Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA Sari, Ethyca
S1 Keperawatan Vol 3, No 2 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Tingkat pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan terbentuknya perubahan yang dimiliki seseorang untuk membentuk perubahan perilaku yang diharapkan. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Sampel diambil secara totalsampling dengan responden 40 orang keluarga yang mempunyai lansia. Kemudian pengambilan data melalui kuisioner yang diolah dalam bentuk tabulasi. Berdasarkan hasil pengambilan data tingkat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia di Puskesmas Pembantu Gunung Sari Surabaya didapatkan tingkat pengetahuan baik 14 responden keluarga, tingkat pengtahuan cukup 11 responden keluarga, dan tingkat pengetahuan kurang 15 responden keluarga. Dari hal tersebut tingkat pengetahuan responden terbanyak adalah tingkat pengetahuan kurang yaitu sebesar 15 orang (37,5%). Tingkat pengetahuan kurang disebabkan karena kebanyakan pekerjaan mereka adalah wiraswasta, pada waktu malam hari digunakan untuk bekerja dan ketika pagi atau siang harinya waktu mereka gunakan untuk istirahat tidur, jadi membuat mereka tidak ada waktu untuk mencari informasi. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Keluarga, Posyandu lansia.
TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH PADA ANAK USIA ( 6 - 12 thn ) DI RUANG MIRAH DELIMA RS WILLIAM BOOTH Sari, Ethyca; Lalita, Mariana
S1 Keperawatan Vol 4, No 1 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Setiap tahun jumlah penderita demam berdarah mengalami peningkatan dan angka kematian kasus ini juga terus mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua tentang upaya pencegahan demam berdarah. Mengetahui upaya pencegahan adalah langkah yang paling penting bagi penderita sehingga dapat segera dilakukan tindakan. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Upaya Pencegahan Demam Berdarah Pada Anak Usia (6-12 tahun) di Ruang Anak RS William Booth Surabaya”. Berdasarkan tujuan peneliti, desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif, populasi penelitiannya adalah orang tua klien demam berdarah yang memenuhi kriteria inklusi, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Metode sample diambil secara consecutive sampling sebanyak 28 responden. Hasil dari penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan responden tentang upaya pencegahan demam berdarah termasuk dalam kategori pengetahuan baik 7%, pengetahuan cukup 56%, pengetahuan kurang 37%. Adanya responden dengan pengetahuan kurang tentang upaya pencegahan demam berdarah dapat disebabkan karena mereka kurang mendapat informasi tentang hal-hal tersebut. Selama ini informasi yang mudah didapatkan atau yang sebarkan melalui media masa, cetak dan elektronik maupun melalui pendidikan informal terbatas pada cara pencegahan demam berdarah yang disosialisasikan oleh pemerintah. Kata Kunci : Pengetahuan, Upaya Pencegahan Demam Berdarah.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS PAKIS SURABAYA Fauzia, Yusti; Sari, Ethyca; Artini, Budi
S1 Keperawatan Vol 4, No 2 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Keberhasilan pengobatan pada penderita Diabetes Melitus salah satunya ditunjang dari kepatuhan dietnya. Terlaksananya kepatuhan diet ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan. Keterlibatan faktor-faktor ini akan membuat seorang penderita Diabetes Melitus dapat mempertahankan kondisi kesehatannya. Penderita Diabetes Mellitus sering datang ke Puskesmas dengan kondisi gula darah masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus. Desain yang digunakan pada penelitian ini deskriptif. Populasi dari Penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Pakis. Sampel yang digunakan 30 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data diperoleh dari hasil koesioner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel distribusi frekwensi dan di konfirmasikan dalam bentuk tabel frekwensi. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil faktor pengetahuan mempengaruhi kepatuhan diet sebesar 29 orang (97,%), faktor sikap mempengaruhi sebesar 28 orang (93,3%), faktor dukungan keluarga mempengaruhi sebesar 30 orang (100%). Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor dukungan keluarga sebesar 30 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga sangat besar dalam pelaksanaan kepatuhan diet bagi penderita Diabetes Melitus oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan keluarga tentang Diet Diabetes Melitus agar dapat mendukung diet keluarganya yang sakit. Kata Kunci : faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan, kepatuhan diet, penderita diabetes mellitus
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA DALAM MEMILIH ALAT PERMAINAN PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RW VI DEMAK TIMUR SURABAYA Widari, Ni Putu; Sari, Ethyca
S1 Keperawatan Vol 4, No 2 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan anak yang di tumbuhkan secara optimal dan maksimal anak-anak menjadi lebih sehat sekaligus cerdas. Melalui kegiatan bermain, daya pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek emosional, sosial serta fisiknya. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalaman dan pengetahuannya, serta berkembang keseimbangan mental anak. Banyak ditemukan anak yang pada masa tumbuh kembangnya mengalami keterlambatan yang dapat disebabkan oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan pada diri anak, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan bermain. Masa kanak-kanak seharusnya merupakan masa bermain yang diharapkan dapat menumbuhkan kematangan dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga apabila masa tersebut tidak digunakan sebaik mungkin maka akhirnya akan mengganggu tumbuh kembang anak .Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan uji statistik Wilcoxon . Pada penelitian ini populasinya adalah orang tua yang memiliki anak dengan usia 1-5 tahun di wilayah Demak timur RW VI Surabaya. Alat ukur yang digunakan pada saat pengumpulan data adalah dengan menggunakan lembar kuisoner .Diidapatkan hasil bahwa Faktor lingkungan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 30 ibu (100%),Faktor keselamatan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 29 ibu (90%). Faktor harga mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 26 ibu (86,6%). Diharapkan dalam memilih alat permainan bagi balita hendaknya memilih permainan yang disesuaikan dengan usia anak dan disesuaikan dengan fungsi dari mainan itu sendiri, sehingga alat permainan anak akan dapat membantu menstimulasi dari kecerdasan dari anak Kata kunci : Orang tua, anak usia 1-5 tahun, faktor yang mempengaruhi
T TEKANAN DARAH LANSIA STABIL DENGAN MASSAGE REFLEKSI FOOT Ethyca Sari
JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMU- ILMU KEPERAWATAN, KEBIDANAN, FARMASI DAN ANALIS KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan (April 2022)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v9i1.126

Abstract

One of the diseases that arise because the blood vessels experience hardening (stiffness) in line with increasing age in the elderly is hypertension. This study aims to determine the effect of foot reflexology massage on the blood pressure of the elderly. The method used in this research is a pre-experimental method (one group time series design). Sampling technique Nonprobability sampling (purposive sampling). The total population is 30 and the number of samples is 28 respondents. The research data were taken using an observation sheet. The results showed that after foot reflexology therapy was carried out, blood pressure in the elderly decreased, most of them were mild hypertension as many as 24 respondents (85.7%). Data analysis used the Wilcoxon Signed Rank Test with a significance level of p 0.001. Foot reflexology massage in the elderly with hypertension is effective in lowering blood pressure in the elderly. The results of this study can be used to help reduce blood pressure in the elderly. Keyword: elderly, foot reflexology, blood pressure