Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENCEGAHAN HIV DAN AIDS MELALUI KURSUS PRA NIKAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN SAINS Ahmad Zubaeri; Mutista Hafshah
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 7, No 1 (2022): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.048 KB) | DOI: 10.21580/jish.v7i1.11655

Abstract

The HIV epidemic has been present in Indonesia for the past twenty years, despite various prevention efforts. However, the trend is very concerning, so it is critical to innovate in the prevention of HIV-AIDS, particularly through sexual transmission, as the rate of increase is very rapid. One way to avoid it is to raise a sakinah family, which instills a sense of mutual loyalty to a partner. Pre-marital courses can help to start the development of a sakinah family. The purpose of the pre-wedding course is to provide young people of marriageable age and brides-to-be with knowledge, understanding, skills, and awareness-raising about domestic and family life. This pre-wedding course is a three-day, 24-hour briefing (shot course) for teenagers of marriageable age or prospective brides. Teaching and learning facilities for organizing pre-marital courses include syllabus, modules, and other teaching materials required for learning. The syllabus and modules prepared by the Ministry of Religion for pre-marital course organizers can be correlated with material on HIV and the importance of Counseling and Testing on Health Officer Initiation (KTIP) and Voluntary Counseling and Testing (KTS), both of which are critical components in efforts to prevent HIV transmission. Furthermore, it can deepen material that synergizes with the purpose of marriage, namely forming a sakinah family and avoiding HIV, namely option B (Be Faithful), meaning being mutually loyal to one sex partner, and if the test result is positive, you can still get married then use option C (Condom).
Penentuan Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) Ekstrak Etanol Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius Roxb) Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans Niamul Faza Assauqi; Mutista Hafshah; Rais Nur Latifah
JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : State University of Malang or Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0260v7i12023p001

Abstract

Streptococcus mutans merupakan salah satu mikroorganisme di dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan terjadinya gigi berlubang. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit ini dengan obat kumur yang mengandung antiseptic. Cara alternatif dapat dikembangkan dengan memanfaatkan bahan alami sebagai bahan dasar pembuatan obat kumur. Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius roxb) mengandung beberapa senyawa aktif diantaranya flavonoid, tanin, dan alkaloid yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak etanol daun pandan terhadap bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak daun pandan wangi diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan variasi konsentrasi ekstrak 0,36%, 0,78%, 1,56%, 3,12%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Etanol digunakan sebagai pelarut karena bersifat inert, netral, universal, dan dapat mengekstrak komponen-komponen metabolit sekunder dengan baik. Penentuan nilai KHM dilakukan dengan metode dilusi cair menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis. Sedangkan penentuan nilai KBM dilakukan dengan metode Spread plate. Hasil penelitian menunjukan nilai KHM berada pada konsentrasi 6,25% karena sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Sedangkan nilai KBM berada pada konsentrasi 25%, dimana pada konsentrasi tersebut sudah tidak terdapat koloni bakteri yang tumbuh.
Making BIOPLASTICS from Banana Peel Waste with Agar Adhesive Azza Lathifah; Tika Rahmawati; Mutista Hafshah
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 6, No 4 (2023): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v6i4.81458

Abstract

Kulit pisang merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar di Indonesia dan pemanfaatannya belum optimal. Kulit pisang dapat dijadikan bahan dasar bioplastik karena mengandung pati. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat bioplastik dengan menggunakan limbah kulit pisang kepok dan melakukan analisis uji hambatan udara dan uji degredabilitas. Penelitian ini terdiri dari pengambilan pati kulit pisang, pembuatan bioplastik, uji ketahanan udara, dan uji biodegradabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioplastik yang dihasilkan secara fisik tampak berwarna coklat dan buram; Permukaan bioplastiknya bagus dan plastik. Pada pengujian, ketahanan terhadap udara rendah karena kandungan pati memiliki sifat hidrofilik yang tinggi. Pada uji degradabilitas bioplastik cepat terdegradasi dengan penurunan sebesar 70% pada hari ke-7. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembuatan bioplastik dari limbah kulit pisang dapat dijadikan sebagai alternatif konsumsi plastik yang dapat merusak lingkungan.