Dalam pedoman penanganan anak gizi buruk dinyatakan bahwa anak wasting perlu diberi Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-Pemulihan). Komposisi gizi makanan tambahan untuk anak wasting berbeda dengan anak gizi buruk maupun anak sehat. Tujuan penelitian adalah menilai penerimaan konsumen dan compliance anak batita wasting terhadap Ready to Use Food (RUF) bentuk cookies berbasis bahan lokal. Intervensi dengan disain Randomized Controlled Trial (RCT), dilakukan di Klinik Gizi Bogor pada 78 anak batita wasting. Separuh anak diberi cookies berbasis bahan lokal dan separuh lainnya diberi biskuit fabrikan, dan isoenergi sekitar 400 kkal perhari selama 12 minggu. Produksi cookies dilakukan di BreAD Unit- SEAFAST Center-IPB, Bogor. Hasil penelitian menunjukkan komposisi per 1000 kkal cookies adalah: protein 18.15 g, lemak 54.97 g, dan karbohidrat 110.51 g. Uji penerimaan oleh 68 panelis menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen menyatakan aroma cookies harum dan tekstur renyah, lebih dari dua pertiga menyatakan tidak terasa after taste Fe dan Zn, serta separuh menyukai warna kuning cookies. Compliance pada bulan pertama tidak berbeda antara kelompok yang mendapat cookies dengan biskuit, rerata yang dihabiskan masing-masing 83 persen dan 79 persen(p0.05). Pada bulan kedua dan ketiga terdapat perbedaan kepatuhan. Rerata cookies dan biskuit yang dihabiskan masing-masing adalah 82 persen dan 73 persen (p0.05) pada bulan kedua dan 80 persenserta 72 persen (p0.05) pada bulan ketiga. Cookies berbasis bahan lokal dapat diterima konsumen berdasarkan penilaian aroma, warna, rasa dan tekstur serta dapat digunakan sebagai alternatif makanan tambahan bagi anak batita wasting. Keywords: wasting, makanan siap makan, RCT, suplemen pangan, kepatuhan