Ridwan Suhud, Ridwan
Professor of Civil Engineering, Civil Engineering Department of ITB

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Experimental Investigation on the Effect of Web Opening Dimension on the Behavior of R/C Hybrid Deep T-Beam Subjected to Pure Torsion Lisantono, Ade; Besari, Mohamad Sahari; Suhud, Ridwan; Soemardi, Biemo W
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.159 KB)

Abstract

Abstract. An experimental study was conducted to investigate the effect of web opening dimension on the behavior of reinforced concrete hybrid deep T-beam subjected to pure torsion. Four reinforced concrete hybrid deep T-beams were tested under pure torsion, where the three beams with different dimension of circular web opening and the other beam without opening as a reference beam. The testing program and experimental results are presented. The results show that dimension of circular web opening with diameter more than 100 mm significantly reduces the cracking and ultimate torque. It is also shown that the angle of crack inclination with respect to the longitudinal axis of the beam increases with the increase of web opening dimension. Abstrak. Suatu studi eksperimental telah dilakukan untuk meneliti pengaruh dimensi bukaan pada perilaku balok tinggi-T hybrid beton bertulang yang dikenai torsi murni. Empat balok diuji dibawah beban torsi murni, dimana tiga balok mempunyai dimensi bukaan yang berbeda dan satu balok tanpa bukaan sebagai tolok ukur. Program pengujian dan hasil-hasilnya disajikan dalam makalah ini. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa dimensi bukaan dengan diameter lebih dari 100 mm secara signifikan mengurangi kekuatan torsi pada saat retak dan saat maksimum. Hasil eksperimental juga menunjukkan bahwa sudut kemiringan retak terhadap sumbu memanjang balok meningkat dengan meningkatnya dimensi bukaan.
Deformasi pada tulangan tarik pada suatu penampangan beton bertulang Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan No 1 (1990)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RINGKASAN Tulisan ini menyajikan suatu car untuk menghitung deformasi tulang tarik pada suatu penampangan beton bertulang yang dibebani lentur murni. Kesulitan yang timbul dalam perhitungan deformasi tersebut, apabila penampangan yang bersangkutan sudah mulai retak. Karena ini pula kekauan dan lendutan suatu struktur menjadi sulit di tentukan.
DISAIN CAMPURAN BETON Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan No 1 (1991)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menyajikan satu cara perhitungan komposisi campuran beton yang sangat praktis untuk mendapatkan beton mutu tinggi, misalnya K - 400, namun pelaksanaan pekerjaannya tidak memerlukan peralatan yang khusus dengan ketelitian yang tinggi, dan sejumlah semen maksimum tidak lebih dari 400 kg/m3. Cara seperti ini akan meberikan kemudahan untuk membuat beton dengan mutu tinggi di tempat pekerjaan (site) dimana saja berada, meskipun jumlah kubikasi betonnya kecil. Hal ini mengingat karena penggunaan ready mix tidak selalu memungkinkan.
BETON PRATENGANG PARSIAL Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 7 No 3 (1991)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini disajikan untuk memperkenalkan prosedur perhitungan beton pratengang parsial. Sekali pun sudah banyak tulisan secara teoristis mengenai beton pratengang parsial, namun pengunaan praktis, masih perlu suatu sistematika yang sudah di cerna.
KEKUATAN TARIK BETON Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 12 No 3 (1995)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sudah merupakan sifat dari beton, bahwa kekuatan tariknya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kekuatan tekannya, seingga beton ini diutamakan untuk menahan gaya-gaya tekan. Secara umum persyaratan-persyaratan yang diminta dalam struktur beton memang dititik bertakan pada kekuatan tekan dari beton (fc'). Untuk memperkirakan kekuatan tekan tersebut, kita melaksanakan uji tekan sampai hancur pada benda-benda uji yang berupa silinder atau kubus dan untuk melaksanakan uji tekan ini sangat sederhana. Kadang-kadang ada juga permintaan, bukan saja kekuatan tekannya, tetapi kekuatan tariknya juga disyaratkan, misalnya untuk perkerasan jalan atau pavement lapangan terbang. Ternyata bahwa pelaksanaan percobaan untuk memperkirakan besarnya kekuatan tarik beton tidak semudah seperti percobaan kekuatan tekannya. Untuk mendapatkan beberapa informasi mengenai masalah ini, telah dilakukan beberapa percobaan di Laboratorium Struktur, Departemenet de Genie Civil, INSA-Toulouse, Perancis dan di Laboratorium beton Lembaga Politeknik Pekerjaan Umum ITB Bandung.
BETON KINERJA TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN KERIKIL ALAM ( SUGAI ) Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan No 2 (1997)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Apabila itu memperhatikan pekerjaan - pekerjaan beton baik skala kecil, menengah, ataupun besar. Penggunaan bahan butirannya kebanyakan untuk agregat halusnya adalah pasir dan agregat kasarnya batu pecah terushed stonet. Jarang sekali kita menemukan campuran beton yang terdiri dari pasir alam dan kerikil alam ( sugai ). Keadaan seperti ini tidak hanya terjadi di daerah yang tidak tersedia kerikil alam tetapi juga didaerah dimana kerikil alam ini banyak tersedia.
LONJAKAN DEFORMASI PADA BALOK BETON BERTULANG APABILA MENGALAMI RETAK Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 10 No 2 (1993)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai saat ini penggunaan beton bertulang sebagai bahan struktur sangat dominan. Hal ini disebabkan karena cara pembuatan cukup sederhana dan mudah, dengan kekuatan yang cukup andal. Seperti diketahui, bahwa konsep perhitungan beton bertulang dalam keadaan elastis didasarkan pada stadium retak. Namun demikian perjalanan dari keadaan utuh sampai retak pada beton tersebut, terjadi secara getas dan pada beban yang relatif rendah. Hal ini disebabkan karena kekuatan tarik beton jauh lebih kecil dibandingkan dengan kekuatan tekannya. Untuk mengetahui dampak retak pada beton bertulang ini, telah dilakukan percobaan-percobaan pada balok beton yang mempunyai penampang segi 4 dan dibebani dengan lentur murni. Percobaan-percobaan ini dilakukan di laboratorium struktur. Departement de Genie Civil, INSA-Toufouse, Perancis
PERKEMBANGAN LEBAR RETAK APABILA TERJADI PADA BALOK BETON PRATEGANG PENUH Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 10 No 3 (1993)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton prategang penuh memungkinkan struktur beton lebih ekonomis, terutama untuk struktur-struktur yang mempunyai bentang yang panjang. Dalam hal ini kita pernah memikirkan akan terjadinya retak. Bagaimana apabila suatu waktu pada beton prategang penuh ini terjadi retak, misal karena adanya beban yang melebihi beban kerja atau evaluasi kehilangan tegangannya kurang tepat? Untuk mendapatkan gambaran (informasi) mengenai maslah diatas, telah dilakukan percobaan-percobaan terhadap balo-balok segi empat yang diprategangkan dengan persentase 80% (prategang parsial) dan persentase 100% (pratrgang penuh). Percobaan-percobaan inn dilakuan di laboraturium Struktur, Departemen de Genie Civil, INSA. Toulouse, perancis.
BETON MUTU TINGGI Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 12 No 1 (1995)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menyajikan salah satu cara untuk membuat beton mutu tinggi. yang dimaksud dengan beton mutu tinggi disini adalah beton yang mempunyai kekuatan tekanannya sekitar 1000 kg/cm2 ( 100 MPA ). Sampai sekarang untuk keperluan kebanyakan struktur, beton dengan kekuatan tersebut masih jarang digunakan. Apabila pelaksanaan pembuatan beton mutu tinggi ini tidak terlalu sulit, maka dimensi dari struktur dapat diperkecil, terutama untuk struktur beton prategang. Tampaknya untuk membuat beton mutu tinggi tersebut, bahan - bahan yang diperlukannya cukup tersedianya didalam negeri. Untuk memberi gambaran mengenai cara pembuatan beton mutu tinggi ini, telah dilakukan beberapa percobaan di Laboratorium Struktur, jurusan Teknik Sipil - Institut Teknologi Bandung.
SUSUT PADA BETON Suhud, Ridwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 13 No 1 (1996)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menyajikan masalah susut pada beton. Susut pada beton ini tidak dapat dihindari. Bagaimanapun baiknya mutu beton yang dapat dilakukan adalah mengurangi susut tersebut. Susut pada beton terjadi dalam jangka waktu yang lama, namun susut yang besar terjadi pada waktu beton masih muda. Pengurangan besarnya susut akan sangat berarti, baik bagi beton bertulang maupun beton prategang. Bagi beton bertulang susut mungkin akan mengakibatkan retak-retak dan bagi beton prategang akan menimbulkan kehilangan tegangan pada tulang prategang. Untuk mendapatkan informasi yang lebi jelas mengenai susut ini telah dilakukan percobaan-percobaan terhadap balok beton bertulang. Balok ini mempunyai penampang segi-4 dan percobaan ini dilakukan di Laboratorium Struktur Departement de Ge nie Civil. INSA - Toulouse, Perancis.