Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS ALAM TERHADAP SIFAT REOLOGI ASPAL Hermadi, Madi; Ronny, Yohanes
Jurnal HPJI Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal HPJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract One way to improve the quality of the pavement is to use polymer modified asphalt. Natural rubber is a polymer type of elastomer with a relatively cheap price. As a producer of natural rubber, Indonesia needs to look for alternative uses of natural rubber, including use as a material modification of asphalt. This study was conducted by making 4 types of modified asphalt with Natural Latex KKK 60, each with a proportion of latex added of 0 %, 1 %, 3 %, and 5 %. Furthermore, the rheological properties of modified bitumen were tested using the tool Dynamic Shear Rheometer (DSR) on fresh asphalt conditions, after short-term aging, and after long-term aging. The results showed that the addition of Natural Latex KKK 60 can improve the rheological properties of asphalt so that the asphalt becomes more elastic, more rigid, more resistant to rutting, and more resistant to cracking. However, the increase in rheological properties after short-term aging relatively is less due to the breakdown of the natural latex polymer molecule chains. Keywords: asphalt, modified asphalt, natural latex, rheology  Abstrak Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan adalah dengan menggunakan aspal modifikasi polimer. Karet alam merupakan polimer jenis elastomer dengan harga yang relatif murah. Sebagai produsen karet alam, Indonesia perlu mencari alternatif pemanfaatan karet alam tersebut, termasuk memanfaatkannya sebagai bahan modifikasi aspal. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 4 jenis aspal yang dimodifikasi Lateks Alam KKK 60, yang masing-masing dengan proporsi lateks yang ditambahkan 0 %, 1 %, 3 %, dan 5 %. Selanjutnya, sifat reologi aspal yang dimodifikasi tersebut diuji dengan menggunakan alat Dynamic Shear Rheometer (DSR) pada kondisi aspal fresh, setelah penuaan jangka pendek, dan setelah penuaan jangka panjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan Lateks Alam KKK 60 dapat meningkatkan reologi aspal sehingga lebih elastis, lebih kaku, lebih tahan terhadap rutting, dan lebih tahan terhadap retak. Namun peningkatan sifat reologi setelah mengalami penuaan jangka pendek relatif lebih sedikit karena kemungkinan terjadi pemecahan rantai molekul polimer lateks alam. Kata-kata kunci: aspal, aspal modifikasi, lateks alam, reologi
PEMANFAATAN OILY-SLUDGE SEBAGAI BAHAN PEREMAJA BUTON ROCK ASPHALT UNTUK CAMPURAN DINGIN Hermadi, Madi; Ronny, Yohanes; Yamin, Anwar
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.888 KB)

Abstract

ABSTRAKOily-sludge meruoakan produk limbah yang dihasilkan dari aktivitas perambangan, pengangkutan, penyimpanan, dan pemurnian minyak mentah dan dikategorikan sebagai limbah berbahaya dan bersifat racun (toksin). Penanganan bahan ini harus sejalan dengan peraturan pemerintah tentang lingkungan dan memerlukan biaya yang cukup tinggi. Di sisi lain, sebagai bahan yang banyak mengandung minyak, oily-sludge berpotensi dapat digunakan sebagai peremaja untuk memodifikasi sifat bitumen Buton Rock Asphalt tipe 5/20 dan bila digunakan dalam campuran dingin dapat menghasilkan campuran dengan sifat yang lebih baik dan memenuhi persyaratan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk melihat pengaruh pemakaian oily-sludge dalam campuran beraspal dingin dengan bahan pengikat Buton Rock Asphalt yang diremajakan menggunakan oily-sludge. Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah pengujian di laboratorium. Hasil studi ini menunjukkan bahwa campuran dingin berbahan pengikat Buton Rock Asphalt yang diremajakan dengan oily-sludge memiliki karakteristik yang lebih baik dari campuran dingin MC-800 dari aspal pen 60. Selain itu, penggunaan oily-sludge dalam campuran beraspal dingin dapat menurunkan dan meniadakan kandungan logam berat kecuali Zn yang terlarut dalam lindi.Kata kunci : Oily-sludge, campuran dingin, Buton Rock Asphalt, bahan limbah, MC-800
PENGARUH KANDUNGAN ASPHALTENE TERHADAP SIFAT REOLOGI DAN PENUAAN ASPAL Hermadi, Madi; Suaryana, Nyoman
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.88 KB)

Abstract

ABSTRAKSering kali ditemui aspal harus dimodifikasi karena memiliki kualitas yang tidak memadai untuk perkerasan jalan. Salah satu cara modifikasi adalah dengan merekayasa komposisi kimia. Untuk keperluan tersebut, perlu diketahui korelasi yang signifikan antara komponen kimia dengan kualitas aspal, terutama sifat reologi dan penuaan. Namun kajian pustaka menunjukkan sampai saat ini kolerasi tidak signifikan pada penelitian ini telah dilakukan pengkajian hubungan antara salah satu komponen aspal, yaitu Asphaltenes, dengan sifat regiologi dan penuaan aspal. Penelitian dilakukan dengan mengekstrasi Asphaltenes dari dua aspal yang berbeda, yaitu aspal minyak dan bitumen asbuton, dengan cara Rostler (ASTM D2006) dan Corbett (ASTM D4124). Selanjutnya, masing-masing Asphaltenes ditambahkan kedalam media aspal sebanyak 0%, 5% dan 10%  serta dicampur homogen. Perubahan regiologi dan penuaan aspal akibat penambahan Asphaltenes dianalisis secara statistik. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara Asphaltenes aspal minyak dengan Asphaltenes bitumen Asbuton. Hal ini membuka peluang kolerasi dapat digunakan secara umum untuk berbagi jenis aspal. Pola pengaruh kandungan Asphaltenes metode Rostler relatif sama dengan metode Corbett,namun nilainya tidak persis sama. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan pelarut yang digunakan. Pengaruh Asphaltenes terhadap penuaan menunjukkan Asphaltenes berkontribusi terhadap kecepatan penuaan sehingga harus diakomodir dalam indeks penuaan dengan kereaktifan tertentu. Hal ini berbeda dengan indeks durabilitas RDR dan GR yang tidak mengakomodirnya. Kata kunci :  Asphaltenes, aspal, Asbuton, reologi, penuaan
PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS ALAM TERHADAP SIFAT REOLOGI ASPAL Hermadi, Madi; Ronny, Yohanes
Jurnal HPJI Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal HPJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/.v1i2.1474.%p

Abstract

Abstract One way to improve the quality of the pavement is to use polymer modified asphalt. Natural rubber is a polymer type of elastomer with a relatively cheap price. As a producer of natural rubber, Indonesia needs to look for alternative uses of natural rubber, including use as a material modification of asphalt. This study was conducted by making 4 types of modified asphalt with Natural Latex KKK 60, each with a proportion of latex added of 0 %, 1 %, 3 %, and 5 %. Furthermore, the rheological properties of modified bitumen were tested using the tool Dynamic Shear Rheometer (DSR) on fresh asphalt conditions, after short-term aging, and after long-term aging. The results showed that the addition of Natural Latex KKK 60 can improve the rheological properties of asphalt so that the asphalt becomes more elastic, more rigid, more resistant to rutting, and more resistant to cracking. However, the increase in rheological properties after short-term aging relatively is less due to the breakdown of the natural latex polymer molecule chains. Keywords: asphalt, modified asphalt, natural latex, rheology  Abstrak Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan adalah dengan menggunakan aspal modifikasi polimer. Karet alam merupakan polimer jenis elastomer dengan harga yang relatif murah. Sebagai produsen karet alam, Indonesia perlu mencari alternatif pemanfaatan karet alam tersebut, termasuk memanfaatkannya sebagai bahan modifikasi aspal. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 4 jenis aspal yang dimodifikasi Lateks Alam KKK 60, yang masing-masing dengan proporsi lateks yang ditambahkan 0 %, 1 %, 3 %, dan 5 %. Selanjutnya, sifat reologi aspal yang dimodifikasi tersebut diuji dengan menggunakan alat Dynamic Shear Rheometer (DSR) pada kondisi aspal fresh, setelah penuaan jangka pendek, dan setelah penuaan jangka panjang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan Lateks Alam KKK 60 dapat meningkatkan reologi aspal sehingga lebih elastis, lebih kaku, lebih tahan terhadap rutting, dan lebih tahan terhadap retak. Namun peningkatan sifat reologi setelah mengalami penuaan jangka pendek relatif lebih sedikit karena kemungkinan terjadi pemecahan rantai molekul polimer lateks alam. Kata-kata kunci: aspal, aspal modifikasi, lateks alam, reologi
PENGARUH KANDUNGAN BASA NITROGEN TERHADAP SIFAT REOLOGI ASPAL (THE EFFECT OF NITROGEN-BASES CONTENT ON REOLOGICAL CHARACTERISTICS OF ASPHALT) Hermadi, Madi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.551 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada umumnya aspal terdiri dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon yang diantaranya jenis basa nitrogen. Menurut Rostler (1959)senyawa basa nitrogen ini adalah bagian dari aspal yang larut dalam pelarut parafin normal dengan berat molekul ringan seperti normal pentana (n-pentana) tetapi menjadi tidak larut setelah ditambahkan ke dalam larutan tersebut larutan asam sulfat 85%. Kandungan basa nitrogen dalam aspal sangat penting karena berfungsi sebagai bahan anti pengelupasan (anti-stripping agent) yang meningkatkan daya lekat aspal pada agregat. Tetapi, menurut Boyer (2000) dan Petersen (2009) basa nitrogen adalah senyawa komponen aspal yang memiliki kereaktifan tinggi sehingga mudah mengalami penuaan. Untuk lebih memahami fenomena ini maka pada tulisan ini akan disampaikan hasil kajian pengaruh senyawa basa nitrogen terhadap sifat reologi aspal termasuk sifat reologi setelah mengalami penuaan. Berdasarkan analisis kimia metode Rostler, senyawa basa nitrogen tidak dapat diekstrak dalam keadaan utuh. Oleh karena itu, pengakajian terhadap pengaruh senyawa basa nitrogen dilakukan dengan cara menghitung perbedaan pengaruh antara pengaruh malten (bagian aspal yang berbentuk cair dan masih mengandung senyawa basa nitrogen) dengan pengaruh malten yang sudah direaksikan dengan asam sulfat 85% (untuk menghilangkan senyawa basa nitrogen) terhadap sifat reologi aspal. Hasilnya menunjukkan bahwa makin tinggi kandungan basa nitrogen maka sifat reologi aspal asli dan setelah penuaan jangka pendek akan makin rendah, namun sifat reologi aspal setelah penuaan jangka panjang lebih tinggi dari sifat reologi aspal asli dan setelah penuaan jangka pendek.Impikasinya apa? Kata kunci:Basa nitrogen, Aspal, Reologi, penuaan jangka pendek, penuaan jangka panjang.  ABSTRACT Commonly, asphalt consists of various types of hydrocarbon molecules including nitrogen base.According to Rostler, nitrogen bases is a part of bitumen that soluble in low molecular weight of normal paraffins but insoluble after treated by 85% sulfuric acid. This part is very important because it can act as a bitumen anti striping to increase the bitumen adhesion. However, nitrogen bases is a bitumen component of highly reactive resins (Boyer, 2000; Petersen, 2009). It is easy to age. This paper presents the investigation of the effect of nitrogen bases component on bitumen rheology and ageing. The effect of nitrogen bases was calculated from the difference of the effect of extracted malthenes which consisted of nitrogen bases with the effect of extracted malthenes which the nitrogen bases was removed. The results showed that increasing nitrogen bases reduced the rheology of non-aged and short-term aged bitumen. However, after long-term aged the bitumen rheology became higher than non-aged and short-term aged conditions. Keywords: Nitrogen Bases, Asphalt, Rheology, Short-term aging, Long-term aging.
ASBUTON PELET SEBAGAI BAHAN TAMBAH UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT ASPAL DAN CAMPURAN BERASPAL Hermadi, Madi; -, Kurniadji
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.522 KB)

Abstract

ABSTRAKKeruntuhan lapis perkerasan beraspal yang diakibatkan oleh temperatur tinggi dan beban berat berupaketidaktahanan terhadap deformasi permanen dan retak lelah. Untuk menanggulangi hal tersebut maka salahsatu cara adalah dengan menambahkan Asbuton semi ekstraksi kedalam campuran beraspal. PenambahanAsbuton semi ekstraksi akan menurunkan nilai penetrasi dan meningkatkan nilai titik lembek aspal sehinggacampuran menjadi lebih tahan terhadap kerusakan deformasi permanen. Selama ini Asbuton semi ekstraksiyang sudah banyak digunakan adalah dalam bentuk pra-campur (20% Asbuton semi ekstraksi: 80% aspalminyak). Kendala dalam bentuk ini adalah terjadinya pengendapan mineral Asbuton pada ketel aspal. Untukmenghindari permasalahan tersebut maka dibuat Asbuton semi ekstraksi dalam bentuk pelet yangpenggunaannya di Asphalt Mixing Plant (AMP) langsung ditambahkan ke dalam campuran di pugmil melaluibin khusus. Untuk mengetahui sampai sejauh mana efektifitas penambahan Asbuton pelet maka telah dilakukanpengkajian terhadap sifat aspal minyak yang mengandung Asbuton pelet 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%serta terhadap sifat campuran yang menggunakan aspal dengan kandungan Asbuton pelet 0%, 15% dan 20%.Hasil pengkajian menunjukkan bahwa makin tinggi kandungan Asbuton pelet maka nilai penetrasi aspal makinrendah dan nilai titik lembek makin tinggi. Sedangkan sifat campuran menunjukkan makin tinggi kandunganAsbuton pelet akan menyebabkan makin tinggi nilai stabilitas Marshall, modulus resilien dan stabilitas dinamis.Kesimpulan yang diperoleh yaitu kandungan Asbuton pelet optimum adalah 15% diperoleh setelah dievaluasipula hasil uji kelelahan yang menunjukkan bahwa ketahanan campuran dengan 20% Asbuton pelet lebih rendahsedangkan campuran dengan 15% Asbuton pelet relatif sama bila dibandingkan dengan ketahanan campurantanpa Asbuton pelet.Kata kunci: Asbuton pelet, campuran beraspal, modulus resilien, uji kelelahan, stabilitas dinamis
USULAN SPESIFIKASI CAMPURAN BERASPAL PANAS ASBUTON LAWELE UNTUK PERKERASAN JALAN Hermadi, Madi; Sjahdanulirwan, M.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 3 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.605 KB)

Abstract

Asbuton (Aspal Alam dari Pulau Buton) dengan deposit terbanyak adalah Asbuton di kecamatan Lawele atau disebut Asbuton Lawele dengan deposit sekitar 100.000.000 ton. Dibanding Asbuton Kabungka, Asbuton Lawele memiliki kadar bitumen, kadar minyak ringan dan nilai penetrasi bitumen yang relatif lebih tinggi. Asbuton Lawele memiliki kadar bitumen sekitar 30%, kadar minyak ringan sekitar 7%, dan nilai penetrasi bitumen sekitar 180 dmm. Karena Asbuton Lawele memiliki sifat yang khusus maka untuk dapat memanfaatkan Asbuton Lawele pada perkerasan jalan campuran beraspal panas perlu dibuat spesifikasi yang khusus pula. Untuk maksud tersebut, maka pada tulisan ini diusulkan Spesifikasi Campuran Beraspal Panas Asbuton Lawele beserta alasannya, berdasarkan hasil kajian di laboratorium diketahui bahwa Campuran Beraspal Panas Asbuton Lawele memiliki karakteristik yang relatif sama dengan Campuran Beraspal Panas Aspal Minyak Pen 60/70 kecuali, stabilitas Marshall dan stabilitas dinamis campuran yang nilainya lebih tinggi. Campuran Beraspal Panas Asbuton Lawele memiliki stabilitas Marshall 1030 kg dan stabilitas dinamis 3500 lintasan/mm. Sedangkan campuran Beraspal Panas Aspal Minyak Pen 60/70 memiliki stabilitas Marshall 930 kg dan stabilitas dinamis 1432 lintasan/mm. Kata Kunci: Perkerasan jalan, Campuran Beraspal Panas, Asbuton Lawele
PENGARUH PENAMBAHAN ASBUTON BUTIR TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL CAMPURAN PANAS Hermadi, Madi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 2 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.726 KB)

Abstract

Salah satu teknologi pemanfaatan asbuton adalah penggunaan asbuton butir sebagai bahan tambah pada perkerasan Campuran Beraspal Panas. Dengan ditambahkannya asbuton butir maka perkerasan Campuran Beraspal Panas akan lebih tahan terhadap beban lalulintas dan deformasi. Untuk lebih memahami bagai mana perubahan karakteristik perkerasan Campuran Beraspal Panas maka pada penelitian ini akan dilakukan penambahan asbuton butir sebanyak 0%, 4%, 7% dan 10% kedalam campuran beraspal panas dan kemudian Campuran Beraspal Panas tersebut diuji karakteristiknya. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penambahan asbuton butir dapat mempengarushi sifat campuran beraspal panas seperti sifat bahan pengikat, kepadatan, rongga (VMA, VIM, VFB), stabilitas Marshall, pelelehan, perbandingan Marshall, dan stabilitas dinamis. Berdasarkan hasil analisa korelasi parsial, masing-masing sifat ini satu sama lain memiliki korelasi yang signifikan. Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa penambahan yang optimum adalah penambahan 7% asbuton butir.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS DURABILITAS DENGAN DURABILITAS ASPAL Hermadi, Madi; Sjahdanulirwan, M.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.326 KB)

Abstract

Tingkat keawetan aspal perlu diketahui sedini mungkin atau sebelum aspal tersebut diputuskan digunakan untuk bahan perkerasan. Secara prinsip, keawetan aspal dapat dilihat dari segi komposisi kimia. Aspal yang memiliki banyak senyawa reaktif akan kurang awet dibanding aspal yang memiliki banyak senyawa tidak reaktif. Untuk mengukur keawetan ini dibuat suatu perbandingan antara jumlah senyawa yang reaktif dengan jumlah senyawa yang tidak reaktif atau yang disebut indeks durabilitas. Dilain pihak, seiring dengan berkembangnya SUPERPAVE, kini berkembang pula pengujian TFOT dan PAV untuk mensimulasi kondisi aspal pada perkerasan. Dengan pengujian ini durabilitas aspal dapat diprediksi. Pada tulisan ini disampaikan korelasi antara indeks durabilitas aspal berdasarkan perbandingan komposisi kimia dengan durabilitas aspal hasil pengkondisian dengan TFOT dan PAV. Hasil dari penelitian ini ternyata hubungan antara indeks durabilitas aspal berdasarkan komposisi kimia dengan durabilitas aspal berdasarkan pengkondisian dengan TFOT dan PAV umumnya tidak berarti. Oleh karena itu memprediksikan keawetan aspal sebaiknya berdasarkan simulasi pengkondisian di laboratorium sebagaimana rekomendasi SHRP.
THE EFFECT OF NATURAL RUBBER LATEX ON CUTBACK ASPHALT CHARACTERISTIC FOR PATCHING Hermadi, Madi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 19 No 2 (2002)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25335.983 KB)

Abstract

Ada beberapa permasalahan dalam pelaksanaan campuran dingin aspal cutback di antaranya lambatnya atau tidak sempurnanya penguapan pelarut sehingga aspal dalam campuran menjadi lembek. Hal ini menyebabkan campuran lambat mantap dan memiliki stabilitas awal rendah. Untuk menaggulangi permasalahan tersebut maka pada tulisan on disampaikan hasil penelitian mengenai pengaruh lateks alam terhadap karakteristik campuran dingin aspal cutback yang dipergunakan untuk tambalan pada perkerasan beraspal. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, penambahan 3% (persen terhadap aspal) lateks alam ke dalam campuran dapat menghilangkan waktu pemerasan dan meningkatkan stabilitas awal campuran. Hal ini karena terjadinya polimerisasi lateks dalam campuran dapat meningkatkan kekentalan aspal dengan cepat sekalipun masih terdapat pelarut. Selain itu, penambahan lateks alam juga dapat meningkatkan kualitas residu aspal cutback di antaranya meningkatkan elastisitas.