Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat Pemerintah Pemerintah Desa dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Desa Tutuhu Kecamatan Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau Morotai. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi, dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen, buku, undang-undang, dan literatur lainnya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa Pemerintah Desa Tutuhu dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui empat langkah strategi yaitu; perencanaan, sosialisasi, pemberdayaan masyarakat, dan pemanfaatan sumberdaya alam desa. Namun demikian dalam pelaksanaannya belum optimal, hal ini dilihat dari keempat langkah strategi yang dilakukan terdapat dua tahapan saja yang berjalan optimal yaitu pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sumberdaya alam desa. Sedangkan penyusunan perencanaan pembangunan tidak optimal terencana dan tidak tepat sasaran dalam pelaksanaan pembangunannya, usulan-usulan pembangunan prioritas dari masyarakat tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah desa serta banyaknya infrastruktur rusak yang tidak ada usaha pemeliharaannya serta infrastruktur administrasi berupa peraturan desa, dan sebagainya yang tidak dimiliki oleh Pemerintah Desa Tutuhu. Sosialisasi dan keterbukaan informasi tidak dilaksanakan akibat dari minimnya pengetahuan serta rendahnya tingkat pendidikan Pemerintah Desa sehingga kesadaran tentang penting dan wajibnya sosialisasi dalam bentuk musyawarah maupun informasi umum berupa spanduk atau papan informasi itu tidak dilakukan oleh Pemerintah Desa Tutuhu. Selanjutnya Sumberdaya masyarakat, partisipasi masyarakat, sumber daya alam desa, dan anggaran adalah faktor-faktor yang menjadi pendukung pemerintah desa dalam pembangunan infrastruktur desa tutuhu, sedangkan hambatan yang dihadapi oleh pemerintah desa adalah waktu, cuaca, kepemimpinan kepala desa serta kemampuan aparatur desa.