Mardiati Busono, Mardiati
dinamikapendidikan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

USAHA PREVENTIF UNTUK MENEKAN JUMLAH ANAK CACAT Busono, Mardiati
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1989,TH.VIII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.385 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.7730

Abstract

Pada tahun 1981-1982 di Amerika terdapat 8,26070 anak cacat yang berumur antara 5- 17 tahun. Andaikata diseluruh Indonesia jumlah penyandang cacat 1070 dari jumlah penduduk maka diperkirakan 1,65% juta penduduk menderita cacat. Jumlah yang sedemikian besar akan memerlukan dana yang besar pula untuk penanganan dan pendidikannya. Tujuan penulisan yang akan penulis paparkan ialah pemecahan masalah pengurangan jumlah anak cacat. Usaha pencegahan supaya jumlah anak cacat berkurang akan lebih baik daripada jika jumlah anak cacat terlanjur besar. Pencegahan terjadinya kecacatan harus ditinjau dari penyebab kecacatan, baik yang terjadi sebelum kelahiran pada waktu kelahiran, dan sesudah kelahiran, di antaranya dengan usaha preventif. Dengan meniadakan atau minimal mengurangi penyebabnya, diharapkan jumlah anak cacat akan menurun. Penyebab yang beraneka ragam dapat dipakai untuk pedoman pemecahan masalah dalam mengurangi jumlah anak cacat, dengan upaya pemberian berbagai informasi pada masyarakat.
Penanaman ketrampilan aktivita sehari-hari pada anak-anak buta Busono, Mardiati
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1981,TH.I
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.7381

Abstract

Manusia tidak dapat hidup tanpa masyarakatnya, demikian pula halnya dengan orang-orang buta. Karena mereka harus hidup di masyarakat kaum awas, maka penyesuaian hidup dengan masyarakat awas sangat diperlukan. Lebih-lebih dengan telah diadakannya pendidikan terpadu bagi tuna netra, ketrampilan penyesuaian diri perlu sekali diitanamkan.Penanaman kecakapan ini hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu sejak masa pra sekolah sampai seterusnya di pendidikan formil. Menjadi tugas orang tua dan staf sekolahlah aktivita ini dipikulkan. Di sekolah integrasi tugas ini dibebankan kepada guru sumber dan guru khusus atau guru keliling (itenarent teacher).Pengajara skill ini berbeda-beda bagi setiap anak, tergantung individu masing-masing, keadaan dan waktu. Dapat secara tidak langsung misalnya melalui bermain, berupa certera mengenai anak yang tahu sopan santun, dapat pula secara langsung berupa tegoran halus di ruang makan atau dilakukan di ruang sumber (resouce room)