Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis dan Non Basis di Kabupaten Gorontalo Kalzum R. Jumiyanti
Gorontalo Development Review Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.369 KB) | DOI: 10.32662/golder.v1i1.112

Abstract

Identifying basic sectors and sub-sectors is one of stages to plan strategic area expansion for the centre of economy growth. Therefore, Location Quotient Analysis is needed to understand how far the level of specialization of economy sectors in particular area in utilizing its basis sectors or leading sectors. Basic sectors can be determined by using Location Quotient (LQ) method. Variables used to calculate basis economy are from local GDP of an activity focused on activities in the local economy structures. Gross Domestic Product (GDP) is an  important indicator to understand economy condition particularly in Gorontalo  Regency in particular period, either based on current prices or constant price. Data collection process done by using secondary data survey based on documents from Statistics of Gorontalo Regency and Statistics of Gorontalo Province. From 2012 up to 2016, processing industry sectors and  service sectors have been stable basis in terms of improving LQ value and its GDP in an analysis period. This can be possible that those two sectors have contributed on the improvement of GDP of Gorontalo Regency including all other sectora that also become basis  such as Mining and Excavation sector, agriculture  sector and others.
MANAJEMEN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI KECAMATAN BULAWA Nur Istiyan Harun; Annisa Rizqa Alamri; Dewi Walahe; Kalzum R. Jumiyanti
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2021): Februari 2021- Insan Cita: JurnaL Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.899 KB)

Abstract

Pembangunan dari suatu Negara difokuskan pada tiga hal yaitu, peningkatan distribusi kebutuhan pokok masyarakat, peningkatan standar hidup masyarakat dan kemampuan masyarakat dalam mengakses sistem sumber di dalam kehidupannya(Todaro, 2004). Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah pusat untuk dapat menciptakan pembangunan yang baik adalah dengan mengeluarkan kebijakan berupa undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Hal ini karena desa menajdi ujung tombak pembangunan Indonesia, oleh karenanya pemerintah terus mendorong pembangunan ekonomi desa. Salah satu basis pengembangan ekonomi desa yang dapat menyongsong keberhasilan terciptanya perdesaan mandiri dan sejahtera adalah dengan melembagakan ekonomi yang diprakarsai dan dikelola oleh masyarakat desa. Bentuk dari kelembagaan ekonomi masyarakat desa tersebut adalah badan usaha milik desa (BUMDes). Permasalahannya kini, bahwa pengelolaan BUMDes tidaklah mudah, melainkan dibutuhkan perhatian khusus berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan tentang perencanaan pembangunan serta kepekaan terhadap kondisi desa yang ditinggalinya. Keterbatasan pemerintah desa di Kecamatan Bulawa dalam pengetahuan pengelolaan BUMDes menjadi masalah serius dalam pengelolaan dana desa dan pembangunan desa yang lebih baik.Tujuan kegiatan pengabdian pengelolaan BUMDes adalah memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh pemerintah desa se-Kecamatan Bulawa melalui sosialisasi pengelolaan BUMDes.Dalam pelaksanaan pengelolaan BUMDes ada beberapa poin penting yang di peroleh masyarakat, seperti seperti manajemen pengurus, bisnis plan, prinsip pengelolaan BUMDes, monitoring dan evaluasi serta pertanggungjawaban.  Kata kunci : Manajemen, Pengelolaan BUMDes,  Bulawa