Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERIMAAN KONSUMEN DAN COMPLIANCE MAKANAN SIAP MAKAN COOKIES BERBASIS BAHAN LOKAL UNTUK ANAK BATITA WASTING Arnelia .; Lilik Kustiyah; Mira Dewi; Dyah Santi Puspitasari
GIZI INDONESIA Vol 36, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v36i1.112

Abstract

Dalam pedoman penanganan anak gizi buruk  dinyatakan  bahwa anak  wasting  perlu diberi Pemberian Makanan  Tambahan  Pemulihan  (PMT-Pemulihan).  Komposisi  gizi  makanan  tambahan  untuk  anak wasting  berbeda  dengan  anak  gizi  buruk  maupun  anak  sehat.  Tujuan  penelitian  adalah  menilai penerimaan konsumen dan  compliance  anak batita  wasting terhadap  Ready to Use Food  (RUF)  bentuk cookies berbasis bahan lokal. Intervensi dengan disain Randomized Controlled Trial (RCT), dilakukan di Klinik  Gizi Bogor pada  78  anak batita  wasting. Separuh anak diberi  cookies  berbasis bahan lokal dan separuh  lainnya  diberi  biskuit  fabrikan,  dan  isoenergi  sekitar  400  kkal  perhari  selama  12  minggu. Produksi  cookies  dilakukan di BreAD Unit-  SEAFAST Center-IPB, Bogor.  Hasil penelitian menunjukkan komposisi per 1000 kkal  cookies  adalah: protein 18.15 g, lemak 54.97 g, dan karbohidrat 110.51 g. Uji penerimaan oleh 68 panelis menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen menyatakan aroma cookies harum dan tekstur renyah, lebih dari dua pertiga menyatakan tidak terasa  after taste  Fe dan Zn, serta  separuh menyukai warna kuning cookies. Compliance  pada bulan pertama tidak berbeda antara  kelompok  yang mendapat  cookies  dengan  biskuit,  rerata  yang  dihabiskan  masing-masing  83  persen  dan  79  persen(p0.05). Pada bulan kedua  dan ketiga  terdapat perbedaan  kepatuhan. Rerata  cookies  dan biskuit  yang dihabiskan  masing-masing  adalah  82  persen  dan  73  persen  (p0.05)  pada bulan kedua dan  80  persenserta  72  persen  (p0.05)  pada  bulan  ketiga.  Cookies  berbasis  bahan  lokal  dapat  diterima  konsumen berdasarkan penilaian aroma, warna, rasa dan tekstur serta dapat digunakan sebagai alternatif makanan tambahan bagi anak batita wasting. Keywords: wasting, makanan siap makan, RCT, suplemen pangan, kepatuhan
Efektivitas Jus Tomat dan Minuman Bekatul terhadap Pengecilan Ukuran Lesi Kista Payudara Evy Damayanthi; Lilik Kustiyah; Kardinah -
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.558 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v5i1.99

Abstract

Lesi kista payudara tidak hanya memberikan rasa tidak nyaman, tetapi kista jenis tertentu dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung antioksidan, seperti likopen di tomat dan oryzanol serta tokoferol di bekatul padi, dianjurkan untuk mencegah kanker. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh intervensi jus tomat dan minuman bekatul terhadap kista payudara. Rancangan penelitian adalah studi eksperimental. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Dharmais pada Juni 2009 sampai dengan April 2010. Subjek penelitian terdiri dari 2 kelompok, yaitu 10 wanita non-kista dan 10 wanita kista. Selama dua minggu, setiap harinya subyek mengonsumsi 480 ml/hari jus tomat dan dua minggu berikutnya mengonsumsi minuman bekatul (30 g/hari). Hasil penelitian menunjukkan kadar likopen plasma meningkat secara nyata pada kelompok non-kista maupun kista setelah mengonsumsi jus tomat, sedangkan kadar ?-tokoferol plasma setelah mengonsumsi minuman bekatul menurun secara nyata pada kelompok kista, tetapi tidak nyata pada kelompok non-kista. Aktivitas antioksidan total plasma dengan uji DPPH tidak mengalami perubahan yang nyata, baik setelah mengonsumsi jus tomat maupun minuman bekatul. Ukuran lesi kista payudara kanan dan kiri tidak berbeda nyata antara sebelum dan setelah intervensi jus tomat. Setelah intervensi minuman bekatul ukuran lesi kista payudara kiri tidak berbeda nyata dengan sebelum intervensi, tetapi pada payudara kanan, ukuran lesi kista mengecil secara nyata (p<0,05), yaitu dari 11,4+6,2 mm menjadi 8,06+5,37 mm. Hasil penelitian menunjukkan minuman tinggi antioksidan jus tomat dan minuman bekatul kelihatannya memberikan manfaat terhadap pengecilan ukuran lesi kista payudara.Kata kunci: kista payudara, ?-tokoferol, bekatul, likopen, jus tomat, aktivitas antioksidan
Keragaman Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Penderita Kista serta Non-Kista Dengan Adanya Penyuluhan Gizi dan Kesehatan Payudara Lilik Kustiyah; Damayanthi -; Katrin Roosita
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.223 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v5i2.120

Abstract

Kebiasaan makan berhubungan dengan 4 dari 10 penyebab utama kematian di negara maju, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), beberapa tipe kanker, stroke, dan diabetes tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intervensi penyuluhan gizi dan kesehatan payudara terhadap keragaman konsumsi pangan dan aktivitas fisik responden penderita kista payudara dan bukan. Desain ekperimental yang digunakanone group pre-post test study. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit "Dharmais" pada bulan Juni 2009-Agustus 2009. Subjek penelitian terdiri dari 2 kelompok, yaitu 10 wanita non-kista dan 10 wanita kista. Penyuluhan gizi dan kesehatan payudara diberikan kepada responden sebanyak 3 kali secara periodik, yaitu minggu ke 0, 2 dan 4. Data keragaman konsumsi pangan dan aktivitas fisik dikumpulkan dengan wawancara langsung pada saat sebelum penyuluhan minggu ke 0 dan setelah penyuluhan minggu ke-4 menggunakan kuesionerFood recordselama 14 hari danactivity recordselama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan gizi dan kesehatan payudara tidak menyebabkan perubahan keragaman konsumsi pangan dan aktivitas fisik yang nyata, tetapi ada kecenderungan penurunan konsumsifast fooddan peningkatan aktivitas fisik.Kata kunci: Kista payudara, edukasi nutrisi, edukasi kesehatan payudara, aktivitas fisik, keragaman konsumsi pangan.