Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GAMBARAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN BERDASARKAN METODE AHRQ PADA PEGAWAI RS. ANNA MEDIKA KOTA BEKASI TAHUN 2018 Febriyaty, Deasy; Utami, Desyawati
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan) Vol 5, No 2 (2019): Februari
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Biologi Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.264 KB) | DOI: 10.31289/biolink.v5i2.1972

Abstract

This reseach describe the characteristics of patient safety culture with AHRQ method at Anna Medika Hospital Bekasi in 2018. This research was conducted using cross sectional and AHRQ method with 12 dimensions measurement based on Hospital Survey of Patient Safety Culture questionnaire (HSPSC) and assessed the percentage of positive responses from each dimension so as to produce good, medium and less categories. The results of the study mention the description of patient safety culture based on the AHRQ method for hospital employees of Anna Medika Kota Bekasi in 2018 is 71.97%. This data is obtained from the average value of positive response to expectations and actions of superiors in promoting patient safety by 86.79%, positive response to organization learning continuous improvement by 99.79%, positive response to cooperation in units in hospitals by 98,33%, positive response to open communication by 93.14%, positive response to feedback and communication about errors 93.33%, positive response to responses not to blame at 62.42%. Positive response to staffing was 40.29%, positive response to management support for patient safety efforts was 52.40%, positive response to cooperation between units was 60.75%, positive response to shifting shifts and patient transfer was 77.27%, a positive response to the overall perception of patient safety is 79.54%, and a positive response to the frequency of reporting of events is 25.85%.
MITIGASI COVID-19 DALAM RUANG LINGKUP ISO 45001 MENGHADAPI ERA ADAPTASI BARU Utami, Desyawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 01 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i1.3710

Abstract

Occupational Health and Safety Management System based on ISO 45001 provides a framework for its organization to maintain OHS performance through pandemic situation. It scope is designed to organization for doing preventive actions in order to reduce incident and occupational disease. This system is bringing a dynamic workflow for organization in create its actions regarding risks and opportunites. The scope of this program is both businessman and workers in facing the new normal. Method of its program is socializing the material course with online using zoom platform hosted by LPPM-Esa Unggul University. The result of the questioners is 73,87% for its all understanding. Summary of this program is the participants is good in understanding of OHS Management System concept but lack of understanding of High Level Structure. Keywords: Mitigation of Covid-19, ISO 45001, New Normal.
SOSIALISASI PERAN RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA (STUDI KASUS PADA GEMPA CIANJUR 2022) Keumala, Cut Alia; Prakoso, Jatayu Hadi; Utami, Desyawati; Handayani, Rini
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 10, No 05 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v10i05.7944

Abstract

Relawan menjadi ujung tombak pelaksana dalam sebuah kejadian bencana. Relawan penanggulangan bencana adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian dalam penanggulangan bencana yang bekerja secara ikhlas untuk kegiatan penanggulangan bencana. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada relawan terkait dengan peran seorang relawan yang harus dilaksanakan, tertuang dalam sebuah petunjuk teknis dan terdiri atas beberapa tahapan diantaranya yaitu tahap pertama pendataan relawan, tahap kedua pengerahan relawan, tahap ketiga pemantauan dan evaluasi pada kejadian bencana di Desa Tunggilis, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan ini juga bertujuan sebagai media implementasi bagi mahasiswa yang mengikuti serta dosen yang mengampu mata kuliah manajemen bencana.  Kegiatan ini dilaksanakan oleh Universitas Esa Unggul dibawah Unit LPPM dengan relawan yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa yang terbagi menjadi 7 batch waktu pergantian relawan. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh warga masyarakat Desa Tunggilis. Hasil kegiatan dengan disosialisasikannya peran relawan pada saat bencana secara berkesinambungan menunjukkan adanya integrasi yang kuat dari satu pola sistem koordinasi, serentak dan seragam walaupun para relawan memiliki latar belakang yang beragam, sehingga dapat mencapai tujuan bersama antara Universitas Esa Unggul dengan masyarakat Desa Tunggilis secara berkelanjutan Kata kunci : Peran Relawan, Gempa Bumi, Cianjur
Kejadian Stres Kerja Pada Petugas Laboratorium Di Rumah Sakit X Menggunakan Dass 42 Tahun 2023 Kusumawati, Utari; Irfandi, Ahmad; Utami, Desyawati; Azteria, Veza
Journal of Natural Sciences Vol 5, No 1 (2024): Journal of Natural Sciences Maret
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v5i1.461

Abstract

Work stress experienced by laboratory officers in hospitals could have been influenced by various factors, including limited human resources that encouraged multiple roles for each laboratory officer. This could increased the risk of other mental health disorders. The purpose of this study was to determine the incidence of work stress in laboratory officers at Hospital X. This research method was quantitative descriptive research. The sampling technique used in this study was total sampling with total sample size of 17 laboratory officers at Hospital X. This study used the DASS 42 questionnaire. The primary data was processed using univariate analysis to determine the distribution and frequency of data. The findings of this study revealed that the majority of laboratory officers at Hospital X had experienced moderate levels of depression, namely 5 respondents (29.4%). Regarding anxiety levels, the majority of laboratory officers at Hospital X experienced moderate and severe levels of anxiety, with 5 respondents each (29.4%). The majority of Hospital X laboratory officers experienced moderate and normal level of stress, with 5 respondents each (29.4%). It is hoped that hospital management could consider adding human resources and providing facilities and infrastructure to minimize the risk of work stress.
Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di UPTD SDN Mekarjaya 11 Depok Yusvita, Fierdania; Utami, Desyawati; Muda, Cut Alia Keumala
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v3i2.2875

Abstract

Risiko kecelakaan dan berbagai kondisi darurat dapat terjadi di mana saja dan menimpa siapa saja, termasuk para siswa/i di sekolah dasar (SD) sehingga meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan setiap warga sekolah untuk dapat melakukan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan dan kondisi darurat di sekolah penting untuk dilakukan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pemberian edukasi dan pelatihan P3K pada siswa/I sekolah dasar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa/I tentang bahaya dan risiko keselamatan di sekolah, mengenal kecelakaan yang dapat terjadi di sekolah serta meningkatkan kemampuan siswa/I SD dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Kegiatan ini dilaksanakan melalui kegiatan ANR-Minerva goes to school yang diselenggarakan oleh Minerva.Cons dan ANR pada Bulan Oktober 2022 dengan Tema “Pelatihan P3K-Dokcil di UPTD SDN Mekarjaya 11”. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah siswa/I SDN Mekarjaya 11, dengan jumlah peserta sebanyak 31 orang siswa/i. Evaluasi pelaksanaan kegiatan abdimas menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan sebesar 26% pada siswa/I tentang jenis bahaya dan kecelakaan yang ada di sekolah dan keterampilan siswa/I dalam  melakukan P3K pada luka di kepala dan tangan dengan menggunakan mitela/ kain segitiga. Diharapkan kegiatan P3K ini akan berlangsung secara kontinyu dan bertahap pada jenis P3K lainnya yang dapat dilakukan jika terjadi kecelakaan di sekolah.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO STRES KERJA PADA PEKERJA TEKNIS DI PT.X JAKARTA TAHUN 2024 Hayati, Misbahul; Nitami, Mayumi; Utami, Desyawati; Situngkir, Decy; Mustikawati, Intan Silviana
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 9, No 2 (2024):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v9i2.48173

Abstract

Stres kerja terjadi saat pekerja merasakan gangguan baik secara fisik maupun psikis dalam menghadapi tugas-tugas dan tidak mampu mengatasinya. Hal ini dapat dipicu oleh beban kerja yang berlebihan dan kurangnya waktu istirahat yang memengaruhi kesehatan fisik, psikologis, dan perilaku individu tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan skor stres kerja menurut usia, pendidikan, status pernikahan, masa kerja, dan shift kerja pada pekerja teknis di PT.X Jakarta tahun 2024. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan besar sampel berjumlah 40 responden. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Data akan dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji T dan uji Anova. Instrumen yang digunakan untuk mengukur stres kerja adalah SDS (Stress Diagnosis Survey) yang diadopsi dari Permenaker No. 5 Tahun 2018. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata skor sebesar 109,9 dengan nilai minimum 71 dan maksimum 147. Terdapat perbedaan stres kerja antara shift kerja pagi, siang dan mala dengan p-value 0,000 dan skor tertinggi pada shift siang 122,44. Sedangkan tidak terdapat perbedaan stres kerja menurut usia dengan p-value 0,595, pendidikan dengan p-value 0,428, status pernikahan dengan p-value 0,138, dan masa kerja dengan p-value 0,200. Dari hasil tersebut, diharapkan perusahaan dapat menyelenggarakan pemeriksaan pajanan faktor psikologi secara berkala, sehingga dapat melakukan pengendalian risiko serta dapat memantau kesehatan psikis pekerja. Kata Kunci: Pekerja Teknis, Shift Kerja, Stres Kerja