Penggorengan merupakan salah satu upaya proses pengolahan berbagai makanan salah satunya adalah aneka camilan yang banyak digemari oleh penduduk diIndonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keamanan pangan yang dilihat dari metode /proses penggorengannya. Metode penggorengan yang dilakukan ada dua yaitu pan frying dan deep frying. Perbedaan metode dan kondisi proses penggorengan akan berpengaruh terhadap kualitas produk akhir yang dihasilkan. Penggorengan dapat mentransfer suatu massa produk yang ditandai dengan adanya penyerapan minyak dan migrasi air yang menguap melalui minyak goreng. Vaariabel yang diuji adalah sifat fisik meliputi warna, daya ikat air dan kerenyahan serta organoleptic meliputi rasa, warna, tekstur dan mouthfell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode penggorengan menghasilkan kualitas fisik dan organoleptic aneka camilan yang berbeda.Kualitas fisik berupa daya ikat air dan kerenyahan metode pan frying 63,5%; 13,25 mm/50 gr; deep frying 84,35%, 19,6 mm/50gr. Sedaangkan kualitas organoleptic aneka camilan yang dihasilkan mempunyai rata-rata kesukaan panelis pada metode pan2,65, deep frying 3,80. Kesimpulan percobaan ini adalah metode deep frying merupakan metode yang tepat dalam menggoreng aneka camilan agar dihasilkan produk akhir yang baik dari segi fisik maupun organoleptic.Kata kunci: Camilan, deep frying, organoleptic, pan frying