Pencetakan petak-petak lahan baru di lahan kering, merupakan program pemerintah dalam upaya pemanfaatan lahan-lahan yang kurang produktif untuk kegiatan pertanian. Lahan kering di Lokoq Bakoq, kabupaten Lombok, untuk pengembangan pertanian di lahan kering dimasa mendatang. Dengan terbentuk sawah baru, diperkirakan akan berpengaruh pada kemampuan infiltrasi lahan dan penerapan sistem irigasi lahan dikemudian hari.. Untuk dapat menentukan teknik irigasi yang berpotensi digunakan pada lahan kering tersebut, perlu diidentifikasi faktor-faktor lahan yang berpengaruh pada pemilihan teknik irigasi lahan kering dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik infiltrasi dan jenis tanari petak-petak lahan kering baru, pada 4 lokasi lahan pada musim kemarau. Pengukuran laju infiltrasi di lapangan dilakukan dengan alat double ring infiltrometer melalui metode penggenangan, dan uji jenis tanah dilakukan uji laboratorium di Lab Geotektik Fak. Teknik Unram. Data hasil uji dianalisis dengan program excel dan dipresentasi bentuk tabel dan grafik, serta disimpulkan secara deskriptip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwal laju infiltrasi rata-rata (f) yang diperoleh, pada lokasi 1 (f = 26,90 cm/jam) tergolong sangat cepat, lokasi 2 (f = 14,94 cm/jam) tergolong cepat, lokasi 3(f = 27,33 cm/jam) tergolong agak cepat dan lokasi 4 (f = 8,21 cm/jam) tergolong sedang. Jenis tanah untuk semua lokasi ternasuk tanah liat berpasr. Untuk laju infiltrasi tanah yang tergolong cepat berpotensial digunakan sistem irigasi tetes, tanah yang tergolong infiltrasi agak cepat sampai sangat cepat potensial digunakan sistem irigasi sprinkler, dan untuk kondisi dengan klasifikasi infiltrasi sedang, berpotensi diterapkan sistem irigasi sistem lep atau cara tradisional.