Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBEDAAN GAYA MENULIS CERITA PENDEK SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SMA ISLAM TERPADU (IT) BINAUL UMMAH KELAS XI TAHUN AJARAN 2013/2014 Sugiantomas, Aan
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v3i2.156

Abstract

Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek, setiap siswa khususnya siswa laki-laki dan perempuan pasti mendapatkan hasil yang berbeda. Hal tersebut didukung oleh pendapat seorang ahli mengenai perbedaan laki-laki dan perempuan baik dari segi fisik, perilaku, keterampilan berbahasa, serta pola pikir. Karena itulah, bisa saja perbedaan tersebut terjadi dalam hal menulis cerita pendek baik dari segi pengambilan alur, penokohan, latar yang dibangun, titik pengisahan atau sudut pandang serta gaya bahasa berdasarkan subjek dan tempat yang digunakan sebagai unsur-unsur pembangun cerita. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini ialah karena ingin mengetahui bagaimana gaya menulis cerita pendek siswa laki-laki di SMA Islam Terpadu Binaul Ummah kelas XI, bagaimana gaya menulis cerita pendek siswa perempuan di SMA Islam Terpadu Binaul Ummah kelas XI, serta bagaimana perbedaan gaya menulis cerita pendek siswa laki-laki dan perempuan di SMA Islam Terpadu Binaul Ummah kelas XI. Penelitian ini menggunakan cerita pendek sebagai objek penelitian dan cerita pendek tersebut berjumlah 18, terdiri dari 9 cerita pendek yang ditulis oleh siswa laki-laki dan 9 cerita pendek yang ditulis oleh siswa perempuan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif yang termasuk ke dalam metode penelitian kualitatif. Sementara itu, teknik penelitian yang digunakan ialah dengan melakukan tes menulis cerita pendek yakni meminta siswa untuk mengerjakan tes tersebut dalam waktu 1 minggu sebagai pekerjaan rumah. Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka penulis menganalisis satu persatu cerita pendek dan mengelompokkannya berdasarkan jenis kelamin pengarang, yakni pengarang laki-laki dan pengarang perempuan kemudian agar lebih mudah mengetahui letak perbedaan cara menulis cerita pendeknya, maka penulis membuat tabel sebagai alat untuk memperjelas data. Hasil dari pengolahan data tersebut ialah, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam kegiatan menulis cerita pendek, siswa laki-laki lebih sedikit menggunakan alur nonkonvensional dibandingkan siswa perempuan, selain itu siswa laki-laki lebih senang menggunakan titik pengisahan orang ketiga, sementara siswa perempuan lebih senang menggunakan titik pengisahan orang kesatu dalam bercerita.Kata kunci : Gaya menulis cerpen, laki-laki, perempuan, SMA
CAKUPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN DALAM KI DAN KD PADA STANDAR ISI SMA KELAS XII KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA WAJIB DAN PEMINATAN Sugiantomas, Aan; Kristian, Tia
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v4i1.171

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan Kurikulum yang selanjutnya menarik penasaran peneliti untuk membuktikan apakah benar dalam KI dan KD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Kurikulum 2013 terdapat Ilmu Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan, dan Ilmu Kesatraan, yang selama ini keilmuan tersebut sudah diterima oleh peneliti di bangku kuliah. Rumusan masalah yaitu 1). Bagaimanakah cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XII Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia Wajib? 2). Bagaimanakah cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XII Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia Peminatan? Tujuan Penelitian yaitu 1). Ingin mengetahui cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XII Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia Wajib, 2). Ingin mengetahui cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XII Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia Peminatan. Adapun manfaat penelitian yaitu: 1). a. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu kependidikan. 2). a. Agar pembaca tahu ada bidang keilmuan apa saja dalam KI dan KD Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan teknik pengolahan data 1) membaca KI KD, 2) menjabarkan KI KD ke dalam skema, 3) menjabarkan skema, 4) memasukan dan menganalisis KI KD ke dalam tabel, 5) menjabarkan dan mendeskripsikan hasil analisis. Standar Isi SMA Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Wajib dan Peminatan merupakan populasi penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini yakni: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi Kurikulum 2013 SMA Kelas XII Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Wajib dan Peminatan. Berdasarkan hasil analisis pengolahan data “Cakupan Ilmu Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan, dan Ilmu Kesastraan dalam KI dan KD mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA XII Wajib dan Peminatan dapat terlealisasikan dalam Kurikulum 2013 dan yang lebih mendominasi adalah Ilmu Kereampilan Berbahasa (Berbicara, Menulis), Ilmu Kebahasaan (sosiolinguistik, psikolinguistik, jurnalistik, fonologi (bunyi segmental dan suprasegmental), morfologi (kata), sintaksis (kalimat), semantik (jenis makna, relasi, majas), pragmatik), Ilmu Kesastraan (prosa fiksi (lama baru), puisi, drama). Jenis teks yang mendominasi dalam bahan pembelajaran adalah teks jenis jurnalistik.Kata kunci : KI-KD wajib dan peminatan, keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, kesastraan
STRUKTUR TEKS ANEKDOT BERTEMA POLITIK DALAM BUKU “GUS DUR KU GUS DUR ANDA GUS DUR KITA” KARYA MUHAMMAD AS HIKAM SEBAGAI ALTERNATIF PEMILIHAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Sugiantomas, Aan; Damayanti, Wida
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v4i1.177

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar keinginan penulis mengetahui isi teks anekdot bertema politik dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dan kecocokannya dengan bahan ajar di SMA. Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu. 1) Bagaimana struktur teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam? 2) Apakah teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar Bahasa Indonesia di SMA? Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui struktur teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam. 2) Untuk mengetahui kemungkinan teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar Bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik penelitiannya terdiri atas teknik pemerolehan data berupa studi pustaka dan dokumentasi, dan teknik pengolahan data dengan cara membaca kumpulan teks anekdot yang terdapat di dalam objek penelitian, memilih teks anekdot bertema politik, menganalisis struktur teks anekdot bertema politik, dan menyimpulkannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh teks anekdot yang terdapat dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam yang terdiri dari 131 judul teks anekdot. Sampelnya yaitu seluruh teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam yang terdiri dari 20 judul teks anekdot. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Dari 20 judul teks anekdot bertema politik dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” Karya Muhammad AS Hikam, ada 13 judul teks anekdot bertema politik yang memiliki struktur lengkap. Yaitu teks anekdot berjudul “Lomba Mancing Indonesia – Malaysia”, “Gurita Korupsi Pasca-Reformasi”, “Demam Rindu Gus Dur”, “Golput dan Neraka”, “Jangan Membangunkan Sapi Tidur”, “Kyai dan Anggota DPR yang Jujur”, “Sekjen Parpol dan Koruptor”, “Pemilih Madura”, “Malaikat dan Mantan Anggota KPK”, “Dokter dan Pasien Transplantasi Hati”, “Pasar Malam NU”, “Malaikat dan Politisi”, “Hasil Korupsi”. 2) Melihat kesesuaian teks anekdot bertema politik dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam ditinjau dari struktur teks anekdot dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 di SMA, psikologi perkembangan remaja, dan perkembangan bahasa remaja dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis struktur teks anekdot dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar bahasa Indonesia di SMA.Kata kunci : struktur teks anekdot, politik, bahan ajar.
CAKUPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN DALAM KI DAN KD PADA STANDAR ISI SMA KELAS XII KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA WAJIB DAN PEMINATAN Sugiantomas, Aan; Rosiana, Rina
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v5i2.182

Abstract

Penelitian ini tentang Cakupan Ilmu Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan, dan Ilmu Kesastraan dalam KI dan KD pada Standar Isi SMA Kelas XI Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Wajib dan Peminatan. Rumusan Masalah: 1) Bagaimana cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XI mata pelajaran Bahasa Indonesia Wajib?; 2) Bagaimana cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XI mata pelajaran Bahasa Indonesia Peminatan? Tujuan Penelitian: 1) Ingin mengetahui cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XI mata pelajaran Bahasa Indonesia Wajib; 2) Ingin mengetahui cakupan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada standar isi SMA kelas XI mata pelajaran Bahasa Indonesia Peminatan. Metode: deskriptif kualitatif. Teknik: teknik pemerolehan data (studi pustaka, observasi, dokumentasi, objek penelitian) dan teknik pengolahan data (analisis). Populasi: standar isi SMA yang mengacu pada kurikulum 2013. Sampel: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam standar isi SMA kelas XI mata pelajaran Bahasa Indonesia Wajib dan Peminatan dari keseluruhan standar isi yang ada. Simpulan: 1) berdasarkan hasil analisis, Cakupan Ilmu Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan, dan Ilmu Kesastraan dalam KI dan KD Pada Standar Isi SMA Kelas XI Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Wajib yang lebih mendominasi adalah aspek berbicara dan menulis. Ilmu kebahasaannya yaitu psikolinguistik, sosiolinguistik, jurnalistik, fonologi (bunyi segmental dan bunyi supra segmental), morfologi (kata), sintaksis (kalimat), semantik (jenis makna, relasi makna, majas), pragmatik, dalam hal ini berfungsi sebagai penunjang dalam proses penyampaian informasi. Sedangkan, pada ilmu kesastraan yang lebih mendominasi yaitu puisi lama (pantun), prosa fiksi baru (cerita pendek), prosa fiksi lama (cerita ulang), dan drama. 2) Cakupan Ilmu Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan, dan Ilmu Kesastraan dalam KI dan KD Pada Standar Isi SMA Kelas XI Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Peminatan yang paling mendominasi adalah aspek keterampilan berbicara dan menulis. Ilmu kebahasaannya yaitu psikolinguistik, sosiolinguistik, jurnalistik, fonologi (bunyi segmental dan bunyi supra segmental), morfologi (kata), sintaksis (kalimat), semantik (jenis makna, relasi makna, majas), pragmatik. Sedangkan ilmu kesastraan yang lebih mendominasi yaitu novel (prosa fiksi baru), prosa fiksi baru (cerita pendek), dan drama.Kata kunci : KI-KD wajib dan peminatan, keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, kesastraan.
ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA SEKABUPATEN KUNINGAN DALAM MENJABARKAN SK/KD DILIHAT DARI KEILMUAN KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN INDONESIA Sugiantomas, Aan; Wigunawan, Kemis
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v3i2.160

Abstract

Rumusan masalah yaitu Bagaimana buku teks bahasa Indonesia Kelas XI SMA Se-Kabupaten Kuningan dalam menjabarkan SK/KD dilihat dari keilmuan kebahasaan dan kesastraan Indonesia? Tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui buku teks bahasa Indonesia Kelas XI SMA Se-Kabupaten Kuningan dalam menjabarkan SK/KD dilihat dari keilmuan kebahasaan dan kesastraan Indonesia. Adapun manfaat penelitian yaitu: (1) untuk guru dapat mengetahui dan menilai kebaikan/kekurangan kreatifitas buku teks dalam menjabarkan SKKD sehingga dapat menentukan pilihan buku yang tepat untuk diajarkan; (2) secara umum /pembaca dapat mengetahui dan dapat memilih buku teks yang sesuai, untuk dipergunakan bacaan pribadi, maupun bacaan keluarganya; (3) penelitan ini juga secara keilmuan dimaksudkan untuk menambah ragam bacaan pengetahuan penganalisisan buku teks dan melengkapi buku tentang analisis-analisis yang telah ada. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan teknik pengolahan data studi pustaka dan dokumentasi. Buku teks bahasa Indonesia yang digunakan kelas XI SMA baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Kuningan yang berjumlah lima buku merupakan populasi penelitian. Adapun penggunaan sampel yaitu sampel dengan teknik sampling purposive. tiga buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMA yang dijadikan sampel yaitu berjudul: (1) Aktif Dan Kreatif Berbahasa Indonesia, pengarang Adi Abdul Somad, Aminudin, dan Yudi Irawan; penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE) Jakarta; (2) Cerdas Berbahasa Indonesia, pengarang Engkos Kosasih, Penerbit Erlangga Jakarta; (3) Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, pengarang Jumadi, Imron Rosidi, dan Tia, penerbit Universitas Negeri Malang. Berdasarkan hasil analisis pengolahan data buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMA se-Kabupaten Kuningan dalam menjabarkan SKKD dilihat keilmuan kebahasaan dan kesastraan yaitu buku 2 Cerdas Berbahasa Indonesia Erlangga lebih kreatif dibandingkan buku 1 Aktif Dan Kreatif Berbahasa Indonesia BSE dan buku 3 Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia Universitas Negeri Malang(UNM).Kata kunci : buku teks SMA, SK/KD, keilmuan, kebahasaan, kesastraan.
PERBANDINGAN SK DAN KD PADA STANDAR ISI KURIKULUM 2006 DENGAN KI DAN KD PADA STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX DILIHAT DARI TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN, CAKUPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN Sugiantomas, Aan; Jaelani, Asep Jejen; Hidayat, Ade
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v9i2.1016

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah perbandingan hasil analisis isi SK dan KD dengan KI dan KD. Rumusan Masalah:1)bagaimanakah Taksonomi Tujuan Pembelajaran dalam SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX?; 2) bagaimanakah Taksonomi Tujuan Pembelajaran dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX?; 3) bagaimanakah perbandingan Taksonomi Tujuan Pembelajaran dalam SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX?; 4) bagaimanakah cakupan ilmu keterampilan berbahasa dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaSMP Kelas IX?; 5) bagaimanakah perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX dilihat dari cakupan ilmu keterampilan berbahasa?; 6) bagaimanakah cakupan ilmu kebahasaan dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaSMP Kelas IX?; 7) bagaimanakah perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan?; 8) bagaimanakah cakupan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaSMP Kelas IX?; 9) bagaimanakah perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX dilihat dari cakupan ilmu kesastraan?Tujuan Penelitian: 1) ingin mengetahui Taksonomi Tujuan Pembelajaran dalam SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX; 2) ingin mengetahui Taksonomi Tujuan Pembelajaran dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX;3) ingin mengetahui perbandingan Taksonomi Tujuan Pembelajaran dalam SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX;4) ingin mengetahui cakupan ilmu keterampilan berbahasa dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaSMP Kelas IX;5) ingin mengetahui perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX dilihat dari cakupan ilmu keterampilan berbahasa;6) ingin mengetahui cakupan ilmu kebahasaan dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaSMP Kelas IX;7) ingin mengetahui perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan;8) ingin mengetahui cakupan ilmu kesastraan dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa IndonesiaSMP Kelas IX; 9) ingin mengetahui perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX dilihat dari cakupan ilmu kesastraan.Metode: deskriptif kualitatif. Simpulan: 1) taksonomi tujuan pembelajaran dalamSK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX adalah siswa lebih ditekankan dalam ranah kognitif memahami, selanjutnyapsikomotor organisisi, dan afektif menghayati nilai; 2) taksonomi tujuan pembelajaran dalam KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX adalah siswa lebih ditekankan dalam ranah kognitif memahami, selanjutnyaafektif menghayati nilai, dan psikomotor persepsi; 3) perbandingan taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD kurikulum 2006 dengan KI dan KD kurikulum 2013 adalah SK dan KD kurikulum 2006 urutannya kognitif memahami, psikomotor organisisi, afektif menghayati nilai, KI dan KD kurikulum 2013 urutannya kognitif memahami, afektif menghayati nilai, psikomotor persepsi;4) cakupan ilmu keterampilan berbahasa dalam KI dan KD kurikulum 2013 yang paling banyak dipelajari adalah menulis, selanjutnya berbicara, menyimak, membaca;5) perbandingan SK dan KD kurikulum 2006 dengan KI dan KD kurikulum 2013 dilihat dari cakupan ilmu keterampilan berbahasa adalah SK dan KD kurikulum 2006 berbicara, menulis, membaca, menyimak, sedangkan KI dan KD kurikulum 2013 menulis, berbicara, menyimak, membaca;6) cakupan ilmu kebahasaan dalam KI dan KD kurikulum 2013 yang paling banyak dipelajari adalah semantik, selanjutnya sintaksis, fonologi, morfologi;7) perbandingan SK dan KD kurikulum 2006 dengan KI dan KD kurikulum 2013 dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan adalah SK dan KD kurikulum 2006 urutannya sintaksis, fonologi, semantik, morfologi, sedangkan KI dan KD kurikulum 2013 urutannya semantik, sintaksis, fonologi, morfologi;8) cakupan ilmu kesastraan dalam KI dan KD kurikulum 2013 yang paling banyak dipelajari adalah prosa fiksi dan drama, selanjutnya puisi; 9) perbandingan SK dan KD kurikulum 2006 dengan KI dan KD kurikulum 2013 dilihat dari cakupan ilmu kesastraan adalah SK dan KD kurikulum 2006 urutannya prosa fiksi, drama, puisi, sedangkan KI dan KD kurikulum 2013 urutannya prosa fiksi dan drama, selanjutnya puisi.Kata kunci: perbandingan, kurikulum 2006, kurikulum 2013.
HUMOR JUI PURWOTO, CAK LONTONG, PANDJI PRAGIWAKSONO, DAN ERNEST PRAKAS DALAM STAND UP COMEDY (ANALISIS MAKNA KONTEKSTUAL, MAKNA KONSEPTUAL, DAN TEORI HUMOR DALAM KALIMAT HUMOR) Sugiantomas, Aan; Jaelani, Asep Jejen; Supriatna, Ayya Natashya
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v10i1.1027

Abstract

Judul penelitian ini adalah Humor Jui Purwoto, Cak Lontong, Pandji Pragiwaksono dan Ernest Prakasa Dalam Stand Up Comedy.Rumusan Masalah: 1)bagaimana kalimat humor Jui Purwoto pada penampilannya di stand up comedy? 2) bagaimana makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Jui Purwoto pada penampilannya di stand up comedy? 3) bagaimana kalimat humor Cak Lontong pada penampilannya di stand up comedy? 4) bagaimana makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Cak Lontong pada penampilannya di stand up comedy? 5) bagaimana kalimat humor Pandji Pragiwaksono pada penampilannya di stand up comedy? 6) bagaimana makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Pandji Pragiwaksono pada penampilannya di stand up comedy? 7) bagaimana kalimat humor Ernest Prakasa pada penampilannya di stand up comedy? 8) bagaimana makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Ernest Prakasa pada penampilannya di stand up comedy? Tujuan penelitian: 1) ingin mengetahui kalimat humor Jui Purwoto pada penampilannya di stand up comedy; 2) ingin mengetahui makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor yang digunakan Jui Purwoto pada penampilannya di stand up comedy; 3) ingin mengetahui kalimat humor Cak Lontong pada penampilannya di stand up comedy; 4) ingin mengetahui makna kontekstual, makna konspetual dan teori humor dalam kalimat humor Cak Lontong pada penampilannya di stand up comedy; 5) ingin mengetahui kalimat humor Pandji Pragiwaksono pada penampilannya di stand up comedy; 6) Ingin mengetahui makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Pandji Pragiwaksono pada penampilannya di stand up comedy; 7) Ingin mengetahui kalimat humor Ernest Prakasa pada penampilannya di stand up comedy; 8) Ingin mengetahui makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Ernest Prakasa pada penampilannya di stand up comedy. Metode: deskriftif analitik. Simpulan: 1) kalimat humor Jui Purwoto pada penampilannya di stand up comedy terdapat pada monolog humornya. Yang telah dianalisis pada sudut pandang makna kontekstual, makna konseptual, dan teori humor. Dan menceritakan tentang kejadian pembunuhan gadis belia oleh mantan kekasihnya hingga ramainya tauran yang berawal dari tidak adanya kegiatan setalah pulang sekolah; 2)Makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor yang digunakan Jui Purwoto pada penampilannya di stand up comedy adalah kalimat humor yang dilihat pada makna kontekstual sangat berpengaruh terhadap situasi, kondisi, dan peristiwa dimana kalimat humor terucap. Pada kalimat humor Jui ini yang didalamnya tentang pembunuhan gadis belia oleh mantan kekasihnya sampai permasalahan tentang tauran yang sering terjadi. Kalimat humor Jui Purwoto yang dilihat pada makna konseptual ini tidak perlu adanya pengaruh diluar bahasa, situasi, kondisi, dan peristiwa. Tanpa mengetahui situasi, kondisi, dan peritiwa, kita dapat memahami makna yang terkandung, karena maknanya sudah terlihat pada konsep kalimatnya.Teori humor pada kalimat humor Jui Purwoto lebih banyak menggunakan teori ketidaksesuaian atau ketidakseimbangan. Selanjutnya teori kelegaan atau kebebasan, dan teori superioritas dan meremehkan; 3) kalimat humor Cak Lontong padapenampilannya di stand up comedy terdapat pada monolog humornya yang menceritakan tentang miskin dan sederhana menurut Cak Lontong; 4) makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Cak Lontong pada penampilannya di stand up comedy adalah kalimat humor yang dilihat ada makna kontekstual ini sangat dipengaruhi oleh situasi, kondisi, dan peristiwa pada saat kalimat humor diucapkan oleh Cak Lontong. Dan kalimat ini diucapkan pada saat Cak melakukan stand up comedyyang didalamnya menceritakan tentang miskin dan sederhana. Sedangkan pada kalimat humor Cak Lontong yang dilihat pada makna konseptual tidak ada pengaruhnya oleh situasi, kondisi, dan peristiwa. Sebagai pembaca tanpa mengetahui pengaruh luar kebahasaan tetap akan memahami makna kalimat tersebut sesuai konsep kalimatnya. Dan pada teori humor dalam kalimat humor Cak lontong yang lebih unggul digunakannya adalah teori ketidaksesuaia, atau ketidakseimbangan; 5) kalimat humor Pandji Pragiwaksono pada penampilannya di stand up comedy terdapat pada monolog humornya yang berisikan tentang Sea Games, dan kemenangan Indonesia dalam ajang Sea Games, serta adanya umpatan Pandji tentang Jakarta yang nyatanya terdapat kemunduruan; 6) makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Pandji Pragiwaksono pada penampilannya di stand up comedy adalah kalimat yang dianalisis pada makna kontekstual sangat berpengaruh terhadap luar kebahasaan yakni situasi, kondisi, dan peristiwa diman akalimat tersebut diucapkan. Danpada kalimat humor Pandji yang diucapkan saat penampilannya berstand up comedy di depan penonton yang menceritakan kedalam bentuk humor. Dan pada makna konseptual kalimat dapat dipahami tanpa adanya pengaruh dari situasi, kondisi, dan peristiwa. Kalimat humor pada teori humor yang digunakan Pandji lebih unggul dengan teori kelegaan dan kebebasan karena dalam kalimat humornya banyak sindiran dan umpatan yang dikeluarkan Pnadji dengan cara berhumornya; 7) kalimat humor Ernesr Prakasa pada penampilannya di stand up comedy terdapat pada monolog humor Ernest Prakasa yang berisikan tentang cerita saat dirinya membeli televisi, dan kisah tentang pembantu rumah tangganya yang memliki bahasa yang aneh; 8) makna kontekstual, makna konseptual dan teori humor dalam kalimat humor Ernest Prakasa pada penampilannya di stand up comedy adalah kalimat humor yang dianalisis pada makna kontekstual sangat berpengaruh terhadap situasi, kondisi, dan peritiwa dimana kalimat humor tersebut di ucapkan oleh Ernest. Dan pada saat itu, kalimat diucapkan pada saat Ernest berstand up comedy yang menceritakan tentang pengalamannya membeli televisi dan menceritakan pula pembantunya yang memiliki keunikan dalam berbahasa. Sedangkan pada makna konseptual, hanya dilihat dari konsep kalimat humornya itu sendiri, dan maknanya tidak akan berpengaruh dari situasi, kondisi, dan peristiwa. Dan kalimat humor Ernest yang lebih unggul dalam teori humor yang digunakan adalah teori ketidaksesuaia atau ketidakseimbangan.Kata kunci : makna kontekstual, makna konseptual, dan teori humor.
PERBANDINGAN SK DAN KD PADA STANDAR ISI KURIKULUM 2006 DENGAN KI DAN KD PADA STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA KELAS XII DILIHAT DARI TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN, CAKUPAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN Sugiantomas, Aan; Jaelani, Asep Jejen; Aeniroh, Ovia Nur
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v10i1.1028

Abstract

Judul penelitian ini adalah Perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Dilihat dari Taksonomi Tujuan Pembelajaran, Cakupan Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan, dan Ilmu Kesastraan. Rumusan Masalah: 1). bagaimana taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas XII? 2). bagaimana taksonomi tujuan pembelajaran dalam KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas XII? 3). bagaimana perbandingan taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD dalam standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII? 4). bagaimana perbandingan SK dan KD dalam standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD dalam standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII dilihat dari cakupan ilmu keterampilan berbahasa? 5). bagaimana perbandingan SK dan KD dalam standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD dalam standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan? 6). bagaimana perbandingan SK dan KD dalam standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD dalam standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII dilihat dari cakupan ilmu kesastraan?. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui taksonomi tujuan pembelajaran pada SK dan KD dalam Standar Isi Kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XII, 2) mengetahui taksonomi tujuan pembelajaran pada KI dan KD dalam Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XII wajib, 3) mengetahui perbandingan taksonomi tujuan pembelajaran pada SK dan KD dalam Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XII, 4) mengetahui perbandingan SK dan KD dalam Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XII wajib dilihat dari cakupan keterampilan berbahasa, 5) mengetahui perbandingan SK dan KD dalam Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XII wajib dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan, 6) mengetahui perbandingan SK dan KD dalam Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 matapelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XII wajib dilihat dari cakupan ilmu kesastraan. Metode: kualilatatif. Simpulan: Taksonomi Tujuan Pembelajaran yang terdapat dalam SKKD Kurikulum 2006 dan KIKD Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas XII (wajib), ternyata sama-sama mendominasi kedalam ranah Kognitif. Cakupan keterampilan berbahasa secara merata terdistribusi ke dalam SKKD standar isi kurikulum 2006, sedangkan dalam KI-KI standar isi kurikulum 2013 lebih dominan pada keterampilan Berbicara dan menulis. Cakupan ilmu kebahasaan pada SKKD standar isi kurikulum 2006 didominasi ilmu kebahasaan sintaksis dan semantik, sedangkan dalam KI-KD standar isi kurikulum 2013 dapat didistribusikan ilmu kebahasaan secara merata. Cakupan ilmu kesastraan puisi lebih dominan dalam SK-KD standar isi kurikulum 2006, sedangkan dalam KI-KD didominasi oleh prosa fiksi.Kata Kunci: Standar Isi Kurikulum 2006, Standar Isi Kurikulum 2013,Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XII
PERBANDINGAN SK DAN KD PADA STANDAR ISI KURIKULUM 2006 DENGAN KI DAN KD PADA STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA KELAS X DILIHAT DARI TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN, CAKUPAN ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN DAN ILMU KESASTRAAN Sugiantomas, Aan; Jaelani, Asep Jejen; Pujiastuti, Lucy Evelin
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v10i1.1033

Abstract

Judul penelitian ini adalah Perbandingan SK dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada Standar Isi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X Dilihat dari Taksonomi Tujuan Pembelajaran, Cakupan Ilmu Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan dan Ilmu Kesastraan. Rumusan masalah: 1) bagaimana taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X?; 2) bagaimana taksonomi tujuan pembelajaran dalam KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X (wajib)?; 3) bagaimana perbandingan taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X?; 4) bagaimana perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu keterampilan berbahasa?; 5) bagaimana perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan?; 6) bagaimana perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu kesastraan? Tujuan: 1) ingin mengetahui taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X; 2) ingin mengetahui taksonomi tujuan pembelajaran dalam KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X (wajib); 3) ingin mengetahui perbandingan taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X; 4) ingin mengetahui perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu keterampilan berbahasa; 5) ingin mengetahui perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan; 6) ingin mengetahui perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu kesastraan. Metode: deskriptif kualitatif. Simpulan: taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X lebih mendominasi kedalam ranah kognitif jenjang pemahaman (C2), selanjutnya ranah psikomotor jenjang meniru (P3), dan ranah afektif jenjang penerimaan (A1); taksonomi tujuan pembelajaran dalam KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X (wajib) lebih mendominasi kedalam ranah kognitif jenjang penerapan (C3), selanjutnya ranah afektif jenjang karakterisasi nilai (A5), dan ranah psikomotor jenjang membiasakan (P4); perbandingan taksonomi tujuan pembelajaran dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 dengan KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X ternyata sama-sama mendominasi kedalam ranah kognitif, namun perbedaannnya terletak pada jenjang ranah kognitif tersebut, dalam SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mendominasi kedalam ranah kognitif jenjang pemahaman (C2) sedangkan dalam KI dan KD pada standar isi kurikulum 2013 mendominasi kedalam ranah kognitif jenjang penerapan (C3); perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu keterampilan berbahasa yang lebih mendominasi adalah ilmu keterampilan menulis, sedangkan dalam KI dan KD yang lebih mendominasi adalah ilmu keterampilan berbicara (berbicara resmi dan tidak resmi) dan menulis (menulis narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi); perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu kebahasaan yang lebih mendominasi adalah ilmu kebahasaan semantik (jenis makna), sedangkan dalam KI dan KD yang lebih mendominasi adalah fonologi (bunyi segmental dan suprasegmental), morfologi (kata), sintaksis (kalimat), semantik (jenis makna, relasi makna, dan majas); perbandingan SK dan KD pada standar isi kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMA kelas X dilihat dari cakupan ilmu kesastraan yang lebih mendominasi adalah ilmu kesastraan prosa fiksi, sedangkan dalam KI dan KD yang mendominasi adalah puisi, prosa fiksi, dan drama, hampir semua ilmu kesastraan sama rata dapat terrealisasi dalam KI dan KD SMA Kelas X (wajib), namun kedudukan ilmu kesastraan di sini adalah hanya untuk menunjang siswa dalam memperoleh dan menyampaikan informasi melalui teks-teks yang terdapat dalam KI dan KD SMA Kelas X, artinya teks sastra tersebut bukan teks wajib yang harus dipelajari atau dipahami oleh siswa, melainkan teks-teks wajib yang seharusnya dipelajari dan dipahami oleh siswa yakni teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.Kata kunci : perbandingan, kurikulum 2006, kurikulum 2013, bahasa Indonesia SMA.
ANALISIS TOKOH DAN PERWATAKAN SERTA KONFLIK PADA NASKAH DRAMA “ BAPAK” KARYA B. SOELARTO DILIHAT DARI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Sugiantomas, Aan; Hidayat, Arip; Noerrohmah, Syifa
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v10i1.1034

Abstract

Judul penelitian ini adalah Analisis Tokoh dan Perwatakan serta Konflik Pada Naskah Drama “ Bapak” Dilihat dari Psikologi Komunikasi. Rumusan Masalah: 1) Bagaimanakah tokoh dan perwatakan pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto ?; 2) Bagaimanakah konflik pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto ?; 3) Bagaimanakah tokoh dan perwatakan pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto dilihat dari psikologi komunikasi ?; 4) Bagaimanakah konflik pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto dilihat dari psikologi komunikasi ? Tujuan Penelitian: 1) Ingin mengetahuitokoh dan perwatakan pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto; 2) Ingin mengetahui konflik pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto; 3) Ingin mengetahui tokoh dan perwatakan pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto dilihat dari psikologi komunikasi ; 4) Ingin mengetahui konflik pada naskah drama “ Bapak” karya B. Soelarto dilihat dari psikologi komunikasi. Metode: analisis deskriptif kualitatif. Simpulan: Konfliknya adalah perbedaan prinsip yang dipegang masing-masing tokoh dan pengkhianatan terhadap negara. Tokoh dan perwatakannya terdiri dari Tokoh Utama ( Protagonis) yaitu Bapak, Tokoh Protagonis yaitu Sulung serta Tokoh Tritagonis yaitu Bungsu dan Perwira. Tokoh dan perwatakan dihubungkan dengan psikologi komunikasi, dilihat dari isi pesan tiap dialog tokoh bapak penuh dengan keyakinan yang sangat tepat,tokoh sulung cenderung tidak mau mengalah,tokoh bungsu ingin segera menyelesaikan permasalahan dan tokoh perwira selalu membantu tokoh lain. Dilihat dari proses berpikir, tokoh bapak mempunyai pemikiran panjang. Tokoh sulung mempunyai pemikiran yang tidak wajar. Tokoh bungsu dan perwira mempunyai pemikiran yang baik, walaupun dia sibuk dengan kemiliterannya. Konflik dihubungkan dengan psikologi komunikasi yaitu dilihat dari isi pesannya bahwa di setiap dialog mempunyai makna tersendiri. Dilihat dari proses berpikir antar tokoh sangat berbeda, diantaranya tokoh bapak, dia mempunyai pemikiran panjang tentang masa depannya. Tokoh sulung mempunyai pemikiran pendek, dia ingin segera pindah ke negara asing yaitu Belanda. Dilihat dari stimulus respons yang terjadi, setiap rangsangan para tokoh hanya ditanggapi saja tanpa dilakukan.Kata kunci : analisis, tokoh dan perwatakan, konflik, psikologi komunikasi