Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis determinan impor gula Indonesia dari Thailand Novia Reni Sartika; Amril Amril; Dearmi Artis
e-Journal Perdagangan Industri dan Moneter Vol. 6 No. 1 (2018): E-Journal Perdagangan Industri dan Moneter
Publisher : Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/pim.v6i1.4005

Abstract

The research aims to analyze the influence of national income, exchange rate, inflation and domestic sugar prices on Indonesia sugar import from Thailand. The data used in this research is time series data by using descriptive analysis method and quantitative analysis method.The results showed that simultaneously the variable of GDP, exchange rate, inflation, and domestic sugar prices together had significant effect on Indonesia sugar import from Thailand. While the partial variable of GDP and Inflation have a significant influence on the import of Indonesia sugar from Thailand, while the exchange rate and domestic sugar prices partially have no significant effect on the import of Indonesia sugar from Thailand. Keywords: GDP, Exchange Rate, Inflation, Domestic prices, Import. AbstrakTujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pendapatan nasional, nilai tukar, inflasi, dan harga gula domestik terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan variabel PDB, nilai tukar, inflasi, dan harga gula domestik secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Sedangkan secara parsial variabel PDB, dan Inflasi memilki pengaruh yang signifikan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand, sementara nilai tukar dan harga gula domestik secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Kata Kunci : PDB, Nilai Tukar, Inflasi, Harga Domestik, Impor.
KAJIAN ICOR KABUPATEN BATANGHARI Dearmi Artis; Syaparuddin Syaparuddin; Nurhayani Nurhayani
Jurnal Paradigma Ekonomika Vol. 10 No. 1 (2015): Jurnal Paradigma Ekonomika
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.837 KB) | DOI: 10.22437/paradigma.v10i1.3652

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaiamana ICOR Kabupaten BatangHari. Penghitungan ICOR berguna untuk melihat efisiensi perekonomian dalam menggunakan barang modal, kecenderungan penggunaan metode produksi padat karya atau padat modal dan melihat besarnya kebutuhan modal dalam perekonomian.Temuan yang menunjukkan bahwa ICOR sektor pertanian relatif kecil membuktikan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang paling padat tenaga kerja diantara sektorsektor ekonomi yang ada. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran memperlihatkan tingkat produktivitas kapital tinggi dibandingkan sektor lainnya. ICOR sektor ini pada ICOR tenggang waktu 2 tahun sebesar 0,24 Sektor. Pertambangan merupakan sector dengan nilai COR tertinggi.Kata Kunci: ICOR, Pertumbuhan
ANALISIS STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN BATANG HARI) Syaparuddin Syaparuddin; Dearmi Artis; Nurhayani Nurhayani
Jurnal Paradigma Ekonomika Vol. 10 No. 1 (2015): Jurnal Paradigma Ekonomika
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.456 KB) | DOI: 10.22437/paradigma.v10i1.3655

Abstract

Penghapusan kemiskinan merupakan tantangan global terbesar yang dihadapi dunia dewasa ini, dan karenanya menjadi syarat mutlak bagi pembangunan berkelanjutan.Pemerintah telah berupaya keras untuk menanggulangi kemiskinan ini. Hal tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan khususnya program berbasis pemberdayaan masyarakat dan program peningkatan kemandirian masyarakat. Pemerintah Kabupaten Batang Hari pada saat ini tengah berupaya menurunkan jumlah penduduk miskin dari berbagai dimensi dengan menyusun dokumen perencanaan yang memuat strategi penanggulangan kemiskinan untuk daerah ini. Populasi adalah seluruh rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang berada di Kabupaten Batang Hari. Dengan menggunakan presisi tertentu, jumlah sampel (sampling fraction) ditetapkan sebanyak 308 RTSM. Pelaksanaan semua kegiatan dalam strategiPenanggulangan kemiskinan ini, bukan berarti akan menyelesaikan semua permasalahan kemiskinan yang ada di Kabupaten Batang Hari. Karena permasalahan kemiskinan, bukan permasalahan sederhana tetapi permasalahan yang multi kompleks yang harus ditangani secara holistik dan simultan serta terus menerus, termasuk sikap hidup keluarga miskin yang ingin keluar dari kemiskinan.Kata Kunci : Strategi Kemiskinan Penanggulangan
Analisis Sektor Basis dalam Hubungannya dengan Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Batang Hari Syaiful Syaiful; Syaparuddin Syaparuddin; Dearmi Artis
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah
Publisher : Program Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.297 KB) | DOI: 10.22437/ppd.v2i1.1881

Abstract

The purpose of the study is to (1) analyze the economy sector which become basis sector with its development rates in Batang Hari Regency, (2) the correlation between the developments of basis sector with employment and to (3) analyze the policy of local government on developing that basis sector through bibliography methods on secondary PDRB data according to constant price 2000 of Batang Hari Regency and Jambi Province from 2003 to 2012 and also employment data in the same periods and regency.  This analysis uses Location Quotient (LQ) model and Dynamic Location Quotient (DLQ) model.  Whereas the correlation between the developments of basis sector with employment uses Pearson’s Coefficient Of Correlation. The output of LQ analysis shows that there are four economy sectors as basis sector (LQ >1) in Batang Hari, which are agricultures, industry and manufactures, trades, hotels, restaurants, and another distinction service. While from the DLQ analysis, there are four sectors identified can be a basis sector in the future (DLQ >1), which are mining and excavation, electricity, gases and fresh water, transportation and communications, and distinction sectors.  Only distinction sector which is identified as basis sector nowadays as well as in the future.  From the study of the PDRB rate in Batang Hari from 2003 to 2013 shows that average growth rate of agriculture, industry and manufactures, trades, hotels and restaurants are relatively smaller than other sectors in Batang Hari, excluding distinction sectors which are higher. Pearson’s Coefficient Of Correlation analysis evinces there only two basis sectors which its growth has a strong and positive correlation with employment in Batang Hari, which are distinction and trades with hotels and restaurants. The PDRB growth of these sectors moving in the direction of the employment rates.  In the agriculture and manufacture industry sectors, the correlation with employment is low and very weak. Keywords: competitive, basis sector, agriculture, manufacture