Diabetic Retinopathy (DR) merupakan komplikasi mikrovaskular pada Diabetes Mellitus (DM) dan penyebab kebutaan paling sering pada usia produktif. Hiperglikemia menyebabkan terjadinya reaksiinflamasi dan stres oksidatif dalam patogenesis DR dipaparkan oleh beberapa peneliti, namun peran antioksidan dalam mengurangi progresifitas DR masih menjadi perdebatan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pemberian astaxanthin 8 mg dapat menurunkan kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-á), Interleukin-6 (IL-6) dan Nitric Oxide (NO) padapenderita Non Proliferative Diabetic Retinopathy (NPDR) ringan. Penelitian clinical trial dengan perluasan Randomized, Double Blinded, Placebo-Control, Pre and Posttest Group Design ini dilaksanakanpada bulan Juli 2013 - Desember 2013 di Poliklinik Mata RSUP Sanglah Denpasar Bali. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria eligibilitas sebanyak 40 pasien NPDR ringan terbagi menjadi 20 pasien sebagai kelompok perlakuan yang diberikan astaxanthin 8 mg dan 20 pasien NPDR ringan yang diberikan plasebo sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan dilakukan sebelum dan setelah pemberian astaxanthin 8 mg serta plasebo selama 4 minggu. Perbedaan kadar rerata VEGF, TNF-á, IL-6 dan NO dianalisis dengan uji-t jika distribusi data normal dan uji Mann-whitney jika distribusi data tidak normal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikaninformasi mengenai hubungan VEGF, TNF-á, IL-6, dan NO dalam perkembangan NPDR ringan serta manfaat pemberian astaxanthin dalam perkembangan NPDR ringan. [MEDICINA 2014;45:31-37]