Muris Muris, Muris
Universitas Negeri Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR HIGH SPEED DIESEL (HSD) DAN MARINE FUEL OIL (MFO) TERHADAP PARAMETER TITIK UTAMA SIKLUS KERJA DAN PERFORMA MESIN DIESEL MITSUBISHI MAN TYPE 18V52/55A Padilla, Nur; Subaer, Subaer; Muris, Muris
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.742 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v15i1.9402

Abstract

Analisis Penggunaan Bahan Bakar High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel Oil (MFO) Terhadap Parameter Titik Utama Siklus Kerja dan Performa Mesin Diesel Mitsubishi Man Type 18V52/55A. Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Sulselrabar yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar jenis HSD dan MFO terhadap parameter titik utama siklus kerja dan performa mesin diesel Mitsubishi MAN type 18V52/55A. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder berupa spesifikasi mesin dan jam operasi mesin selama bulan September dan oktober. Hasil pengolahan data diperoleh dengan menggunakan program Microsoft Office Excel. Pada bagian pertama disajikan data hasil perhitungan parameter termodinamika di titik-titik utama siklus kerja mesin. Pada bagian kedua disajikan data hasil perhitungan parameter kinerja mesin. Hasil pengolahan data perhitungan parameter termodinamika di titik-titik utama siklus kerja mesin diesel saat menggunakan bahan bakar HSD dan MFO menunjukan bahwa, setiap peningkatan 1 oK suhu dan atau 1 kg/cm2 tekanan pada tiap satu titik utama siklus akan diikuti dengan peningkatan pada titik lainnya demikian pula sebaliknya. Hasil perhitungan parameter kinerja mesin diesel berbahan bakar HSD dan MFO menunjukan, perolehan Daya Indikator (Ni) dan Daya Efektif (Ne) bahan bakar MFO lebih tinggi yaitu 3244,7064 PS dan 2758,0004 PS dibandingkan dengan HSD yang memiliki Daya Indikator (Ni) 3078,079 PS dan Daya Efektif (Ne) 2616,367 PS. Hal ini menandakan bahwa daya mesin yang dihasilkan mesin saat menggunakan bahan bakar MFO lebih tinggi dibandingkan saat menggunakan HSD. Terlihat pula bahwa penggunaan bahan bakar lebih besar saat mesin beroperasi menggunakan bahan bakar HSD disbanding saat menggunakan MFO. Dengan demikian, performa mesin saat menggunakan bahan bakar MFO lebih baik daripada saat menggunakan bahan bakar HSD.
PENGEMBANGAN SOAL-SOAL FISIKA DENGAN TINGKAT KESUKARAN BERJENJANG PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 11 MAKASSAR Wahyudi, Wahyudi; Amin, Bunga Dara; Muris, Muris
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.424 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i1.2031

Abstract

This research is development research which have objective to develop physcis problems with varied level of difficulty of grade XI IPA students at SMAN 11 Makassar. Physics problems that valid were developed as solution in repair evaluation of learning especially physics so that can measure competence of students objectively. This research is done at January and February 2016 at subject of research grade XI IPA SMAN 11 Makassar with procudure of development in generally are: (1) Formulate conceptual and operational definition, (2) Design instrument. (3) Validation of Supervisor, (4) Testing, (5) Analyzing, (6) Revision of Instrument, and (7) Final Intruments. The analyzing is used are (1) Analyze of Gregory, (2) Analyze of item, (3) Reliabilty of instrument, (4) Level of Difficulty, and (5) Different power. After supervisor validation, 39 items eligblies valid criteria, with remember domain is 9 items, understand domain is 7 items, apply domain is 14 items and analyze domain is 9 items, where 11 items is easy criteria (28,2 %), 19 items is medium criteria (48,7 %) and 9 items is difficult criteria (23,1 %). From 39 items, then is being tested on 27 respondents. After testing, 39 items analyzed by using point biserial correlation, and the result 21 items is valid. Which using KR-20, the instruments test have reliability 0,99 or in high criteria. After empirical analyzing, then the invalid items were revised to do retest again. The result was 12 items is valid with reliability is 0,84 or in high criteria also. So that, 33 items of problem with varied level of difficulty eligblies to measure physics problems perform abilty is objectively at grade XI IPA student, where 8 items is easy criteria (24,2 %), 16 items is medium criteria (48,5 %) and 9 items is difficult criteria (27,3 %).Key words : physics problems, level of difficultyPenelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan soal-soal fisika dengan tingkat kesukaran berjenjang pada peserta didik kelas XI IPA SMAN 11 Makassar. Soal-soal yang valid dikembangkan sebagai solusi dalam memperbaiki evaluasi pada pembelajaran khususnya fisika sehingga mampu mengukur kompetensi peserta didik seobjektif-objektifnya. Penelitian dilakukan pada bulan Januari dan Februari 2016 pada subjek penelitian kelas XI IPA SMAN 11 Makassar dengan prosedur pengembangan instrumen secara umum yakni: (1) Merumuskan definisi konseptual dan operasional, (2) Merancang Instrumen, (3) Penelaahan pernyataan, (4) Uji coba, (5) Analisis, (6) Revisi instrumen, dan (7) Perakitan instrumen menjadi instrumen final. Analisis yang digunakan adalah (1) Analisis Gregory, (2) Analisis Butir, (3) Reliabilitas Instrumen, (4) Tingkat Kesukapran, dan (5) Daya Pembeda. Setelah melakukan validasi pakar atau praktisi, 39 butir soal dikategorikan valid, dengan tingkatan mengingat 9 butir, memahami 7 butir, menerapkan 14 butir dan menganalisis 9 butir, dimana 11 butir dalam kriteria mudah (28,2 %), 19 butir dalam kriteria sedang (48,7 %) dan 9 butir dalam kriteria sukar (23,1 %). Dari 39 butir tersebut, kemudian diujicobakan pada 27 responden. Setelah uji coba, 39 butir dianalisis menggunakan point biserial correlation, dan hasilnya sebanyak 21 soal yang valid. Dengan menggunakan KR-20, intrumen tes tersebut memiliki reliabilitas 0,99 atau dalam kriteria tinggi. Setelah dilakukan analisis empirik,  maka dilakukan revisi terhadap soal-soal yang tidak valid kemudian dilakukan uji coba kembali. Hasilnya adalah 12 soal yang valid dengan reliabilitas 0,84 atau dalam kategori tinggi pula. Dengan demikian, 33 butir soal-soal fisika dengan kesukaran berjenjang memenuhi syarat untuk mengukur kemampuan mengerjakan soal-soal fisika secara objektif pada peserta didik kelas XI IPA, dimana 8 butir dalam kriteia mudah (24,2 %), 16 butir dalam kriteria sedang (48,5 %) dan 9 butir dalam kriteria sukar (27,3 %).Kata Kunci:  pengembangan soal fisika, kesukaran berjenjang
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI IPA PESERTA DIDIK SMP Tompo, Basman; Ahmad, M Arifin; Muris, Muris
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 3 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1213.742 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i3.3053

Abstract

Misconceptions in the field of science in many areas ranging from primary level to higher education. However, the efforts made to overcome or reduce the occurrence of science misconceptions have not been successful. Therefore, the main problem of this study were (i) how the implementation of learning science at the junior high school today? (ii) how to develop the discovery inquiry learning model is valid, practical and effective way to reduce students  science misconceptions at junior high school. This research is a study of R & D (research and development), which refers to the stages of development Four-D (4-D), which is the stage of define, stage of design, stage of development and the stage of dissemination. The main objective of this research is to develop a learning model discovery inquiry for reducing science misconceptions at junior high school students are valid, practical, and effective. To obtain a valid model, practical, and effective, well developed instruments and learning devices. The products resulting from this research is the model book documents and supporting learning device models. The results showed that this happens science misconception adult students in SMP Negeri 2 Maros South Sulawesi for conception of Vibration and Light. Based on trial results indicate that the discovery inquiry  learning model developed have valid criteria, practical and effective. Discovery inquiry learning model is said to be valid for the assessment of all components of the learning model validator meet the elements of validity. Said to be practical for learning component discovery inquiry  implemented in full, and the ability of teachers to manage learning at the high category. While discovery inquiry  learning model is effective, because students experiencing science misconceptions reduction in the medium category, the activities of students in the learning achievement fulfilled the ideal time and students give positive response to the discovery inquiry  learning model.Keywords : learing model, discovery inquiry, science misconception, model developmentKesalahan konsep dalam bidang IPA terjadi di banyak tempat mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Namun, upaya yang dilakukan untuk mengatasi atau mereduksi terjadinya miskonsepsi IPA belum banyak membuahkan hasil. Oleh karena itu masalah utama penelitian ini adalah (i) bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada tingkat SMP? (ii) bagaimana mengembangkan  model pembelajaran discovery inquiry  yang valid, praktis dan efektif untuk mereduksi miskonsepsi IPA peserta didik SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian R&D (research and development) yang  mengacu pada tahapan pengembangan Four-D (4-D), yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap diseminasi (disseminate). Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran discovery inquiry untuk mereduksi miskonsepsi IPA peserta didik tingkat SMP yang valid, praktis, dan efektif. Untuk memperoleh model yang valid, praktis, dan efektif, dikembangkan pula instrumen dan perangkat pembelajaran. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah dokumen buku model dan perangkat pembelajaran pendukung model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi IPA pada peserta didik di SMP Negeri 2 Maros Sulawesi Selatan untuk materi Getaran dan Cahaya. Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery inquiry  yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Model pembelajaran discovery inquiry dikatakan valid karena penilaian seluruh komponen model pembelajaran oleh validator memenuhi unsur kevalidan. Dikatakan praktis karena komponen pembelajaran discovery inquiry terlaksana seluruhnya, dan kemampuan guru mengelola pembelajaran berada pada kategori tinggi. Sedangkan model pembelajaran discovery inquiry efektif, karena peserta didik mengalami reduksi miskonsepsi IPA pada kategori sedang, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran memenuhi unsur pencapaian waktu ideal serta peserta didik memberikan respon positif terhadap model pembelajaran discovery inquiry.Kata Kunci:  model pembelajaran, discovery inquiry, miskonsepsi IPA, pengembangan model