Ivan Robert Bernadus Kaunang, Ivan Robert Bernadus
Universitas Sam Ratulangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEJARAH JEMAAT GMIM IMANUEL RANOWANGKO – TANAWANGKO 1962 – 2014 Kaunang, Ivan Robert Bernadus
Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum (Ekonomi,Sosial,Budaya, dan Hukum) Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengenai sejarah jemaat dan berdirinya gereja dalam perspektif sejarah. Perjalanan sejarah dan terbentuknya gereja Tuhan di Ranowangko-Tanawangko merupakan buah dari pekerjaan sejak missi Katolik, masa pendeta zending sampai pada guru jumat dan ketua jemaat pendeta. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah, dimulai dari mencari dan menemukan sumber, kritik sumber, verifikasi data, dan menjadikan fakta untuk kemudian historiografi atau proses penulisan. Hasilnya, jemaat GMIM Imanuel Ranowangko berdiri sejak tahun 1962 sebagai hasil dari pemekaran GMIM Sentrum Borgo dan sampai kini sudah dilayani oleh sepuluh ketua jemaat dengan pertumbuhan dan dinamika jemaat yang bersekutu, melayani, dan memberi pertolongan kepada mereka yang membutuhkannya.Kata kunci: sejarah jemaat, GMIM, Ranowangko, Tanawangko
KEMASAN TARI MAENGKET DALAM MENUNJANG INDUSTRI KREATIF MINAHASA SULAWESI UTARA DI ERA GLOBALISASI Kaunang, Ivan Robert Bernadus; Sumilat, Mareike
Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum (Ekonomi,Sosial,Budaya, dan Hukum) Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji kemasan Tari Maengket dalam menunjang industri kreatif Minahasa, Sulawesi Utara di era globalisasi. Penelitian ini mengangkat realitas lapangan yang empirik berkaitan dengan permasalahan kemasan Tari Maengket Minahasa. Seni kemasan Tari Maengket Minahasa mengalami komodifikasi, komersialisasi, turistifikasi yang menghasilkan bentuk dan makna yang baru. Fokus penelitian seni kemasan Tari Maengket, dengan pertanyaan penelitian yang dibahas yaitu (1) Bentuk kemasan Tari Maengket Minahasa, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi (3) dan dampak seni kemasan Tari Maengket Minahasa, Sulawesi Utara di era globalisasi. Data terkait dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, diskusi fokus dan studi dokumen. Pada tahap analisis, digunakan teknik deskriptif kualitatif dan interpretatif. Sumber data dari sejumlah informan, yang dalam proses wawancara dilakukan dengan metode purposif. Sebagai sebuah kajian budaya, hasil akhir menunjukkan adanya proses bentuk seni kemasan Tari Maengket, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta dampak seni kemasan Tari Maengket dalam menunjang industri kreatif Minahasa, Sulawesi Utara di era globalisasi.Kata Kunci: Kemasan seni, Tari Maengket, Minahasa, Sulawesi Utara, Globalisasi
City in Dragon Circle: Study of the History of Pagoda and Its Deployment in Manado, 1819 - 2018 Ivan Robert Bernadus Kaunang
Jurnal Sejarah Citra Lekha Vol 5, No 1 (2020): Etnisitas, Identitas, dan Kebudayaan
Publisher : Department of History, Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jscl.v5i1.26021

Abstract

This study discusses the history of the pagoda formation and its distribution along with the presence of Chinese existence in Manado. This study also discusses the factors and the impact of the pagoda in Manado. The first pagoda in Manado was beginning to exist in 1819, and in a fairly long period until 2018, the development and distribution were very slow despite the presence of Chinese in this area since the 17th century. This study was carried out using historical methods and analysis. The data obtained were processed using a qualitative descriptive approach. The results of the study show that the presence of the pagoda together with the initial settlement of Chinese people brought by the Dutch VOC was aimed to build the fort of Fort Amsterdam. Although it impressed by the slow erection and distribution of pagodas in Manado, the causal factors and the impact are interesting in relation to interfaith, interethnic relations, urban expansion, religious space contestation, opening wider economic access and become tourism destinations.