Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

PELATIHAN PEMBUATAN KIT KERTAS KUNYIT SEBAGAI PENDETEKSI AWAL MAKANAN MENGANDUNG BORAKS DI SMPIT AN-NAHLA AL-ISLAMY Hilman Syafei Syafei; Lutfia Miftah Palah; Tiara Fahriza; Amelia Sabella; Shynta Ramadhan; Mega Gladiani Sutrisno; Yussi Pratiwi; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Setia Budi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.985 KB)

Abstract

Abstract The rapid development of technology has influenced many aspects, one of which is the food aspect. The ease of getting food instantly makes people less vigilant in choosing healthy food and not contaminated with food additives, one of which is borax. Borax, which is a preservative used in several manufacturing industries, is dangerous at excessive levels, which can harm the health of the body if ingested, even the biggest impact is death. The purpose of this community service is to provide counseling and training on borax detection kits to the community, especially students of SMPIT An-Nahla Al-Islamy who are surrounded by lots of instant snacks. The method used in this service was carried out through a zoom meeting which consisted of counseling on the dangers of food additives, the dangers of borax, and how to detect borax. The result of this community service is that 91.78% of the students of SMPIT An-Nahla Al- Islamy have felt the benefits of participating in this event. This includes additional knowledge of food, borax, and exploration of borax using an easily available kitchen ingredient, namely turmeric. Abstrak Perkembangan teknologi yang serba cepat telah memengaruhi banyak aspek, salah satunya aspek pangan. Kemudahan dalam mendapatkan makanan secara instan membuat masyarakat kurang waspada dalam memilih makanan sehat dan tidak tercemar bahan tambahan pangan, salah satunya boraks. Boraks yang merupakan pengawet yang digunakan untuk beberapa industri manufaktur bersifat berbahaya dengan kadar yang berlebih akan membahayakan kesehatan tubuh jika tertelan, bahkan dampak terbesarnya adalah kematian. Tujuan dari pengabdian masyarakat kali ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan kit pendeteksi boraks ke masyarakat, khususnya pelajar SMPIT An-Nahla Al-Islamy yang dikelilingi oleh banyak jajanan instan. Metode yang digunakan pada pengabdian kali ini dilakukan melalui zoom meeting yang terdiri dari penyuluhan bahaya bahan tambahan pangan, bahaya boraks, dan cara mendeteksi boraks. Hasil dari pengabdian masyarakat kali ini adalah para siswi SMPIT An-Nahla Al- Islamy telah merasakan kebermanfaatan dalam mengikuti acara inisebesar 91,78%. Hal ini meliputi pengetahuan bahan tambahan pangan, boraks, dan identifikasi boraks dengan menggunakan bahan dapur yang mudah didapat, yaitu kunyit.
PELATIHAN PEMBUATAN KIT KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PENDETEKSI AWAL MAKANAN MENGANDUNG FORMALIN DI SMPIT AN-NAHLA AL ISLAMY Alifah Syahirah Syahirah; Wafiq Nur Azizah; Sekar Jatiningsih; Atikah Nur Rahmawati; Bagus Nur Listiyono; Mega Gladiani Sutrisno; Yussi Pratiwi; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Setia Budi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.018 KB)

Abstract

Abstract The usage of Formaldehyde as a food additive is a common problem. It is used on food so it can preserve it and lessen the wastes to earn profit. The usage is high, around 26.6% from 517 samples that did not meet BPOM RI standard in 2019. There should be training about the dangers of Formaldehyde and the method of detecting it in foods. The methods used in this program include the distribution of food additives (including Formaldehyde), showing participants how to make simple test kits, with or without help. The instrument used is a Google Form questionnaire. Sixty students from SMPIT An-Nahla Al-Islamy attended this event. From sixty students, 76.27% of the respondents show interest and enthusiast about the event. 75% understood the information about the misuse of Formaldehyde as food additives. All respondents stated that they now know how to detect Formaldehyde. 88.9% of the respondents agreed on the effectiveness of the training method and understood it. Abstrak Penggunaan formalin sebagai bahan tambahan makanan jenis preservasi atau pengawet merupakan masalah yang masih marak dijumpai di lingkungan masyarakat. Penggunaan preservasi pada bahan konsumsi ditujukan agar makanan yang dijual mempunyai waktu jual yang panjang sehingga mengurangi frekuensi pembuangan barang jual yang meningkatkan keuntungan bagi para penjual. Penggunaan formalin pada barang konsumsi masih cukup tinggi yaitu sekitar 26.6% dari 517 sampel yang ditemukan tidak memenuhi syarat oleh BPOM RI. Mengetahui statistik ini maka diperlukan adanya pelatihan tentang bahaya bahan tambahan pangan formalin dan cara deteksi makanan yang mengandung formalin. Metode yang digunakan untuk kegiatan ini adalah dengan memaparkan materi mengenai bahan tambahan pangan termasuk formalin, melakukan demonstrasi pembuatan kit uji formalin sederhana, terakhir partisipan membuat kit uji formalin dengan pendamping. Instrumen yang digunakan pada kegiatan ini yaitu angket yang diisi oleh partisipan melalui media Google Form. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 orang siswa SMPIT An-Nahla Al-Islamy. Data yang diperoleh dari angket menunjukkan 76,27% responden antusias dan tertarik dengan kegiatan, dengan tingkat pemahaman sebesar 75% dalam informasi mengenai penyalahgunaan formalin dalam bahan tambahan pangan, 100% responden menyatakan mengetahui pendeteksian formalin setelah mengikuti kegiatan, dengan 88,9% responden menyatakan metode pelatihan efektif dan dapat dipahami dengan baik.