Fakhrul Rijal, Fakhrul
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA MASA REMAJA (AL-MURAHIQAH) Rijal, Fakhrul
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Anak-anak jelas kedudukannya, yaitu yang belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masi kecil, organ-organ belum dapat menjalankan fungsinya secara sempurna, kecerdasan, emosi dan hubungan sosial belum selesai pertumbuhannya. Masa remaja merupakan periode dimana individualisme semakin menampakkan wujudnya, pada masa tersebut memungkinkan mereka untuk menerima tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan menjadi sadar terlibat pada perkara hal, keinginan, cita-cita yang mereka pillih. Masa muda merupakan tahap yang penting dalam pertumbuhan religious. Para remaja membutuhkan sosok pelindung yang mampu diajak berdialog dan berbagi rasa. Selain itu, mereka pun mengharapkan adanya pegangan hidup sebagai tempat bergantung, dimana bisa dijadikan sebagai wadah berbagi dalam menyelesaikan konflik batin yang dialaminnya dan dalam hal ini dukungan keluarga (orangtua), sekolah dan lingkungan sangat menentukan arah perkembangannya.
KURIKULUM SEKOLAH UNGGUL: SUATU EVALUASI IMPLEMENTATIF Rijal, Fakhrul
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kini peserta didik yang telah diajari oleh situasi lingkungan dan keluarga yang demikian hancur, harus berhadapan dengan peraturan sekolah. Tentu saja mendapat resistensi dari sebahagian mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung ditunjukkan dengan sikap melawan atau kebiasaan melanggar aturan. Sementara secara tidak langsung ditandai dengan penurunan minat dan prestasi belajar siswa. Keadaan yang demikian membuat lulusan tidak seperti yang diharapkan, juga tidak seperti harapan undang-undang dan tujuan pendidikan sebagaimana yang disebutkan tadi. Terminologi sekolah unggul yang dimaksud sesungguhnya adalah sekolah efektif. Sekolah unggul adalah terjemahan bebas dari sekolah efektif. Termonilogi unggul dalam makna mengungguli tidak tepat digunakan dalam konteks pendidikan. Sekolah efektif adalah sekolah yang bermutu, memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan. Sekolah unggul di Indonesia belum memenuhi kriteria dan masih di bawah standar, dibuktikan dengan hasil lulusan secara keseluruhan. Sampai saat ini belum ada kurikulum khusus untuk sekolah unggul, sebab dalam standar pendidikan kurikulum yang dipakai adalah kurikulum KTSP. Sesuai dengan prinsipnya, KTSP dapat dikembangkan (dan memang harus dikembangkan) oleh sekolah dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Kriteria sekolah unggul tidak ada ditetapkan secara khusus dalam Undang-undang SISDIKNAS, sebagaimana standar pendidikan ditetapkan disitu. Bahkan penjelasan khusus masalah ini yang merujuk pada PP No 19 tahun 2005 tidak terdapat dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional (sekarang Mendikbud). Kriteria dan penjelasan tentang sekolah unggul dan sekolah efektif di Indonesia sesungguhnya masih sebatas konsep, meskipun sudah ada beberapa pihak yang menerapkannya ketahap praktis. Konsep tersebut diduga dikembangkan oleh para akademisi, secara perlahan mulai diamini oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan dan tuntutan zaman.
MOTIVASI SANTRIWATI DAYAH SALAFIYAH BIREUEN MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI Rafidhah, Rafidhah Hanum; RIJAL, FAKHRUL
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 7 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.398 KB) | DOI: 10.32505/ikhtibar.v7i1.613

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah santriwati dayah salafiyah yang belum menempuh pendidikan di perguruan tinggi, sering diasumsikan sebagai kaum yang menutup diri dan cenderung apatis terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi santri dayah dalam melanjutkan pendidikan ke  perguruan tinggi. Untuk mengetahui bagaimana persepsi santri terhadap perguruan tinggi dan untuk mengetahui dorongan dan tantangan santri dayah salafiyah Bireuen untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Temuan dalam penelitian ini adalah motivasi santri dayah dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebenarnya sangat antusias dikarenakan pendidikan di perguruan tinggi dapat menambah khazanah keilmuan seiring dengan tuntutan kemajuan zaman. Ada beberapa faktor yang dapat mendukung dan menghambat santriwati dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Di antara faktor pendukungnya adalah adanya dukungan dan anjuran dari pimpinan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dukungan dari orang tua dan keluarga terutama dalam bidang materil juga merupakan faktor pendukung bagi santri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Adapun yang menjadi faktor penghambat bagi santriwati dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah kekurangan ekonomi, usia yang lanjut dan pemikiran santriwati sendiri yang telah mengikat pemikirannya untuk berkembang dan maju.