Kenconoviyati Kenconoviyati, Kenconoviyati
Department of Histology, Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Kesehatan Pharmamedika

Potensi Ekstrak Daun Teh Hijau terhadap Morfologi dan Motilitas Spermatozoa Tikus Putih (Rattus norvegicus ) setelah Paparan Asap Rokok Panjiasih Susmiarsih, Tri; Kenconoviyati, Kenconoviyati; Kuslestari, Kuslestari
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 10, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v10i1.682

Abstract

Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya dan radikal bebas yang berpotensimenimbulkan infertilitas. Radikal bebas dapat dinetralisir dengan pemberian antioksidan alami seperti Teh (Camelia sinensis)karena daun teh hijau banyak mengandung polifenol flavonoid katekin yang diduga senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi ekstrak daun teh hijau terhadap morfologi dan motilitas spermatozoa tikus (Rattus norvegicus) setelah paparan asap rokok. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih yang terbagi atas 8 kelompok (K1,P1,P2,P3, K2,P4,P5,P6 dengan waktu paparan 30 dan 45 hari. K1 dan K2 adalah kontrol, P1 dan P5 adalah kelompok yang terpapar asap rokok (1 batang per hari)dan diberi ekstrak teh hijau (200mg/kg bb). P2 dan P5 adalah kelompok yang dipapar asap rokok. P3 dan P6 adalah kelompok yang diberi ekstrak teh hijau. Spermatozoa diambil dari kauda epididimis. Analisis data menggunakan uji ANOVA dan uji perbandingan LSD. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun teh hijau secara bermakna (p 0.05)dapat meningkatkan motilitas spermatozoa tikus setelah paparan asap rokok, sedang ekstrak daun teh hijau tidak dapat meningkatkan morfologi normal spermatozoa setelah paparan asap rokok.
Perbandingan Pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT ) Perokok dengan Bukan Perokok Pasien Penyakit Jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi Tahun 2016 Dwi Rahmawati, Santi; Kenconoviyati, Kenconoviyati
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 9, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v9i2.679

Abstract

Indeks massa tubuh (IMT²) adalah berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat (m²) Indeks massa tubuh merupakan suatu parameter obesitas yang dapat memperkirakan risiko seseorang dapat terkena penyakit penyerta obesitas atau tidak. Makin tinggi nilai IMT, makin tinggi pula risiko terkena penyakit penyerta obesitas. Indeks massa tubuh berlebih atau obesitas mengundang potensi terserang penyakit diabetes dan hipertensi yang nantinya juga akan berdampak pada jantung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan pengaruh indeks massa tubuh perokok dengan bukan perokok pasien penyakit jantung di RSUD Kota Bekasi Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jenis data kuantitatif. Teknik penetapan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Total responden penelitian sebanyak 160 responden, dengan kriteria yaitu pasien yang berkunjung dan berobat ke poli jantung RSUD Kota Bekasi pada tahun 2016. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan analisa statistika Chi-square. Hasil analisis uji statistik chi-square didapatkan indeks massa tubuh pasien perokok penyakit jantung memiliki p-value 0.03 yang dikatakan terdapat hubungan antara indeks masa tubuh perokok dengan penyakit jantung. Berbanding terbalik dengan pasien bukan perokok yang memiliki p-value 0,05 dikatakan tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan penyakit jantung. Indeks massa tubuh perokok pasien penyakit jantung lebih banyak memiliki indeks massa tubuh yang lebih. Sedangkan untuk bukan perokok lebih banyak memiliki indeks massa tubuh normal