ABSTRAKStrok merupakan gambaran perubahan neurologis yang disebabkan oleh adanya gangguan suplai darah ke bagiandari otak. Kondisi strok dapat menimbulkan defisit motorik yaitu kelemahan dari satu sisi bagian tubuh(hemiparesis). Penatalaksanaan gangguan tersebut salah satunya dengan pendekatan rehabilitasi melalui terapifisik dan okupasi dengan jenis Range of motion (ROM) dan Constraint induced movement therapy (CIMT) yangbertujuan memperbaiki kekuatan dan koordinasi otot terutama dalam meningkatkan kekuatan menggenggampasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh ROM dan CIMT untuk meningkatkankekuatan menggenggam pada pasien post strok dengan hemiparesis. Desain penelitian ini adalah QuasiExperiment the randomized pretest – posttest design, using matched subjects posttest two grups dengan 18responden kelompok intervensi ROM dan 18 responden kelompok intervensi CIMT. Hasil penelitian adapengaruh ROM dan CIMT terhadap kekuatan menggenggam pada pasien post strok, ROM lebih baik disbandingCIMT. Saran : dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan dengan melakukan intervensi minimal 4 jamsehari bisa lebih dari 2x, lebih memperhatikan faktor-faktor perancu.