M P Aji, M P
Gedung D7 Lantai 2, Kampus Unnes Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SIFAT MEKANIK KOMPOSIT COKELAT BATANG DENGAN FILLER BIJI METE Wiguna, P A; Aji, M P; Yulianto, A
Jurnal MIPA Vol 37, No 2 (2014): October 2014
Publisher : Jurnal MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan komposit yang banyak dijumpai di masyarakat umumnya terbuat dari material berat seperti, logam, keramik, atau polimer. Pada bahan pangan terdapat pula yang termasuk ke dalam kategori material komposit, diantaranya adalah cracker, cookie, kue pie, chasew chocolate, dan lain sebagianya. Diantara komposit bahan pangan tersebut yang paling banyak digemari sebagai makanan camilan adalah  cokelat. Hal menarik yang dikaji pada studi ini berkaitan dengan sifat mekanik komposit cokelat yaitu kekuatan tekan dari komposit tersebut. Komposit ini terbuat dari bahan makanan cokelat dengan variasi  fraksi massa mete sebagai filler yaitu 13 %, 17%, 20%, 23%, 26 %, dan 29%. Matriks yang digunakan adalah cokelat jenis dark chocolate. Sifat mekanik yang dikaji adalah kuat tekan pada komposit cokelat batang. Parameter ini diukur untuk mengetahui ukuran maksimum beban yang dapat diterima komposit tersebut. Komposit yang memiliki kekuatan tekan terbesar ada pada cokelat batang dengan fraksi massa mete 29 % yaitu sebesar 2,81 MPa. Hal ini menunjukkan  bahwa variasi fraksi massa mete berpengaruh pada sifat mekanik material komposit karena berkaitan dengan perilaku distribusi partikel. Kuat tekan komposit cokelat teramati meningkat dengan kenaikan jumlah biji mete pada cokelat batang.Generally, the composite materials found in the civilization are made from heavy materials, e.g. metals, ceramics, and polymers. In fact, the composite material also found in food, such as crackers, cookies, pies, and cashew chocolates. Cashew chocolates usually consumed as the most favourite snack. The most interesting object from this study is related with the mechanical composite characteristic of the chocolate, i.e. compressive strength. Chocolate composite is made from chocolate with variety of cashew mass fraction as the filler, i.e. 13 %, 17%, 20%, 23%, 26 %, and 29%. In this study, the composite matrix was a dark chocolate, whereas the mechanical characteristic determined was a compressive strength of the chocolate bar.  This parameter was calculated to determine the maximum weight which could be received by the composite. The result showed that the composite had the biggest compressive strength (2.81 MPa) was a chocolate bar with mass fraction of cashew 29%. It indicated that variation of cashew mass fraction affected the mechanical characteristic of composite. It was also related to the particle distribution performance. The compressive strength value of chocolate was greater together with the increase of the quantity of cashew nut.   
Analisis Porositas dan Kuat Tekan Campuran Tanah Liat Kaolin dan Kuarsa sebagai Keramik Setiawan, F; Arifani M, L; Yulianto, A; Aji, M P
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 40, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keramik merupakan bahan komposit yang memiliki tahanan suhu tinggi, keausan dan korosi yang lebih baik daripada super alloy namun memiliki sifat getas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik keramik dengan penambahan campuran pasir kuarsa terhadap sifat mekaniknya. Preparasi lempung dan pasir kuarsa dilakukan dengan cara ditumbuk menggunakan cawan dan mortar, sehingga diperoleh material serbuk. Penentuan komposisi bahan dihitung berdasarkan persentase massa. Sampel keramik dibuat dengan komposisi berbeda sebanyak 6 sampel, dengan variasi perbandingan kaolin dan pasir kuarsa 8:0, 7:1, 6:2, 5:3, 4:4 ,3:5  Pembentukan sampel dengan cara cetak dan proses sintering menggunakan furnace hingga mencapai suhu 750 ºC dengan waktu penahanan 1,5 jam. Parameter karakterisasi sampel meliputi porositas dan kekerasan. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa sifat mekanik optimum keramik dihasilkan pada komposisi 50% kaolin dan 50% pasir kuarsa. Pada komposisi tersebut dihasilkan karakteristik porositas 34,83% dan kekerasan 342,53 kgf/cm2. Keramik merupakan bahan material yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai produk kerajinan dan sebagai bahan material bangunan. Produk dari kerajian keramik dapat berupa porselen, ubin, kendi, patung, atau kerajinan yang tidak banyak menerima beban kerja secara terus menerus. Keramik merupakan bahan komposit yang memiliki tahanan suhu tinggi, keausan dan korosi yang lebih baik daripada super alloy namun memiliki sifat getas (Subiyanto & Subowo 2003). Untuk mendapatkan keramik yang baik, dibutuhkan uji mekanis keramik. Kajian penelitian tentang kekuatan mekanis masih sangat jarang dilakukan karena belum menjadi perhatian utama dalam produksi keramik. Untuk meningkatkan kualitas produk keramik perlu rekayasa sifat mekanis sehingga meminimalisir cacat atau rusak saat pengiriman maupun ketahanan pada produk keramik. Kekerasan keramik kaolin semakin naik seiring dengan naiknya suhu sinter dan tekanan kompaksi (Amin & Irawan 2008). Material keramik berkembang dengan pesat, perkembangan tersebut meliputi kuat tekan keramik, struktur dalam berupa porositas, densitas keramik dan juga komposisi keramik. Penelitian mengenai kuat tekan keramik dan pengujian porositas dengan bahan yang berbeda-beda masih jarang dilakukan. Uji kuat tekan dan porositas bisa digunakan untuk menentukan kualitas keramik yang baik. 
SIFAT MEKANIK KOMPOSIT COKELAT BATANG DENGAN FILLER BIJI METE Wiguna, P A; Aji, M P; Yulianto, A
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 37, No 2 (2014): October 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan komposit yang banyak dijumpai di masyarakat umumnya terbuat dari material berat seperti, logam, keramik, atau polimer. Pada bahan pangan terdapat pula yang termasuk ke dalam kategori material komposit, diantaranya adalah cracker, cookie, kue pie, chasew chocolate, dan lain sebagianya. Diantara komposit bahan pangan tersebut yang paling banyak digemari sebagai makanan camilan adalah  cokelat. Hal menarik yang dikaji pada studi ini berkaitan dengan sifat mekanik komposit cokelat yaitu kekuatan tekan dari komposit tersebut. Komposit ini terbuat dari bahan makanan cokelat dengan variasi  fraksi massa mete sebagai filler yaitu 13 %, 17%, 20%, 23%, 26 %, dan 29%. Matriks yang digunakan adalah cokelat jenis dark chocolate. Sifat mekanik yang dikaji adalah kuat tekan pada komposit cokelat batang. Parameter ini diukur untuk mengetahui ukuran maksimum beban yang dapat diterima komposit tersebut. Komposit yang memiliki kekuatan tekan terbesar ada pada cokelat batang dengan fraksi massa mete 29 % yaitu sebesar 2,81 MPa. Hal ini menunjukkan  bahwa variasi fraksi massa mete berpengaruh pada sifat mekanik material komposit karena berkaitan dengan perilaku distribusi partikel. Kuat tekan komposit cokelat teramati meningkat dengan kenaikan jumlah biji mete pada cokelat batang.Generally, the composite materials found in the civilization are made from heavy materials, e.g. metals, ceramics, and polymers. In fact, the composite material also found in food, such as crackers, cookies, pies, and cashew chocolates. Cashew chocolates usually consumed as the most favourite snack. The most interesting object from this study is related with the mechanical composite characteristic of the chocolate, i.e. compressive strength. Chocolate composite is made from chocolate with variety of cashew mass fraction as the filler, i.e. 13 %, 17%, 20%, 23%, 26 %, and 29%. In this study, the composite matrix was a dark chocolate, whereas the mechanical characteristic determined was a compressive strength of the chocolate bar.  This parameter was calculated to determine the maximum weight which could be received by the composite. The result showed that the composite had the biggest compressive strength (2.81 MPa) was a chocolate bar with mass fraction of cashew 29%. It indicated that variation of cashew mass fraction affected the mechanical characteristic of composite. It was also related to the particle distribution performance. The compressive strength value of chocolate was greater together with the increase of the quantity of cashew nut.  Â