Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keragaan Pertumbuhan dan Biomassa Varietas Kedelai (Glycine max (L)) di Lahan Sawah dengan Aplikasi Pupuk Organik Cair Eka Widiastuti; Evy Latifah
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 21 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.263 KB) | DOI: 10.18343/jipi.21.2.90

Abstract

Liquid organic fertilizers (POC) is an alternative to the addition of macro and micro nutrients to improve the productivity of soybean. The aim of the research was to determine the effect of varieties and POC Biotek concentration and the interaction on growth and yield of soybean. The experiment was conducted in BPTP East Java experiment field, Malang Karangploso from February-May 2012. Randomized Complete Block Design (RCBD) factorial with three replication was used in this experiment. The first factor is five soybean varieties and the second factor is four POC Biotek concentration. The result of experiment show that varieties significantly different with POC concentration and had interaction varieties and Biotek POC concentration. Burangrang varieties with the Biotek POC concentration 4 ml/l give higher yield (seed weight 17.67 g). Burangrang varieties can be used as a potential alternative to animal feed because it was high dry weight (0.70 kg).
PENGENALAN MODEL KEBUN SAYUR SEKOLAH UNTUK PENINGKATAN KONSUMSI SAYURAN BAGI PARA SISWA DI KEDIRI - JAWA TIMUR Evy Latifah; Kuntoro Boga; dan Joko Maryono
Agriekonomika Vol 3, No 1: April 2014
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v3i1.438

Abstract

ABSTRAKSebagian penduduk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran lebih rendah dari yang direkomendasikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Pada tahun 2005, tingkat konsumsi sayur di Indonesia hanya 35.30 kg/kapita/tahun. Kemudian pada tahun 2006, konsumsi sayuran sedikit menurun menjadi 34.06 kg/kapita/tahun. Berdasarkan hasil kajian Badan Litbang  Pertanian, Kementerian Pertanian pada Maret 2013 lalu, tingkat konsumsi buah per kapita hanya 34,55 kg/tahun, sedangkan tingkat konsumsi sayuran per kapita 40,35 kg/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi buah dan sayur per kapita warga Singapura dan Vietnam melebihi 100 kg/tahun. Konsumsi sayuran perlu ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mempromosikan peningkatan konsumsi sayur bagi siswa melalui model kebun sayur sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Plosoklaten selama 2012. Sepuluh jenis sayuran ditanam di lahan seluas  36 m2. Pola tanam diatur sedemikian rupa sehingga sayuran dapat dipanen hampir setiap hari. Siswa terlibat dalam pemeliharaan tanaman sayuran sebagai latihan bercocok tanam sayur. Setiap panen sayuran direkap dan kandungan gizinya dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total panen berbagai macam sayuran ialah 249.6 kg, yang setara dengan 683.8 gram per hari. Jika sebuah keluarga memiliki empat anggota, masing-masing orang akan mengkonsumsi sayur 171g per hari. Hal ini memenuhi 43% dari rekomendasi WHO untuk konsumsi buah-buahan dan sayuran. Dengan kata lain, konsumsi sayuran telah mencapai 85%. Dengan demikian, sayuran di lahan seluas 36 m2 telah mampu memenuhi konsumsi sayur sehari-hari. Hal ini menunjukkan pemenuhan asupan gizi harian untuk beberapa vitamin dan mikro-nutrisi.  ABSTRACTAccording to Indonesian Ministry of Agriculture, Indonesian people consume horticultural products especially fruits and vegetables, are still lower than that of recommended by Food and Agriculture Organization (FAO). Vegetable consumption level in Indonesia 2005 was 35.30 kg/capita/year. In 2006, the consumption of vegetables slightly declined to 34.06 kg/capita/year. Based on the results of the study in March 2013 conducted by IAARD, The Ministry of Agriculture known that level of fruit consumption per capita is only 34.55 kg/year, while consumption of vegetables the per capita is 40.35 kg/year. It is lower compared to fruit and vegetable consumption per capita for the citizens of Singapore and Vietnam that are exceeded 100 kg/year. Vegetable consumption has to be increased  and rice consumption has to reduce. This study is aimed to make an effort to increase vegetable consumption via school garden model. The research was conducted at SMK Ploso Klaten during 2012. Ten kinds of vegetables were sequentially grown in about a space of 36 m2land. The cropping pattern was arranged in such away so that the vegetables can be harvested almost every day. Students were involved in maintenance of vegetable crops in order to familiarize them with the crops. Every harvest of vegetables, the nutritional contents of the vegetable were calculated and recorded. The results showed that every day  the students can harvest about 249.6 kg of mixed vegetables, which is equivalent to 683.8 g/day. If a family has 4 members, each person will consume vegetable about 171 g/day. This fulfills 43% of WHO recommendation for consumption of fruits and vegetables. In other words, it has been fulfilled 85% of vegetable intake recommendation. Thus, vegetables garden on a piece of 36 m2land is able to meet daily consumption. This also has meet daily nutritional intake for several essential vitamins and micro-nutrients. 
Pemberian Pupuk NPK (21-21-21) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea mays L) Eni Fidiyawati; Sugiono Sugiono; Evy Latifah; Zainal Arifin
AGRIEKSTENSIA Vol 21 No 2 (2022): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34145/agriekstensia.v21i2.2159

Abstract

Pemupukan merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan budidaya jagung selain varietas unggul. Penggunaan pupuk harus diusahakan agar efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produksi secara optimal sekaligus meningkatkan pendapatan petani serta tidak mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK (21-21-21) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, mulai Oktober 2020 – Maret 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 7 perlakuan dengan 4 ulangan, yaitu berdasarkan kombinasi pupuk NPK (21-21-21), pembanding dosis pupuk rekomendasi, tanpa pupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis NPK (21-21-21) 200 + Urea 200 + ZA 100 kg/ha berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman jagung dan bobot biomasa. Produksi jugung signifikan pada dosis tersebut pada hasil bobot gelondong basah dan hasil pipilan kering. Perlu dilaksanakan penelitian yang serupa tetapi pada lokasi yang memiliki agroekologi yang berbeda karena jagung dibudidayakan secara luas di Indonesia, sehingga produksi tinggi dengan input pupuk yang lebih rendah.