Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH ZAT EKSTRAKTIF KAYU GAMAL (Gliricidia sepium Jacq.) TERHADAP NILAI KALOR Rahmi Mauladdini; Wasrin Syafii; Deded Sarip Nawawi
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.2.125–134

Abstract

Pengembangan jenis kayu gamal (Gliricidia sepium Jacq.) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kayu energi di pedesaan. Penelitian mengenai zat ekstraktif pada tanaman gamal sudah banyak dilakukan, namun informasi mengenai pengaruh zat ekstraktif terhadap nilai kalor masih sangat sedikit. Pengaruh zat ekstraktif terhadap nilai kalor dapat diketahui dengan cara menganalisis senyawa ekstraktif yang terdapat pada kayu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa ekstraktif yang berpengaruh terhadap perubahan nilai kalor kayu. Serbuk kulit dan kayu gamal diekstraksi dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut yang memiliki kepolaran berbeda. Serbuk yang telah bebas ekstraktif kemudian diukur nilai kalornya. Untuk memastikan pengaruh zat ekstraktif terhadap nilai kalor, ekstrak kulit dan kayu gamal tersebut ditambahkan ke serbuk batang sawit, lalu diukur kenaikan nilai kalornya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zat ekstraktif pada kulit dan kayu gamal berpengaruh terhadap perubahan nilai kalor, dan, penghilangan zat ekstraktif dengan menggunakan pelarut yang berbeda menyebabkan penurunan nilai kalor yang berbeda. Penurunan nilai kalor paling tinggi (4,03%) dihasilkan dari zat ekstraktif kulit gamal yang terlarut pelarut non-polar (n-heksana). Penambahan ekstraktif kayu gamal ke serbuk batang sawit juga menyebabkan peningkatan nilai kalor. Analisis fitokimia dan LC-MS/MS terhadap ekstraktif terlarut n-heksana dari kulit kayu gamal mendeteksi adanya kelompok senyawa terpena, amida, alkaloid, flavonoid, coumarin, dan benzopyrans. Berdasarkan hasil penelitian ini, senyawa terlarut n-heksana diduga paling berpengaruh terhadap nilai kalor.
PENGARUH ZAT EKSTRAKTIF KAYU GAMAL (Gliricidia sepium Jacq.) TERHADAP NILAI KALOR Rahmi Mauladdini; Wasrin Syafii; Deded Sarip Nawawi
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.2.125–134

Abstract

Pengembangan jenis kayu gamal (Gliricidia sepium Jacq.) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kayu energi di pedesaan. Penelitian mengenai zat ekstraktif pada tanaman gamal sudah banyak dilakukan, namun informasi mengenai pengaruh zat ekstraktif terhadap nilai kalor masih sangat sedikit. Pengaruh zat ekstraktif terhadap nilai kalor dapat diketahui dengan cara menganalisis senyawa ekstraktif yang terdapat pada kayu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa ekstraktif yang berpengaruh terhadap perubahan nilai kalor kayu. Serbuk kulit dan kayu gamal diekstraksi dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut yang memiliki kepolaran berbeda. Serbuk yang telah bebas ekstraktif kemudian diukur nilai kalornya. Untuk memastikan pengaruh zat ekstraktif terhadap nilai kalor, ekstrak kulit dan kayu gamal tersebut ditambahkan ke serbuk batang sawit, lalu diukur kenaikan nilai kalornya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zat ekstraktif pada kulit dan kayu gamal berpengaruh terhadap perubahan nilai kalor, dan, penghilangan zat ekstraktif dengan menggunakan pelarut yang berbeda menyebabkan penurunan nilai kalor yang berbeda. Penurunan nilai kalor paling tinggi (4,03%) dihasilkan dari zat ekstraktif kulit gamal yang terlarut pelarut non-polar (n-heksana). Penambahan ekstraktif kayu gamal ke serbuk batang sawit juga menyebabkan peningkatan nilai kalor. Analisis fitokimia dan LC-MS/MS terhadap ekstraktif terlarut n-heksana dari kulit kayu gamal mendeteksi adanya kelompok senyawa terpena, amida, alkaloid, flavonoid, coumarin, dan benzopyrans. Berdasarkan hasil penelitian ini, senyawa terlarut n-heksana diduga paling berpengaruh terhadap nilai kalor.
Pengaruh Zat Ekstraktif Kayu terhadap Nilai Kalor Rahmi Mauladdini; Deded Sarip Nawawi; Wasrin Syafii
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 16 No 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.269 KB) | DOI: 10.22146/jik.v16i1.2720

Abstract

The calorific value is a parameter of palm biomass to determine its energy value. Extractives of wood is one of the factors that affect the calorific value. This study aimed to prove the positive effect of extractives on increasing calorific value by identifying the effect of adding extractives on low calorific value biomass. The study used three species wood energy, i.e., Calliandra calothyrsus, Gliricidia sepium, and Leucaena leucocephala. The soxhlet extraction was carried out to isolate extractives from sample. The calorific value sample and residue after extraction were analyzed to evaluate the changes of calorific value due to loss of extractives. The effect of extractives on the calorific value was confirmed by adding wood extractives to the palm biomass. The results showed that the extraction process reduced calorific value of residue ranging from 2.63 to 5.88%, and the bark it ranged from 5.52 to 6.70%. The addition of wood extractives to palm biomass increased the calorific value about 5.86-10.33%, while the addition of extractives from bark increase the calorific value by 6.45-9.05%. Based on the results of these studies prove that extractives have a positive effect on increasing the calorific value and can be used as an additive to increase...