I Nyoman Rudi Susantha, I Nyoman
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANAN KADAR SERUM MALONDIALDEHID SEBAGAI RISIKO TERJADINYA ABORTUS IMINENS Rudi Susantha, I Nyoman
E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Akhir-akhir ini dikemukakan teori radikal bebas sebagai pemicu terjadinya abortus. Ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan yang mengakibatkan peroksidasi lipid diduga berperan penting dalam terjadinya gangguan proses plasentasi sehingga menyebabkan terjadinya abortus. Malondialdehid  merupakan  penanda/produk lipidperoksidasi.   Tujuan : Untuk mengetahui peranan kadar serum malondialdehid sebagai faktor risiko terjadinya abortus iminens.   Metode penelitian : Penelitian ini dilakukan dengan metode kasus-kontrol berpasangan. Sebanyak 60 ibu hamil diteliti, 30 orang kelompok kasus (abortus iminens) dan 30 orang kelompok kontrol (kehamilan normal). Pemeriksaan kadar serum malondialdehid dikerjakan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Jogjakarta. Data yang terkumpul dilakukan pengujian normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov, dan dilakukan analisa data dengan t-independent sample test. Untuk risiko terjadinya abortus iminens pada kadar malondialdehid yang tinggi dipakai uji Chi-Square.   Hasil : Pada penelitian ini didapatkanrerata kadar serum malondialdehid pada abortus iminens adalah  1,33±0,11 nmol/ml dan rerata kadar serum malondialdehid pada kehamilan normal adalah  1,03±0,10 nmol/ml. Analisis kemaknaan dengan  uji t-independent menunjukkan bahwa nilai t = 11,44 dan nilai p= 0,001. Hal ini berarti bahwa rerata kadar serum malondialdehid pada kedua kelompok berbeda secara bermakna (p<0,05). Berdasarkan nilai titik potong 1,12 nmol/ml,didapatkan bahwa kadar serum malondialdehid yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya abortus iminens sebesar  29,57 kali (RO = 29,57, IK 95% = 6,85-127,64, p=0,001).   Simpulan : Kadar serum malondialdehid pada abortus iminens berbeda secara bermakna dibandingkan dengan kadar serum malondialdehid pada kehamilan normal, dan tingginya kadar serum malondialdehid merupakan faktor risiko terjadinya abortus iminens.   Kata kunci : Abortus iminens, malondialdehid, kehamilan normal.