Pare belut (Trichosanthes anguina L.) telah banyak digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional, namun pengetahuan tentang kandungan kimia buah pare belut masih sedikit. Identifikasi komponen kimia pare belut dalam ekstrak etanol telah dilakukan. Komponen non polar dipisahkan dengan metode ekstraksi sokshlet selama 6 jam menggunakan pelarut petroleum eter. Residu hasil ekstraksi soxhlet selanjutnya diekstraksi dengan metode maserasi selama 24 jam menggunakan pelarut etanol untuk memisahkan komponen kimia selain non polar. Komponen pare belut dalam ekstrak etanol diidentifikasi dengan penapisan fitokimia, uji penegasan dengan kromatografi lapis tipis dan analisis kromatografi gas. Kemudian dilakukan pemisahan dengan kromatografi kolom menggunakan silika gel 60 dan eluen n-heksana, campuran n-heksana dengan etanol, dan etanol. Komponen-komponen yang telah terisolasi diidentifikasi dengan kromatografi gas-spektrometer massa (gas chromatography-mass spectrometer, GC-MS).Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol pare belut mengandung alkaloid, tanin dan polifenol, saponin, kardenolin/bufadienol dan flavonoid dalam ekstrak etanol pare belut.Hasil identifikasi dengan instrumen GC-MS menunjukan 6 senyawa yang terdeteksi. Analisis spektra GC-MS menunjukkan senyawa-senyawa yang teridentifikasi adalah difenilsulfon, isopropil tridekanoat, di-n-oktillftalat, stigmasterol, dan ?-sitosterol. Senyawa stimasterol dan ?-sitosterol yang teridentifikasi berdasarkan kerangka dasar strukturnya diperkirakan merupakan senyawa golongan saponin yang ikatan glikosidanya lepas pada proses persiapan sampel dan identifikasi.