D. Takanjanji
Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Umur Panen Terhadap Kecernaan In Vitro dan Nilai Energi Fodder Jagung Sebagai Pakan Pedet (Effect of Harvesting Age on In Vitro Digestibility and Energetic Value of Maize Fodder as Calf Feed) D. Takanjanji; I G. N. Jelantik; Welmintje Marlene Nalley; T. T. Nikolaus
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.042 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengkaji pengaruh umur panen terhadap kecernaan in vitro dan nilai energi fodder jagung. Penelitian ini dilaksanakan mengikuti rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah umur panen fodder jagung masing-masing pada hari ke-0 (U0) yaitu pada saat pengecambahan sebagai kontrol, dan pada hari ke-2 (U2), ke-4 (U4), ke-6 (U6), ke-8 (U8) dan ke-10 (U10) terhitung dari waktu pengecambahan. Parameter yang diukur adalah kecernaan in vitro bahan kering (KcBKin vitro) dan bahan organik (KcBOin vitro), kandungan energi bruto (GE), energi tercerna (DE) dan energi termetabolis (ME). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fodder jagung sangat potensial digunakan sebagai pakan suplemen pedet karena memiliki kecernaan in vitro lebih dari 75% dan dengan nilai energi termetabolis antara 11-13 MJ/kg BK. Nilai kecernaan in vitro dan nilai energi foder jagung menurun secara signifikan (P<0,05) pada hari ke-8 sehingga waktu terbaik untuk pemanenan fodder jagung yang akan digunakan sebagai pakan suplemen pedet adalah pada hari ke-6 setelah penyemaian. Kata Kunci : fodder jagung, in vitro, nilai energi, pakan pedet This experiment was conducted with the objective to study the effect of harvesting age on the in vitro dry matter and organic matter digestibility of corn fodder. The experiment was following a completely randomized design with six treatments and three replications. The treatments were before sprouting (U0) as control, and respectively 2 (U2), 4 (U4), 6 (U6), 8 (U8) and 10 (U10) days after sprouting. Variables measured were in vitro dry matter (IVDMD) and organic matter (IVOMD), the content of gross energy (GE), digestible energy (DE) and metabolizable energy (ME). The result of the experiment showed that corn fodder was a highly potential calf feed supplement since it had IVDMD and IVOMD more than 75% and contained high ME varying 11 to 13 MJ/kg DM. In vitro digestibility of dry matter and organic matter as well as its energetic values significantly declined (P<0.05) at day 8 onward after sprouting. Hence, the best time to harvest corn fodder to be used as calf supplement is six days after sprouting. Key words : Maize fodder, IVDMD, IVOMD, Energy Content, Calf feed