Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Korelasi Peningkatan Temperatur Permukaan Tanah dan Aktivitas Seismik di Gunung Anak Krakatau pada tahun 2018 Cholisina Anik Perwita; Sukir Maryanto; Muhammad Ghufron; Mudo Prakoso; Stevany Abigail; Usna Zainun Nasrulloh Zamhar
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v11i3.315

Abstract

ABSTRAKPemantauan gunungapi merupakan hal yang krusial terutama bagi negara yang mempunyai banyak gunungapi seperti Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pemantauan gunungapi aktif adalah biaya yang cukup besar dan lokasi gunungapi yang sulit diakses. Pemantauan jarak jauh (remote sensing) sudah mulai diaplikasikan untuk kebutuhan ini. Dalam penelitian ini kami mencoba menggabungkan remote sensing pemantauan Gunungapi Anak Krakatau (GAK) dengan pemantauan seismik untuk memberikan gambaran mengenai aktivitas vulkanik yang terjadi. Korelasi yang kuat didapatkan antara kenaikan jumlah gempa tremor terhadap kenaikan suhu permukaan dengan nilai korelasi Pearson sebesar 0,53 untuk gempa tremor da 0,47 untuk gempa letusan. Temperatur maksimal yang tercatat pada bagian puncak, naik dari 300 Cmenjadi 700 C. Selain itu, leleran lava yang terjadi di lereng GAK dapat tercitrakan dengan baik pada LST (Land Surface Temperature).Kata kunci: Gunung Anak Krakatau, monitoring, remote sensing, temperaturABSTRACT Volcanic monitoring is one of the crucial things for the country which has rich of volcanoes such as Indonesia. High-cost ground base for monitoring is a problem that should be overcome, moreover if the volcanic area is difficult to access. Remote monitoring has begun to be applied to respond the need. In this study, land surface temperature (LST) from remote sensing method and seismic method combined to know volcanic activity of Anak Krakatau Volcano (GAK). A strong correlation is obtained from an increase in the number of tremor events to an increase in surface temperature with Pearson Correlation value 0,53 for tremor event and 0,47 for eruption earthquake. The maximum temperature in summit was increase from 300 Cto 700 C. In addition, the melting lava that came out from eruption on the slopes of GAK can be wel- imaged on LST. Keywords: Gunung Anak Krakatau, volcanic monitoring, remote sensing, temperature
Integrasi Pengembangan Techno Park dan Mitigasi Bencana Daerah Volcano Hosted Geothermal Cangar, Arjuno-Welirang Berbasis Metode Seismik Sukir Maryanto
JPSE (Journal of Physical Science and Engineering) Vol 3, No 1 (2018): JPSE (Journal of Physical Science and Engineering)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.561 KB)

Abstract

Telah dilakukan integrasi konsep pengembangan Techno Park dan Mitigasi Bencana pada kawasan Volcano Hosted Geothermal dengan berdasar pada metode seismik. Pada tahap awal dilakukan survey mikroseismik dengan analisis pergerakan partikel. Tujuannya untuk mengetahui sebaran episenter dan hiposenter gempa bumi mikro yang berubah secara spatio- temporal dan sebaran nilai Peak Ground Acceleration (PGA) yang dihitung menggunakan metode Kanai. Akuisisi data dilakukan di dua lokasi (Tretes dan Cangar) tempat pengembangan Techno Park dan observatorium Gunungapi dan Geothermal menggunakan seismograf TDL-303S dan juga dikembangkan homemade seismometer berbasis MEMS. Hasil penelitian didapatkan rentang frekuensi gempa bumi mikro berkisar 12-24 Hz. Terdiri atas 34 event tersebar di sekitar Daerah Cangar dengan rentang kedalaman 4-262 meter, serta 6 event di sekitar Kawah Welirang dengan rentang kedalaman 985-2152 meter. Sumber event di sekitar kawah diduga sebagai akibat aktivitas vulkanik Kawah Welirang. Nilai Sebaran nilai PGA di Daerah Cangar berkisar 11,23 gal hingga 21,8 gal. Sedangkan, di Daerah Tretes berkisar 5,93 gal hingga 18,87 gal. Rentang nilai tersebut menunjukkan tingkat risiko akibat gempa tektonik pada daerah penelitian termasuk kategori aman, sehingga layak untuk pengembangan daerah monitoring erupsi gunungapi Arjuno WelirangDOI: http://dx.doi.org/10.17977/um024v3i12018p025 
Pengembangan sensor seismik berbasis MEMS accelerometer Amalia Cemara Nur'aidha; Didik R Santoso; Sukir Maryanto
Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jtf.2020.3.2.3080

Abstract

Sensor seismik merupakan komponen utama dalam bidang seismologi. Salah satu sensor seismik yang sering digunakan geofon, namun geofon memiliki kekurangan dalam mendeteksi getaran frekuensi rendah di bawah 10Hz. Dengan adanya kekurangan tersebut menjadi salah satu peluang bagi sensor MEMS yang memiliki rentang frekuensi lebih lebar dibandingkan dengan geofon.Pada penelitian ini sensor MEMS terkonfigurasi dengan pengkondisi sinyal yang telah dilengkapi dengan rangkaian integrator. Fungsi dari rangkaian integrator ini untuk mengubah MEMS Percepatan menjadi MEMS Kecepatan. Sehingga MEMS mampu mendeteksi kecepatan gerakan tanah menyerupai geofon. Hasil respon sinyal MEMS menunjukkan bahwa MEMS Kecepatan mampu mendeteksi getaran frekuensi 0.01Hz hingga 100Hz. Berdasarkan hasil respon frekuensi menunjukkan bahwa MEMS mampu digunakan sebagai sensor seismik.