Ikatan Apoteker Indonesia( IAI) selaku satu- satunya organisasi di Indonesia yang berkompeten di bidang kefarmasian, IAI diharapkan turut ikut serta dalam pengawasan aktivitas kefarmasian di apotek. Selaku wujud tanggung jawab IAI kepada profesi serta wujud tanggung jawab IAI guna dapat melakukan ketentuan keputusan menteri kesehatan tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek, sehingga terbentuk sistem pelayanan kefarmasian yang baik serta memenuhi standar pelayanan kesehatan. IAI ingin memberikan reward untuk apoteker terbaik se-Kabupaten Majalengka sebagai kompensasi dari kinerja apoteker sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh IAI. Namun, pemberian reward apoteker terbaik tersebut masih dilakukan secara manual. Dengan adanya penelitian ini, maka dibuatlah sebuah Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) yang dapat membantu dalam penentuan apoteker terbaik untuk mendapatkan reward dengan menggunakan metode SAW dan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan yaitu Pengadaan Obat, Pengelolaan Obat, Pelayanan Obat Resep Dokter, Pelayanan Informasi Obat, dan Pengembangan Obat. Banyaknya data yang dijadikan alternatif pada riset ini sebesar 30 responden. Hasil riset ini sudah sesuai dengan harapan IAI yaitu adanya perankingan yang bisa dipakai untuk mengambil keputusan pemberian reward kepada apoteker terbaik. Alternatif dengan ranking tertinggi adalah 0,91 atau A1 dengan nama alternatif “apt., Melly Rachmawati., S.Farm”.