Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kadar Calprotectin pada Bayi Kurang Bulan dan Respiratory Distress Syndrome Usman, Ali; Sukadi, Abdurachman; Mose, Johannes C
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Calprotectin merupakan peptida antimikrob yang disimpan dalam leukosit sebagai molekul efektor dari respons imun innate. Terdapat infeksi intrauterin/intraamnion berhubungan dengan peningkatan calprotectin, defensin, dan bacterial permeability increasing protein (BPI) secara bermakna di dalam cairan amnion pada persalinan kurang bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar calprotectin pada bayi kurang bulan yang menderita dan tidak menderita respiratory distress syndrome (RDS). Penelitian observasional analitik dilakukan selama periode Maret 2010–Maret 2012 di RS Dr. Hasan Sadikin, RS Advent, RS Al Islam, RS Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, dan RS Ibu Anak Hermina Pasteur, diperoleh sampel sebanyak 60 bayi kurang bulan yang menderita dan tidak menderita RDS masing-masing sejumlah 30 orang. Cairan amnion diambil untuk pemeriksaan kadar calprotectin. Diagnosis RDS dibuat berdasarkan pemeriksaan fisis, skor Downe, dan foto toraks. Didapatkan nilai median kadar calprotectin pada kelompok bayi kurang bulan yang menderita RDS sebesar 3.302,6 sedangkan pada kelompok bayi yang tidak menderita RDS sebesar 7.908,85. Pada Uji Mann-Whitney diperoleh Zm-w=3,063 (p=0,002). Cut-off point (COP) calprotectin >3.395,6 didapatkan jumlah RDS (+) 17 dan RDS (-) 4, sedangkan pada COP calprotectin >3.395,6 jumlah RDS (+) 13 dan RDS (-) 26. Dapat disimpulkan, kadar calprotectin pada bayi yang menderita RDS berbeda  dibandingkan dengan kadar calprotectin pada bayi yang tidak menderita RDS. Kadar calprotectin dapat memprediksi kejadian RDS dengan sensitivitas 56,7%; spesifisitas 86,7%; dan akurasi 71,7%.   Kata kunci: Bayi kurang bulan, calprotectin, respiratory distress syndrome Calprotectin Concentrations in Preterm Neonates and Respiratory Distress Syndrome Abstract Calprotectin is antimicrobial peptides stored in leucocytes, that acts as effector molecules of the innate immune response. Intrauterine or intraamniotic infection was associated with a significant increase in amniotic fluid concentration of calprotectin, defencin and bacterial permeability increasing protein (BPI). The study aims was to explore calprotectin concentrations at preterm neonates with and without respiratory distress syndrome. An observational analytic study was performed during March 2010–March 2012 in Dr. Hasan Sadikin, Advent, Al Islam,  Mother and Child Hermina Pasteur Hospitals Bandung. Subjects were 60 preterm neonates who divided in two groups, 30 neonates with and 30 neonates without RDS. Sixty samples of amniotic fluid were collected to examine calprotectin concentration. The diagnoses of RDS was made based on physical examination, Downe score and chest X-rays. Median value of calprotectin concentrations from preterm neonates with RDS was 3,302.6 and neonates without RDS  was 7,908.85, with Mann-Whitney test Zm-w=3.063 (p=0.002). Cut-off point (COP) of calprotectin 3,395.6 in RDS (+) was 17 and in RDS (-) was 4. Calprotectin in RDS COP >3,395.6 (+) was 13 and RDS (-) was 26. In conclusions, the concentration of calprotectin at RDS (+) is very low and  different with the one at RDS (-). The concentration of calprotectin can be used to predict the incidence of RDS with sensitivity 56.7%, specificity 86.7%, and accuracy 71.7%.   Key words: Calprotectin, preterm neonates, respiratory distress syndrome
Clinical Outcome of Cytomegalovirus Infection on Low Birth Weight Infants Usman, Ali; Sukadi, Abdurachman; Mose, Johannes C
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Cytomegalovirus (CMV) is a DNA virus and a marker of the herpes virus groups. This virus was found only in human and the infection occurs for a long time. The transmission of CMV infection to fetus/neonates is via congenital infections or perinatal infections. Clinical manifestation of symptomatic CMV infection of the fetus has two presentations, early and second early manifestations. Diagnosis of neonatal CMV infection may be done by serologic test based on detection of IgM of CMV infection. The objective of this study is to asses clinical outcome of CMV infection of low birth weight infants delivery with long term sequelae. An observational study was conducted since March 2010 until December 2011 in Advent and Hermina Pasteur Hospital, all subjects were low birth weight infants (LBWI). The inclusion criterias are all LBWI who were delivered in those hospital or were a referred neonates. The exclusion criterias are major congenital defect, which is not related to congenital CMV infection and neonates’ death before one week of life. Every neonate was examine both their physical and peripher blood count, glucose, Ca.  Liver function test done for neonates with acute hepatitis and titre IgG and IgM CMV serial, head ultrasound serial and head CT scan/MRI used for babies with intracranial bleeding and hydrocephaly.  During the period of this study there were 50 cases of LBWI, consisted of 41 preterm babies, and 30 small for gestational age babies. Clinical manifestation of acute hepatitis were found in 20% subjects, all of them with the  elevation of liver function test. Microcephaly which occured in the first untill three weeks of life were 8%. Ventricular dilatation were 10% in the first week of life and increased up to 48% after three weeks. Cases with intracranial haemorrhage were found in 6% and 10% with cerebral calcification on head while sensorineural hearing loss were 8%. All of LBWI have 100% serorespon immune IgG. IgM CMV reactive only in 12% cases but after 3 weeks increased up to 32%. During neonatal up to infancy period, the prevalence of CMV infection in Bandung is high (12+32%:44%) with long term sequelae which are serious and can be fatal. It is urgent and important to give information about this disease to new couples, every mother and healthcare providers in fetomaternal fields to prevent  CMV infection.  Key words CMV infection, long term sequelae, outcome Abstract Cytomegalovirus (CMV) adalah virus DNA dan termasuk dalam kelompok virus herpes. Virus ini hanya menyerang manusia dan infeksinya berlangsung lama. Penularan CMV pada janin/neonatus dapat melalui infeksi kongenital atau infeksi perinatal. Manifestasi Infeksi CMV pada janin terdiri dari dua bentuk yaitu manifestasi awal dan lanjut. Diagnosis infeksi CMV neonatal ditegakkan dengan tes serologis berdasarkan deteksi IgM CMV. Tujuan penelitian ini adalah menilai keluaran klinis infeksi CMV pada bayi berat lahir rendah dengan gejala sisa. Penelitian observasional telah dilakukan sejak Maret 2010 sampai dengan Desember 2011 di RS Advent dan RS Hermina Pasteur pada semua bayi berat lahir rendah (BBLR). Kriteria inklusi adalah semua BBLR yang lahir di kedua RS maupun merupakan pasien rujukan. Kriteria eksklusi adalah adanya kelainan kongenital mayor yang tidak berhubungan dengan infeksi CMV kongenital dan bayi yang meninggal dalam minggu pertama. Setiap bayi dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium (hitung darah tepi, kadar glukosa dan kalsium), tes fungsi hati dilakukan pada bayi yang menderita hepatitis akut, pemeriksaan kadar IgG dan IgM CMV serial, USG kepala dan CT scan/MRI kepala pada kasus hidrocefalus dan perdarahan intrakranial. Selama penelitian terdapat 50 kasus BBLR yang terdiri dari 41 bayi prematur, 30 bayi kecil masa kehamilan. Hepatitis akut ditemukan sebanyak 20% yang semuanya disertai peningkatan tes fungsi hati. Mikrosefali yang terjadi sampai usia 3 minggu sebanyak 8%. Dilatasi ventrikular lateralis sebesar 10% pada minggu pertama dan meningkat sebanyak 48% setelah 3 minggu. Perdarahan intrakranial sebanyak 6% dan kalsifikasi serebral 10%. Gangguan pendengaran sebanyak 8%. IgG (+) pada semua BBLR (100%). IgM CMV reaktif hanya 12% tetapi meningkat sebesar 32% setelah usia 3 minggu. Simpulan penelitian ini adalah prevalensi infeksi CMV di Bandung cukup tinggi (12+32%:44%) dengan gejala sisa neurologis yang berat dan fatal selama 6 bulan postnatal, sehingga perlu diberikan informasi mengenai penyakit ini kepada pasangan baru, setiap ibu dan petugas kesehatan di bidang fetomaternal untuk mencegah infeksi ini. Kata kunci: Gejala sisa jangka panjang, Infeksi CMV, keluaran 
PENGELOLAAN FASILITAS OBJEK WISATA VILLA DANAU KEMBAR Usman, Ali; Kasmita, Kasmita; Pramudia, Heru
Journal of Home Economics and Tourism Vol 12, No 2 (2016): Priode Mei 2016
Publisher : Faculty of Tourism and Hospitality - Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.629 KB)

Abstract

Penelitian ini diawali dari hasil pengamatan peneliti mengenai pengelolaan fasilitas Objek Wisata Villa Danau Kembar. Fasilitas yang ada belum dikelola dengan baik sehingga tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengelolaan fasilitas Objek Wisata Villa Danau Kembar.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualiatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, adapun yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah karyawan bagian pengembangan, staf pengelola Objek Wisata Villa Danau Kembar. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan pengelolaan fasiitas Objek Wisata Villa Danau Kembar 1) Perencanaan pengelolaan parkir, toilet, restoran, dan jalan yang ada di sekitar Objek Wisata Villa Danau Kembar, saat ini belum ada perencanaan. Untuk kedepannya baru ada perencanaan pengelolaan fasilitas yang ada. 2) penggorganisasian fasilitas parkir, toilet, restoran dan jalan, hanya dilakukan diwaktu pengunjung ramai datang ke Objek Wisata Villa Danau Kembar. 3) Cara pengelola mengarahkan petugas parkir, toilet, restoran dan jalan yaitu dengan cara melibatkan semua petugas dalam rapat sebelum diadakan suatu acara atau sebelum hari-hari besar datang. 4) Cara pengendalian fasilitas parkir, toilet, restoran dan jalan. Parkir akan dikelola saat pegunjung ramai datang dan disaat hari-hari besar, toilet akan dibuka disaat pengunjung ramai, masyarakat yang mengontrak restoran akan mencari tenaga kerja keluar saat pengunjung ramai, pembersihan jalan akan dilakukan apabila ada instruksi dari Pemda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, saat ini di Objek Wisata Villa Danau Kembar belum ada ada perencanaan untuk mengelola fasilitas yang ada, sehingga fasilitas yang ada tidak biasa dikondisikan sebagaimana mestinya. Semua fasilitas yang ada akan di fungsikan saat pengunjung ramai datang ke Objek Wisata Villa Danau Kembar. Seharusnya dibuat tempat parkir khusus untuk kendaraan tamu baik waktu pengunjung ramai maupun sepi, toilet sebaiknya dibuka setiap hari, restoran sebaiknya dibuka sampai malam hari, dan pembersihan jalan hendaknya dilakukan secara berkala.Kata Kunci: Pengelolaan, Fasilitas, dan Objek Wisata
DOKTRIN TASAWUF DALAM KITAB FUSHUS AL-HIKAM KARYA IBN ‘ARABI Usman, Ali
Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ref.2019.1902-03

Abstract

Ibn ‘Arabi was an Islamic thinker and a well-known Sufi figure among Sufi figures who had an extraordinary influence on the development of Islamic thought until now. His knowledge and thoughts really have a very high imaginative power, as seen in many of his works, which until now have never been bored by their readers. Fushus al-Hikam, which is his monumental work, besides al-Futuhat al-Makkiyah. The Book of Fushus al-Hikam (Ring of Wisdom Binding / String of Pearls of Wisdom) is a relatively shorter work than the Futuhat, but it is the most widely read and suggested by the reviewer (perhaps because it is the most difficult), as well as the most influential and most famous. This book was compiled in 627 AH / 1229 CE, ten years before he died. According to Ibn ‘Arabi himself, the content in this work was entirely based on the inspiration of his spiritual knowledge from the Prophet who held a book in his hand and he ordered to take it and bring it to the world so that people could benefit from it.
Redesain Kolom Segiempat Ke Kolom Lingkaran Pada Gedung Kejaksaan Tinggi Riau Usman, Ali; Harsoyo, Yoga A.
Semesta Teknika Vol 22, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.222247

Abstract

Fasilitas perkantoran banyak dibangun di Indonesia mulai dari kantor untuk pemerintahan hingga swasta. Kantor dibangun sebagian besar menggunakan kolom pada umumnya yakni kolom berpenampang persegi. Penampang kolom dengan bentuk lain yakni kolom lingkaran, kolom ini ketika berada dilapangan pada perkantoran jarang digunakan sehingga peneliti melakukan penelitian yang bisa menjadi saran bahwa kolom lingkaran baik digunakan pada bangunan kantor dari segi biaya, tulangan dan beban gempa. Redesain dilakukan pada gedung Kejaksaan Tinggi Riau dimana yang redesain pada kolom utama K1. Perancangan ulang dibantu dengan Etabs 2016 serta SNI 2847:2013, SNI 1726:2013, SNI 1727:2013 dan peraturan lain. Salah satu langkah menjadi pembeda dari penelitian lain diagram interaksi 1%-6% dibuat secara manual berdasarkan SNI 2847:2013 untuk penentuan persen tulangan utama kolom. Penelitian membuahkan hasil dimana kolom lingkaran dari biaya lebih murah 48,7% dari persegi. Kebutuhan tulangan utama lebih kecil dari persegi dengan persentase 3,13%. Sengkang 85,08 persen lebih kecil lingkaran. Kinerja menahan beban gempa kolom lingkaran hampir menyamai dengan persegi dengan selisih displacement pada arah x dan y sebesar 0,0001 m. Sehingga dari hasil disimpulkan bahwa kedepannya dalam membangun sebuah gedung kantor tidak hanya menggunakan kolom persegi sebagai kolom utama tetapi juga dapat menggunakan kolom lingkaran sebagai kolom utama. Office facilities have been built in Indonesia ranging from offices for government to private. The office was built mostly using columns in general, square columns. Column cross-section with another form that is a circle column, this column when in the field in offices is rarely used so researchers conduct research that could be a suggestion that the circle column is good for office buildings in terms of cost, reinforcement and earthquake load. The redesign was carried out at the Riau High Prosecutors building where the redesign was in the main column K1. The redesign was assisted with Etabs 2016 and SNI 2847: 2013, SNI 1726: 2013, SNI 1727: 2013 and other regulations. One step becomes a differentiator from other studies 1% -6% interaction diagram created manually based on SNI 2847: 2013 for determining the main percent reinforcement column. The research yielded results where the circle column of the cost is 48,7% cheaper than the square. The need for major reinforcement is smaller than a square with a percentage of 3,13%. Brace 85,08 percent smaller circle. The performance of withstanding earthquake column circle loads is almost equal to square with displacement difference in the x and y directions of 0,0001 m. So from the results concluded that in the future in building an office build not only uses a square column as the main column but also can use the circle column as the main column.