Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EKSPRESI INTERLEUKIN-1 (IL-1) Β PADA ENDOMETRIOSIS, KARSINOMA ENDOMETRIOID DAN KARSINOMA SEROSUM OVARIUM Lestari, Nadia Nur; Amarwati, Siti; Sadhana, Udadi; Puspasari, Dik
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.3016

Abstract

Endometriosis ovarium memiliki resiko keganasan epithelial ovarium (resiko relatif 1.9 sampai 4.2). Karsinoma endometrioid adalah salah satu jenis keganasan yang paling sering berhubungan dengan endometriosis, sementara karsinoma serosum merupakan keganasan epitelial terbanyak pada ovarium.Serum sitokin pro-inflamasi interleukin-1 (IL-1) β telah ditemukan berperan pada endometriosis dan karsinogenesis.Penelitian Keita, 2010, menemukan bahwa karsinoma endometrioid memiliki kadar IL-1β yang lebih tinggi secara bermakna dibandingkan jenis lainnya. Penelitian ini bertujua untuk mengetahui perbedaan ekspresi IL-1β pada jaringan endometriosis, karsinoma endometrioid dan karsinoma serosum ovarium. Desain penelitian ini adalah cross sectional design. Sampel adalah tiga puluh 33 blok parafin yang telah didiagnosis dan dire-evaluasi sebagai endometriosis (kelompok A), karsinoma endometrioid (kelompok B) dan karsinoma serosum ovarium (kelompok C) dan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia IL-1β. Data ekspresi IL-1β dianalisis uji One Way ANOVA, dilanjutkan dengan uji beda rerata Post Hoc. Hasil uji One Way ANOVA kelompok A, B dan C, p = 0,037, menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Uji beda rerata Post Hoc didapatkan kelompok A vs kelompok B dan C (p = 0,034 dan p = 0,020) bermakna. Sedangkan kelompok B vs kelompok C (p =0,805) tidak bermakna. Dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapatperbedaan yang bermakna ekspresi IL-1β antara endometriosis dengan karsinoma endometrioid dan karsinoma serosum ovarium, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna ekspresi IL-1β antara karsinoma endometrioid ovarium dan karsinoma serosum ovarium.Kata kunci: Endometriosis, interleukin-1β, karsinoma endometrioid, karsinoma serosum
GAMBARAN HISTOPATOLOGI EKSPRESI INTERFERON GAMMA (IFNγ) PADA FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) DAN INVASIVE NO SPECIAL TYPE (NST) BREAST CARCINOMA Prastyo K, Yuni; Sadhana, Udadi; Puspasari, Dik
Biomedika Vol 9, No 2 (2017): Biomedika Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v9i2.5843

Abstract

International Agency for Research Cancer tahun 2012 melaporkan bahwa 1,7 juta wanita menderita kanker payudara. Penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian kanker pada wanita. Fibroadenoma merupakan lesi jinak payudara yang sering ditemukan. Terdapat 50% dari seluruh biopsi payudara.. Morfologi terbanyak pada keganasan payudara adalah Invasive NST breast carcinoma sebanyak 70%-80%. Berbagai faktor terlibat dalam pertumbuhan tumor payudara, antara lain genetika, diet, faktor reproduksi, hormon dan imunitas. Gangguan mekanisme imun memiliki peran penting pada patogenesis terjadinya tumor. Wanita dengan tumor payudara memperlihatkan adanya kekacauan pada sistem imun tubuh. Hal ini ditandai dengan rendahnya kadar Interferon ᵧ dan peningkatan IL4, IL6 serta IL10. Murine melaporkan tentang peran penting Interferon ᵧ dalam kekebalan tumor. Ketika terjadi penurunan kadarnya, secara spontan akan memicu tumbuhnya tumor. Interferon ᵧ sitotoksik pada beberapa sel-sel ganas dan memiliki aktivitas anti-angiogenik. Namun, penggunaannya di klinis masih terbatas. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan adanya perbedaan ekspresi Interferon ᵧ pada sediaan histopatologi. yang terdiagnosis sebagai fibroadenoma mammae intrakanalikular dan perikanalikular variant (FAM) dan Invasive No Special Type (NST) breast carcinoma. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan desain case control. Sampel terbagi 2 yaitu kelompok dengan diagnosa  fibroadenoma mammae intrakanalikular dan perikanalikular variant  sebanyak 10 sampel dan kelompok Invasive NST breast carcinoma  sebanyak 27 sampel. kemudian dilanjutkan pemeriksaan imunohistokimia interferon γ. Data yang terkumpul tidak terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji non-parametrik dengan menggunakan uji Fishers exact dan hipotesis satu arah (one-sided). Data hasil Penelitian diolah menggunakan uji Fisher’s exact dan hipotesis satu arah (one sided) dan didapatkan tingkat signifikansi p = 0.036 (p < 0.05). Terdapat perbedaan proporsi ekspresi Interferon γ yang positif antara FAM intrakanalikular dan perikanalikular variant dan NST, di mana proporsi ekspresi positif Interferon γ pada FAM intrakanalikular dan perikanalikular variant lebih besar dari pada NST. Secara statistik perbedaan ini bermakna (p < 0.05). Dapat disimpulan bahwa terdapat perbedaan bermakna tentang ekspresi interferon ᵧ pada sediaan histopatologi fibroadenoma mammae intrakanalikular dan perikanalikular variant dibanding pada sediaan Invasive NST breast carcinoma KataKunci: Interferon γ, fibroadenoma mammae, Invasive breast carcinoma of No Special Type
Effect of LMP-1 and mutant p53 on the Prognosis of Undifferentiated Type of Nasopharyngeal Carcinoma Atikah, Atikah; Sadhana, Udadi; Miranti, Ika Pawitra; Puspasari, Dik; Karlowee, Vega
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 22, No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v22i1.13035

Abstract

Undifferentiated carcinoma is a subtype of NPC with a higher EBV antibody titer than healthy people. The carcinogenic effect of EBV involves LMP-1 associated with poor prognosis, and mutant p53 predicts tumor recurrence. This study aims to assess the effect of LMP-1 and mutant p53 on the prognosis of NPC patients. 40 paraffin blocks were stained with LMP-1 and p53 mutant. LMP-1 was positive when the cytoplasm and tumor cell membranes were brown, and mutant p53 was positive for the brown tumor cell nucleus. Pearson correlation test was performed. Most respondents were in the age group 40 years, males, regional lymph node involvement (N) in group N1, and no metastasis (M). The expression levels of LMP-1 and mutant p53 were strongly positive. The study showed the correlation between LMP-1 with age (p 0.327), gender (p 0.599), category N (p 0.512), category M (p 0.019) and the correlation between mutant p53 with age (p 0.329), gender (p 0.981), category N (p 0.013), category M (p 0.705). LMP-1 expression with mutant p53 (p 0.760). It can be concluded that LMP-1 and mutant p53 could be used as prognostic factors in NPC patients.
Mixed Lung Cancer in 46 Years Old, Male Smoker, Untreated Patient Susilorini, Susilorini; Puspasari, Dik; Amarwati, Siti; Endro, Bambang
Sains Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2016): July-December 2016
Publisher : Fakultas Kedokteran; Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.841 KB) | DOI: 10.30659/sainsmed.v7i2.1178

Abstract

Lung cancer is a large heterogeneous family of malignancies, with tumors containing more than one subtype are very common. Over 50 different histologi­cal variants are recognized within the WHO typing system. Small Cell Lung Cancer comprises approximately 20% of all lung cancers and exhibits a neuroendocrine phenotype while Non Small Cell Lung Carsinoma (NSCLC) lacks these features and makes up the remaining 80% of cases. This case was reported in view of the rarity of this combination of morphologic patterns. The incidence of c- SCLC (Combined- Small Cell Lung Carsinoma) has been reported ranging from less than 1% to 14.6% of all SCLC. Mixed lung cancer in untreated patients suggests a common endodermal origin for c-SCLC which contains small-cell and non-small-cell pulmonary tumors. Quoix et al found that presentation as a solitary pulmonary nodule (SPN) is particularly indicative of a c-SCLC. Combined- Small Cell Lung Carsinoma contains a squamous cell and/or adenocarcinoma component. It’s becoming more important for pathologists to correctly subclassify NSCLC’s as distinct tumor entities, or as components of c-SCLC cause it’s more agrresive. A 46-year-old smoker man was referred because of rapid growth of a solitary nodule mass revealed by chest radiography with brain and limfonodes metastases. There was mixed histological feature including adenocarsinoma, squamous cell carsinoma and large cell carsinoma. The patient is dead after a few weeks later. It was revealed a panel immunohistochemistry stain (CK-7, CK-20, TTF-1, P63 and Chromoganin). It was concluded as c- SCLC.