Intensi mencari bantuan adalah suatu keinginan pada seseorang yang muncul karena adanya kebutuhan untuk mengekpresikannya dengan cara mencari bantuan dari pihak kedua yang berpotensi untuk memberikan solusi dari kebutuhan atau masalah yang sedang dihadapi. Kemandirian adalah kemampuan individu untuk mengambil keputusan, tindakan, dan berperilaku sesuai dengan kehendak serta memahami dan sanggup untuk menerima dan menanggung segala resiko dari tindakan yang telah dilakukan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kemandirian dan intensi mencari bantuan pada anggota komunitas backpacker, semakin tinggi kemandirian maka semakin tinggi intensi mencari bantuan, semakin rendah kemandirian maka semakin randah intensi mencari bantuan. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Komunitas Backpackers Dunia Regional Yogyakarta-Jawa Tengah yang berusia antara 21 hingga 32 tahun. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 416 orang dan jumlah sampel yang digunakan 160 orang. Penelitian ini menggunakan Skala Intensi Mencari Bantuan yang terdiri dari 27 item (α = 0, 904) dan Skala Kemandirian yang berjumlah 25 item (α = 0,902). Subjek berjumlah 160 orang yang telah melakukan backpacking minimal satu kali dan dipilih melalui convinience sampling. Hasil analisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,514 (p< 0,001), maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kemandirian dan intensi mencari bantuan pada anggota komunitas backpacker regional Yogyakarta-Jawa Tengah. Sumbangan efektif variabel variabel kemandirian terhadap variabel intensi mencari bantuan sebesar 26,4%.