of one group pre and posttest. A total of 31 children (11 girls and 20 boys) aged 2-10 years old performed adaptive exercise consist of warming up 5 minutes, core movement 25 minutes, cooling down 5 minutes. Data were analyzed by paired T test. Body temperature in pretest was 36.12 ± 0.53oC, and body temperature in posttest was 36.63 ± 0.6oC, with p = 0.00. Adaptive exercise can increase body temperature but still in normal range. 
PEMASYARAKATAN DAN PELATIHAN OLAHRAGA ADAPTIF PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Purwo Sri Rejeki; Irfiansyah Irwadi; Misbakhul Munir; Hayuris Kinandita; Eka Arum Cahyaning Putri; Soffil Yudha Mulyadi; Septyaningrum Putri Purwoto
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v4i1.2020.134-140

Abstract

Inclusive children or children with special needs are those who have abnormalities in the process of growth or development; which can be physical, mental-intellectual, social, or emotional. The World Health Organization predicts that around 7% of the world's total children population is inclusive children. Exercise that are adapted and modified according to their needs, the type of abnormality and the ability of inclusive children are able to improve motor and sensory abilities so that they will improve their quality of life. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of parents with inclusive children in implementing adaptive exercise for their children. The method used was seminar and training. Activity evaluation was carried out using questionnaire to observe the increase of knowledge. This activity was attended by 31 parents and 31 inclusive children, with the highest parents’ age range in 31-40 years, which is mothers 38.7%; 41.9% father. The age of expecting mothers of inclusive children mostly ranges from 31-40 years (35.5%). Increased knowledge about child development was 31% (pretest 68, posttest 91.8) and increased knowledge about adaptive sports was 72.18% (pretest 49.6, posttest 85.4).abstrakAnak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya mengalami kelainan atau penyimpangan; yang bisa berupa fisik, mental-intelektual, sosial, atau emosionalnya. Organisasi kesehatan dunia memprediksi sekitar 7% dari keseluruhan populasi anak dunia merupakan ABK. Olahraga yang diadaptasi dan dimodifikas sesuai dengan kebutuhan, jenis kelainan dan tingkat kemampuan ABK mampu memperbaiki kemampuan motoris dan sensoris sehingga akan meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua ABK dalam melatih olahraga adaptif buat anak-anaknya. Metode yang digunakan adalah seminar dan pelatihan. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan kuesioner untuk melihat peningkatan pengetahuan. Kegiatan dihadiri oleh 31 orang tua dan 31 ABK, dengan rentang usia orang tua terbanyak di 31-40 tahun yaitu ibu 38,7%; ayah 41,9%. Usia ibu mengandung ABK terbanyak di rentang 31-40 tahun (35,5%).  Peningkatan pengetahuan pada materi tumbuh kembang anak sebesar 31% (pretest 68, posttest 91,8) dan peningkatan pengetahuan materi olahraga adaptif sebesar 72,18% (pretest 49,6, posttest 85,4).
Kombinasi Calf Raise Exercise dan Core Stability Exercise Dapat Meningkatkan Keseimbangan Tubuh pada Mahasiswa Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar Bagas Anjasmara; Herista Novia Widanti; Soffil Yudha Mulyadi
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1849.405 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17162

Abstract

Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentary akan berpengaruh pada kemampuan tubuh, salah satunya adalah keseimbangan tubuh, sehingga menimbulkan beberapa permasalahan yang berhubungan kemampuan motorik, salah satunya adalah meningkatnya kemungkinan cedera akibat tidak terbiasanya otot dalam menahan beban yang lebih dari aktivitas yang biasanya. Untuk meningkatkan keseimbangan tubuh manusia, adalah dengan melatih otot yang berperan dalam menjaga keseimbangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi calf raise exercise dan core stability exercise dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada mahasiswa jurusan fisioterapi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test design. Para responden diarahkan untuk melakukan calf raise exercise dan core stability exercise. Jumlah responden sebanyak 18 orang, latihan diberikan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Pengukuran keseimbangan tubuh menggunakan standing stork test. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keseimbangan dimana nilai mean diman terdapat perbedaan pada nilai pre test dan post test serta di dapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kombinasi calf raise exercise dan core stability exercise berpengaruh dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada mahasiswa jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar.
Pengaruh Adaptive Exercise terhadap Temperatur Tubuh Anak dengan Gangguan Neurologis Sistem Saraf Pusat Soffil Yudha Mulyadi; Widi Arti; Herista Novia Widanti; Bagas Anjasmara
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.374 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17163

Abstract

Kasus ganggguan neurologis system saraf pusat anak semakin meningkat tiap tahun, khususnya cerebral palsy dan traumatic brain injury. Kondisi umum tubuh anak dengan gangguan neurologis sistem saraf pusat yang mayoritas mengalami imobilisasi tentu akan menurun. Suhu menjadi Salah satu kondisi tubuh yang menurun pada anak bahkan anak tersebut sampai masuk dalam kategori hipotermia. Exercise sederhana dan mudah yang secara rutin dilakukan di rumah merupakan salah satu perlakuan sederhana agar temperatur tubuh anak selalu terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek adaptive exercise terhadap temperatur tubuh anak yang memiliki gangguan neurologis sistem saraf pusat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental one grup pre dan post test. Subyek perempuan 11 orang dan laki laki 20 orang dengan rentang umur 2 – 10 tahun. Adaptive exerceise terdiri dari warming up waktu 5 menit, core movement waktu 25 menit, dan cooling down waktu 5 menit. Data diuji dengan paired T test. suhu tubuh pre test ( 36,12 ± 0,53) oC, suhu tubuh post test (36,63 ± 0,6) oC dan p = 0,00. Adaptive exercise dapat menaikan temperatur tubuh tetapi peningkatan temperatur tersebut masih didalam rentang yang normal.