Sepsis merupakan masalah serius karena berkebahayaan kematian yang tinggi. Penggunaan antibiotik profilaksis telah menjaditata langkah baku untuk penanganan sepsis, tetapi jika pola kuman dan kepekaan antibiotik tidak diketahui, maka akan memperbesarkemungkinan resistensi kuman terjadi yang selanjutnya akan menyebabkan peningkatan angka infeksi. Penelitian ini bertujuanmengetahui pola kuman dan kepekaannya terhadap antibiotik di pasien sepsis di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar masa waktuJanuari 2009–Desember 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah observational dengan desain potong lintang. Data penelitiandiambil dari hasil kultur dan kepekaan terhadap antibiotik yang tertulis di rekam medis pasien sepsis di RS Dr. Wahidin SudirohusodoMakassar masa waktu Januari 2009–Desember 2010. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan metode statistiksebaran kekerapan. Telitian menunjukkan umur pasien sepsis terbanyak adalah di atas 40 tahun. Infeksi lebih banyak disebabkan olehbakteri negatif Gram (90,48%). Urutan kuman terbanyak adalah Alkaligenes faecalis (30,16%), Escherichia coli (12,70%), Acinetobactercalcoaceticus (12,70%) dan Staphylococcus aureus (7,94%). Uji kepekaan terhadap 39 jenis antimikroba, terdapat 12 antimikroba yangmemperlihatkan presentase resistensi yang tinggi (75% ke atas). Antimikroba yang paling peka yaitu Nitrofurantoin (83,33%). Dapatdisimpulkan bahwa bakteri yang terbanyak ditemukan di sepsis adalah Alkaligenes faecalis, Escherichia coli, Acinetobacter calcoaciticusdan Staphylococcus aureus. Antimikroba yang masih peka adalah Nitrofurantoin. Disarankan untuk dilakukan penelitian pola kumandan kepekaan terhadap antibiotik secara berkala.