Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PREVENTIF DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN FILM SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI INDONESIA Rahma Melisha Fajrina; Hery Sasongko
Offscreen Vol 1, No 2 (2022): Offscreen: film and television journal (January-June 2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.56 KB) | DOI: 10.26887/os.v1i2.2864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari tindak pidana  pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia serta upaya preventif yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana pembajakan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang merupakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline, yakni : 1) Faktor Teknologi dan Internet, 2) Faktor ekonomi, 3) Faktor Kesadaran Masyarakat 4) Faktor kesadaran Hukum Pada Pencipta Film, 5) Faktor Pengetahuan , 6) Faktor Penegakan Hukum, 7) Faktor Budaya. Adapun upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana pembajakan film secara online maupun offline di Indonesia adalah 1) Melakukan sosialisasi undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada masyarakat, 2) Pelaksanaan penutupan konten dan/hak akses pengguna yang melanggar hak cipta dan/atau hak terkait dalam sistem elektronik, 3) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik 4) Melakukan perlindungan hak eksklusif terhadap pencipta film, 5) Adanya kesadaran hukum pada masyarakat, 6) Adanya kesadaran hukum pada pencipta film.Kata kunci : preventif , tindak pidana , pembajakan film, online, offline
PENDAMPINGAN PENINGKATAN KOMPETENSI DAN MOTIVASI PERAJIN ROTAN DALAM PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK ROTAN DI SENTRA ROTAN DI PADANG, SUMATERA BARAT Kendall Malik; Rahmad Washinton; Ranelis Ranelis; Rahma Melisha Fajrina
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11783

Abstract

ABSTRAKPeningkatan industri rotan kian meroket seiring adanya pelarangan ekspor bahan mentah rotan oleh pemerintah. Kondisi ini tentunya dapat menjadi peluang bagi industri rotan khususnya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) atau Sentra rotan yang bergerak dalam usaha produk rotan. Salah satu sentra rotan yang dimilikim oleh Sumatera Barat adalah Sentra Rotan Anil Furniture di Padang merupakan UMKM Produk Rotan yang masih berdiri dan bertahan dalam berjualan produk rotan. Namun selama ini pelaku UMKM produk rotan di Anil Furniture mengalami penurunan dan jalan ditempat dalam penjualan produk rotan. Hal tersebut berdampak pada penurunan motivasi perajin dalam membuat serta menjual produk rotan. Produk yang dijual di Anil Furniture masih bersifat konvensional dan minim desain, selain itu produk rotan yang dibuat masih dalam kontrol buyer sehingga perajin tidak memiliki desain secara madiri. Sementara para perajin harus tetap berkompetisi dengan produk-produk rotan yang jauh lebih banyak variannya di bangsa pasar. Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan bertujuan memberikan motivasi agar semangat perajin dalam mengembangkan desain produk rotan dapat dilakukan dengan baik. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Dalam pelatihan dilaksanakan dengan cara partisipasi, diskusi dan aplikasi antara narasumber dan mitra. Sementara dalam pendampingan dilakukan dengan cara partisipasi dan berdiskusi secara intens supaya pemahaman dapat tersampaikan antara tim PKM dengan perajin. Hasil pelaksanaan pelatihan pendampingan menunjukan perajin dapat mengembangkan desain produk rotan dan menyelesaikan ke dalam bentuk prototype. Kata kunci: rotan; motivasi; pendampingan; pengembangan desain; prototype. ABSTRACTThe increase in rattan craft industry has skyrocketed since government bans the exports of raw rattan materials. This condition can certainly be an opportunity for the rattan craft industry, especially UMKM or rattan crafting centers engaged in rattan products business. One of the rattan centers in West Sumatra is Anil Furniture Rattan Center in Padang. Anil Furniture is a surviving UMKM in producing and selling rattan products. However, so far, Anil Furniture as one of existing UMKM has declined and stuck for the sale of rattan products. The condition is impacted on the decreasing of the artisan’s motivation in making and selling rattan products. The products designs sold at Anil Furniture are still conventional and minimum. Moreover, the making of rattan products in general is still under buyer control so that the artisans do not have their own original designs. Meanwhile, artisans still have to compete with other rattan crafts products in crafts market nationwide, in which the variety of products designs are vast. The community service program carried out aims to provide motivation and rise up the awareness of rattan artisans, so that they can be passionate in properly developing rattan product designs. The implementation method used is training and mentoring. The training is carried out by participation, discussion and application between resource persons and partners. Meanwhile, mentoring is done by participation and intensive discussion so that the artisan can fully comprehend the knowledge from PKM Team. The results from implementing mentoring and training method show that the artisans can develop the design of their rattan products and complete them in prototype form. Keywords: rattan; motivation; assistance; design development; prototype.