Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pustakawan Menulis, Apakah Suatu Keharusan Istiana, Purwani
Info Persadha Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.65 KB)

Abstract

-
Pentingnya Pemahaman Pustakawan Terhadap Bentuk Komunikasi Ilmiah Pada Profil Google Scholar Istiana, Purwani
Pustakaloka Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : STAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/pustakaloka.v8i1.450

Abstract

Abstrak: Banyaknya karya ilmiah yang sudah dihasilkan seorang penulis, tidak terlepas dari penggunaan karya ilmiah penulis lain. Publikasi yang telah dihasilkan oleh seorang penulis akan menunjukkan produktivitas penulis tersebut. Banyaknya sitasi yang diperoleh oleh sebuah publikasi menunjukkan dampak publikasi tersebut terhadap publikasi yang lain. Dewasa ini Perguruan tinggi dituntut untuk menampilkan performance mereka dalam  hal banyaknya publikasi yang dihasilkan dan juga dampak publikasi yang dihasilkan untuk publikasi yang lain. Mengutip publikasi lain merupakan salah satu bentuk komunikasi ilmiah yang dilakukan oleh penulis atau peneliti. Makalah ini akan memaparkan pemanfaatan profile Google Scholar dalam komunikasi ilmiah dan pentingnya pustakawan memahami salah satu bentuk komunikasi ilmiah tersebut. Profil Google Scholar cukup efektif digunakan oleh institusi perguruan tinggi untuk menampilkan profil dosen sehingga akan semakin visible di dunia akademik online. Penting bagi pustakawan memahami tentang profile Google Scholar dan manfaatnya, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi.Abstract: Scientific publication which produced by an author was not far from an other the author. The number of author scientific publication showed author productivity. Publication citation described the impact of the publication to other publication. University have to give their performance in the number of scientific publication which produced and its impact to other publication. Citating wa a form of scientific communication between authors. This paper figured out the usage of Google Scholar Profile in scientific communication and the importance of librarian understanding to one scientific communications. Google Scholar profile wa effective to display university lecturer profile which made it visible. The comprehension librarian of profile Google Scholar gave contribution in university quality improvement. 
Penggunaan Media Sosial Oleh Perpustakaan Istiana, Purwani
LIBRARIA Vol 5, No 1 (2017): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v5i1.2252

Abstract

Information and communication technology has affected people’s daily behavior, including library users. Users of the library using information technology for various purposes, entertainment, access information, and to socialize. Socialization through online media has become one of the needs of the user community. Library users want to connect to friends, relatives, and others through social media. Libraries are aware of this, so as to connect with users, libraries are also using social media, one of which is Facebook. This study aims to determine the frequency of use of Facebook by the library and how the use of Facebook by the library. Researcher examines three faculty libraries in Gadjah Mada University Yogyakarta, namely Facebook Library Faculty of Geography, Faculty of Social and Political Sciences Library, and the Library of the Faculty of Agriculture. The data collection techniques use documentation on the library’s Facebook page under investigation. The data collected documentation on the Facebook page of the library was analyzed using quantitative descriptive analysis. The study results show that ISIPOL Library is a library that has the most frequent use of Facebook ie daily. The library is using social media Facebook to promote the library collections, promote events or library services, upload photos/images of activities that have been carried out of the library, develop services circulation, inform the internal activities of the library, to promote the activities of other libraries, informing various things important for users, and greets users. Each library in use of Facebook shows the activity and intensity are different.Teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi perilaku keseharian masyarakat, termasuk pengguna perpustakaan. Pengguna perpustakaan menggunakan teknologi informasi untuk berbagai tujuan, hiburan, akses informasi, dan bersosialisasi. Sosialisasi melalui media online telah menjadi salah satu kebutuhan pengguna masyarakat. Pengguna perpustakaan ingin selalu terkoneksi dengan teman, saudara, dan lain-lain melalui media sosial. Perpustakaan menyadari hal ini, sehingga untuk terkoneksi dengan penggunanya, perpustakaan juga menggunakan media sosial, salah satunya adalah Facebook. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi penggunaan Facebook oleh perpustakaan dan bagaimana penggunaan Facebook oleh perpustakaan. Peneliti mengkaji tiga perpustakaan fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yakni Perpustakaan Fakultas Geografi, Perpustakaan Fakultas ISIPOL, dan Perpustakaan Fakultas Pertanian. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi pada laman Facebook perpustakaan yang diteliti. Hasil pengumpulan data dokumentasi pada laman Facebook perpustakaan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa Perpustakaan ISIPOL merupakan perpustakaan yang memiliki frekuensi penggunaan Facebook paling sering, yakni setiap hari. Perpustakaan menggunakan Facebook untuk mempromosikan koleksi perpustakaan, mempromosikan kegiatan atau layanan perpustakaan, mengunggah foto/gambar kegiatan yang telah dilakukan perpustakaan, mengembangkan jasa layanan sirkulasi, menginformasikan kegiatan internal perpustakaan, mempromosikan kegiatan dari perpustakaan lain, menginformasikan berbagai hal yang penting bagi pengguna, dan menyapa penggunanya. Setiap perpustakaan dalam penggunaan Facebook menunjukkan aktivitas dan intensitas yang berbeda-beda.
Pustakawan Menulis, Apakah Suatu Keharusan Purwani Istiana
Info Persadha Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
KAJIAN SEMIOTIK TERHADAP SATUAN RUANG PERPUSTAKAAN Purwani Istiana; Faruk H.T.; Sizie Handayani
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.811 KB) | DOI: 10.17977/um008v2i12018p050

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan satuan ruang –satuan ruang yang ada di Perpustakaan Kota Yogyakarta Metode yang digunakan adalah metode semiotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada satuan ruang yang tidak sesuai dengan kaidah dan ada satuan ruang baru yang ditampilkan oleh Pengelola.
KOMPETENSI PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Rusna Nur Aini; Purwani Istiana
Jurnal Pustakawan Indonesia Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Pustakawan Indonesia
Publisher : Perpustakaan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.305 KB) | DOI: 10.29244/jpi.17.2.%p

Abstract

Kemenristikdikti memiliki program dan kebijakan terkait sumber daya, pembelajaran, riset dan pengembangan inovasi, yang diharapkan relevan dan siap menghadapi revolusi industry 4.0. Jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang mencapai 4.400, tentu membutuhkan sumberdaya yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan pada zamannya.  Perguruan tinggi diharapkan fokus pada kualitas dan relevansi. Salah satu program Kemenristek dikti yakni peningkatan kapasitas sumber daya dosen. Program ini dilakukan antara lain dengan melakukan kolaborasi riset dengan profesor kelas dunia. Pustakawan yang merupakan bagian dari sumberdaya perguruan tinggi, juga tidak luput dari perhatian. Kemenristekdikti memprogramkan  bimbingan teknis bagi pengelola bidang perpustakaan. Tujuannya tidak lain agar pustakawan/pengelola perpustakaan perguruan tinggi, mampu menghadapi tuntutan era revolusi industry 4.0, yang dihadapi oleh dunia pendidikan tinggi. Hal ini memunculkan pertanyaan, sesungguhnya kompetensi apa saja yang diperlukan pustakawan di lingkungan pendidikan tinggi dalam menghadapi era revolusi industry 4.0. Tinjauan pustaka dilakukan penulis untuk mencoba menjawab permasalahan diatas. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka ada beberapa kompetensi yang perlu dimiliki pustakawan dan atau dikembangkan.  Kompetensi ini sangat diperlukan pustakawan di lingkungan pendidikan tinggi, agar tetap relevan mendukung pendidikan tinggi menghadapi tantangan era revolusi 4.0. Kata Kunci: Kompetensi Pustakawan; Pendidikan Tinggi; Revolusi Industri
Penggunaan Media Sosial Oleh Perpustakaan Purwani Istiana
LIBRARIA Vol 5, No 1 (2017): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v5i1.2252

Abstract

Information and communication technology has affected people’s daily behavior, including library users. Users of the library using information technology for various purposes, entertainment, access information, and to socialize. Socialization through online media has become one of the needs of the user community. Library users want to connect to friends, relatives, and others through social media. Libraries are aware of this, so as to connect with users, libraries are also using social media, one of which is Facebook. This study aims to determine the frequency of use of Facebook by the library and how the use of Facebook by the library. Researcher examines three faculty libraries in Gadjah Mada University Yogyakarta, namely Facebook Library Faculty of Geography, Faculty of Social and Political Sciences Library, and the Library of the Faculty of Agriculture. The data collection techniques use documentation on the library’s Facebook page under investigation. The data collected documentation on the Facebook page of the library was analyzed using quantitative descriptive analysis. The study results show that ISIPOL Library is a library that has the most frequent use of Facebook ie daily. The library is using social media Facebook to promote the library collections, promote events or library services, upload photos/images of activities that have been carried out of the library, develop services circulation, inform the internal activities of the library, to promote the activities of other libraries, informing various things important for users, and greets users. Each library in use of Facebook shows the activity and intensity are different.Teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi perilaku keseharian masyarakat, termasuk pengguna perpustakaan. Pengguna perpustakaan menggunakan teknologi informasi untuk berbagai tujuan, hiburan, akses informasi, dan bersosialisasi. Sosialisasi melalui media online telah menjadi salah satu kebutuhan pengguna masyarakat. Pengguna perpustakaan ingin selalu terkoneksi dengan teman, saudara, dan lain-lain melalui media sosial. Perpustakaan menyadari hal ini, sehingga untuk terkoneksi dengan penggunanya, perpustakaan juga menggunakan media sosial, salah satunya adalah Facebook. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi penggunaan Facebook oleh perpustakaan dan bagaimana penggunaan Facebook oleh perpustakaan. Peneliti mengkaji tiga perpustakaan fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yakni Perpustakaan Fakultas Geografi, Perpustakaan Fakultas ISIPOL, dan Perpustakaan Fakultas Pertanian. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi pada laman Facebook perpustakaan yang diteliti. Hasil pengumpulan data dokumentasi pada laman Facebook perpustakaan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa Perpustakaan ISIPOL merupakan perpustakaan yang memiliki frekuensi penggunaan Facebook paling sering, yakni setiap hari. Perpustakaan menggunakan Facebook untuk mempromosikan koleksi perpustakaan, mempromosikan kegiatan atau layanan perpustakaan, mengunggah foto/gambar kegiatan yang telah dilakukan perpustakaan, mengembangkan jasa layanan sirkulasi, menginformasikan kegiatan internal perpustakaan, mempromosikan kegiatan dari perpustakaan lain, menginformasikan berbagai hal yang penting bagi pengguna, dan menyapa penggunanya. Setiap perpustakaan dalam penggunaan Facebook menunjukkan aktivitas dan intensitas yang berbeda-beda.
PUSTAKAWAN BERKUALITAS TINGGI: Urgensi Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai “fountain of Knowledge” Purwani Istiana
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v2i1.924

Abstract

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai “fountain of knowledge” bagi perguruan tinggi, tidak hanya memerlukan pengembangan gedung/ruang yang  memadai, koleksi yang sesuai  kebutuhan pengguna, namun juga perlu peningkatan kualitas pustakawan. Pustakawan berkualitas tinggi merupakan tuntutan perpustakaan perguruan tinggi.Pustakawan berkualitas tinggi memiliki ideology yang kuat, kualitas pengetahuan dan keterampilan yang baik, serta memiliki semangat perintis inovasi. Kemajuan teknologi dan akses informasi, tuntutan pemustaka yang beragam, dan pengembangan perpustakaan merupakan urgensi pustakawan berkualitas tinggi bagi perpustakaan perguruan tinggi.
Kolaborasi Perpustakaan & Stakeholder Purwani Istiana
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v1i2.560

Abstract

Resources which owned by library are limited. Libraries are not able to fully meet the expectations and desires of its users. Collaboration is a smart action for libraries and librarians to maximize their resources and overcome the limitations of existing resources. Practices of collaboration can be done either in the college library, school library and the public library. The collaboration is helpful to increase library services, the maximizing of resources are owned by the library. It spurs creativity and innovation opportunities. Need attitude and commitment of an individual to involve in the collaboration i.e a strong will to collaborate, creative and innovative, willing to continue to learn, and the ability to communicate. Collaboration is one of solution to increase library performance and quality.
KOMPETENSI PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Rusna Nur Aini; Purwani Istiana
Jurnal Pustakawan Indonesia Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Pustakawan Indonesia
Publisher : Perpustakaan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.305 KB) | DOI: 10.29244/jpi.17.2.%p

Abstract

Kemenristikdikti memiliki program dan kebijakan terkait sumber daya, pembelajaran, riset dan pengembangan inovasi, yang diharapkan relevan dan siap menghadapi revolusi industry 4.0. Jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang mencapai 4.400, tentu membutuhkan sumberdaya yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan pada zamannya.  Perguruan tinggi diharapkan fokus pada kualitas dan relevansi. Salah satu program Kemenristek dikti yakni peningkatan kapasitas sumber daya dosen. Program ini dilakukan antara lain dengan melakukan kolaborasi riset dengan profesor kelas dunia. Pustakawan yang merupakan bagian dari sumberdaya perguruan tinggi, juga tidak luput dari perhatian. Kemenristekdikti memprogramkan  bimbingan teknis bagi pengelola bidang perpustakaan. Tujuannya tidak lain agar pustakawan/pengelola perpustakaan perguruan tinggi, mampu menghadapi tuntutan era revolusi industry 4.0, yang dihadapi oleh dunia pendidikan tinggi. Hal ini memunculkan pertanyaan, sesungguhnya kompetensi apa saja yang diperlukan pustakawan di lingkungan pendidikan tinggi dalam menghadapi era revolusi industry 4.0. Tinjauan pustaka dilakukan penulis untuk mencoba menjawab permasalahan diatas. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka ada beberapa kompetensi yang perlu dimiliki pustakawan dan atau dikembangkan.  Kompetensi ini sangat diperlukan pustakawan di lingkungan pendidikan tinggi, agar tetap relevan mendukung pendidikan tinggi menghadapi tantangan era revolusi 4.0. Kata Kunci: Kompetensi Pustakawan; Pendidikan Tinggi; Revolusi Industri