Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN MUDA DAN DAUN TUA SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Dewi Andini Kunti Mulangsri
CENDEKIA EKSAKTA Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v3i2.2469

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri daun muda dan daun tua sirih hijau terhadap  bakteriStaphylococcus aureus.Ekstrak daun sirih hijau dari daun muda dan daun tua masing-masing diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar menggunakan variasi konsentrasi larutan ekstrak daun sirih hijau baik daun muda dan daun tua yaitu0,3125; 6,25; 1,25; 2,5; 5 mg/disk, kontrol positif Ampicillin 10ηg/disk, kontrol negatif DMSO 20%. Analisa data hasil uji aktivitas antibakteri secara deskriptif dengan terbentuknya zona hambat dan diukur diameter daerah hambat (DDH) pada masing-masing ekstrak. Hasil menunjukkan bahwa baik ekstrak etanol daun muda sirih hijau (EEDMSH) dan daun tua sirih hijau (EEDTSH) memiliki aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona hambat di sekitar paperdisk pada konsentrasi yang sama yaitu 1,25; 2,5 dan 5 mg/disk. Nilai DDH tertinggi baik EEDMSH dan EEDTSH pada konsentrasi 5 mg/disk masing-masing secara berurutan 8,2 dan 11 mm.  Kata kunci : antibakteri, daun muda, daun tua, sirih hijau, Staphylococcus aureus
UJI AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA) Dewi Andini Kunti Mulangsri; Anita Dwi Puspitasari
CENDEKIA EKSAKTA Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v2i2.2089

Abstract

Penuaan dini adalah proses dari penuaan kulit yang lebih cepat dari seharusnya. Banyak yang mulai melihat timbulnya kerutan kulit wajah pada usia yang relative muda, bahkan pada usia awal 20-an. Ditengah maraknya informasi mengenai bahaya sinar UV yang dipancarkan oleh sinar matahari, tabir surya memang menjadi sebuah solusi tersendiri bagi kita semua. Kemampuan suatu tabir surya dapat melindungi kulit dengan menunda eritema dinyatakan dengan Sun Protection Factor (SPF). Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai tabir surya alami adalah daun kersen (Muntingia calabura). Daun kersen mengandung senyawa flavonoid, saponin, polifenol dan tannin sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan dan tabir surya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas tabir surya dari ekstrak etanol daun kersen. Daun kersen (Muntingia calabura) yang diekstraksi dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi. Ekstrak etanol daun kersen dibuat dalam seri konsentrasi 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, dan 300 ppm. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 280-400 nm dengan interval 5 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol efektif untuk menangkal radiasi sinar UV. Nilai SPF dari ekstrak etanol daun kersen pada konsentrasi 100 ppm; 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, dan 500 ppm sebesar 1,528; 3,890; 3,971; 4,585, dan 5,252. Ekstrak etanol daun kersen dapat efektif memberikan perlindungan terhadap sinar UV. Kata kunci : daun kersen (Muntingia calabura), metode ekstraksi, nilai SPF
AKTIVITAS ANTIBAKTERI BEBERAPA FRAKSI EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS(Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Dewi Andini Kunti Mulangsri; Riza Laksanasari; Rizqi Amaliyah; Assyifatul Fitri; Awal P. Kusumadewi
CENDEKIA EKSAKTA Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v4i1.2667

Abstract

Pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli dapat dihambat oleh daun jeruk nipis (C. aurantifolia Swingle) berdasarkan laporan penelitian terdahulu. Fraksinasi dapat menarik senyawa-senyawa non polar, semi polar dan polar dalam ekstrak etanol 70% daun jeruk nipis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan antibakteri ketiga jenis fraksi  ekstrak daun jeruk nipis terhadap S. aureus dan E. coli.Ekstrak daun jeruk nipis diperoleh dengan metode perkolasi  menggunakan penyari etanol 70% dan difraksinasi bertingkat secara partisi cair‐cair dengan penyarin-heksan, etil asetat dan air. Konsentrasi sampel uji yang digunakan adalah fraksi n-heksan dan fraksi air menggunakan konsentrasi yang sama yaitu 2000, 2500, 3000, 3500 dan 4000 µg/disk sedangkan fraksi etil asetat menggunakan konsentrasi 200, 400, 600, 800 dan 1000 µg/disk. Metode pengujianaktivitas antibakteri menggunakan difusi agar. Kontrol positif dan kontrol negatif yang digunakan berturut-turut adalah kloramfenikol 30 µg/disk dan DMSO 20%. Pengamatan dilakukan berupa zona hambat yang nampak, diukur menggunakan jangka sorong dan data yang diperoleh diinterpretasikan secara deskriptif. Hasil penelitian yang diperolehhanya fraksi etil asetat dari ekstrak etanol 70% daun jeruk nipis yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus pada semua konsentrasi uji dengan daya antibakteri sedang sampai kuat.  Sedangkan fraksi n-Heksan dan fraksi air ekstrak etanol 70%daun jeruk nipis tidak memiliki aktivitas antibakteri. Kata kunci : fraksi, daun jeruk nipis, antibakteri, Escherichia coli, Staphylococcus aureus