Nur Izzatil Amaliah
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Modal Sosial Istri Nelayan Kerang dalam Menambah Penghasilan Keluarga di Desa Banjarkemuning Sedati Sidoarjo Nur Izzatil Amaliah; Baiq Lily Handayani
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 3 No 3 (2022): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nelayan di Desa Banjarkemuning merupakan nelayan yang mayoritas adalah mencari kerang. Setiap harinya nelayan akan pergi melaut untuk mencari kerang terutama ketika musim kerang sedang ramai. Namun, ketika musim kerang sedang sepi maka pendapatan yang diterima juga akan berkurang. Hal ini menjadikan istri nelayan ikut andil dalam pengelolaan kerang dengan cara memasaknya menjadi matang sehingga memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan menambah penghasilan keluarga dengan modal sosial yang dimiliki. Peran modal sosial inilah yang menjadikan perempuan Desa Banjarkemuning mampu menjalankan peran domestik dan peran produktif. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mendeskripsikan tentang peran modal sosial istri nelayan kerang dalam meningkatkan penghasilan keluarga di Desa Banjarkemuning Sedati Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang ada di desa ini membentuk jaringan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang ada di Desa Banjarkemuning. Lalu adanya kepercayaan muncul karena interaksi yang terjalin sudah sangat baik, biasanya perempuan mengikuti arisan atau pengajian rutin untuk menjalin interaksi tersebut. Dan yang terakhir adalah norma yaitu aturan yang harus dipatuhi dan diikuti oleh anggota. Norma yang dimiliki oleh perempuan Desa Banjarkemuning membantu dalam mengontrol kehidupan bersosial sehari-hari misalnya nelayan yang berhutang modal kepada pengepul harus menyetorkan hasil lautnya kepada pengepul tersebut, jika tidak maka akan dijadikan bahan omongan bagi penduduk Desa Banjarkemuning lainnya karena terkesan tidak memberikan terimakasih kepada si pengepul yang telah memberikan modal kepada nelayan tersebut.